Dark Mode Light Mode

ZOI Players Shocked by Child Run-Over Feature Despite Teen Rating

Kabar Geger dari Dunia Life Simulation inZOI: Bisa Nabrak Anak Kecil?!

Siapa yang sangka, game life simulation terbaru, inZOI, langsung membuat heboh. Bukan karena grafisnya yang memukau atau fitur kustomisasi yang mendalam, melainkan karena "fitur" kontroversialnya: pemain dilaporkan bisa menabrak anak kecil. Ya, kamu tidak salah dengar. Sebuah game dengan rating Teen, tiba-tiba membuat para pemain terkejut dengan kemungkinan ini. Untungnya, ini masih masuk tahap Early Access, jadi masih ada harapan untuk perubahan, kan?

Bayangkan, kamu sedang asyik membangun rumah impian, mengatur kehidupan karakter Zoi, dan tiba-tiba… bruuk! Kamu nggak sengaja menabrak bocah yang lagi asyik main di jalan. Untungnya, game ini juga punya physics yang cukup realistis. Ragdoll! Karakter yang tertabrak akan langsung game over. Kok, jadi kayak GTA, ya?

inZOI, game yang dikembangkan oleh Krafton, sejatinya menjanjikan pengalaman simulasi kehidupan yang mendalam. Pemain bisa membuat, menyesuaikan, dan mengontrol karakter Zoi dalam aktivitas sehari-hari mereka. Mulai dari membangun hubungan, mencari pekerjaan, hingga berinteraksi dengan Zoi lainnya. Game ini bahkan memungkinkan aksi yang cukup vulgar, seperti berciuman atau, maaf, kentut dengan pixelated effect.

Kenyataannya, game ini dirancang untuk menawarkan tingkat kebebasan yang tinggi, mirip dengan The Sims 4. Rating Teen yang diberikan ESRB seharusnya cukup untuk menjamin bahwa game ini aman dimainkan oleh khalayak yang lebih luas. Namun, kebebasan itu tampaknya menjadi bumerang. Kemampuan untuk menabrak anak kecil ini, secara tak terduga, melanggar batasan norma yang seharusnya.

Penilaian Rating: Antara Teen dan M (Mature)

Berdasarkan standar penilaian di Amerika Serikat, game seperti ini seharusnya mendapatkan rating M (Mature), yang berarti tidak disarankan untuk anak di bawah usia 17 tahun. Game-game seperti Grand Theft Auto yang mengizinkan pemain menabrak pejalan kaki dan tidak menampilkan anak-anak di luar cutscene juga mendapat rating serupa. Namun, inZOI, dengan rating Teen, tampaknya melanggar aturan tersebut.

Di Eropa, rating yang lebih ketat, PEGI 18, akan lebih sesuai dengan fitur kontroversial ini. Tentunya, rating yang salah akan berdampak langsung pada target pasarnya. Ini dapat memicu protes komunitas yang akan berujung pada masalah hukum atau penurunan penjualan. Pastinya, sangat tidak menguntungkan bagi pengembang.

Kabar baiknya, inZOI langsung menjadi hit di Steam setelah dirilis. Game ini bahkan sempat menduduki puncak daftar top seller global hanya dalam waktu 40 menit. Dengan lebih dari 56.000 pemain yang bermain secara bersamaan, inZOI jelas memiliki potensi besar. Tetapi, dengan adanya "fitur" kontroversial ini, popularitas tersebut bisa saja terancam jika tidak ada perbaikan cepat.

Respons Komunitas dan Harapan di Masa Depan

Di subreddit inZOI, para pemain sudah mulai membahas masalah ini secara serius. Banyak yang terkejut dan bahkan merasa tidak nyaman dengan "fitur" tersebut. Komunitas berharap Krafton akan segera memperbaiki masalah ini melalui patch, atau setidaknya akan mengubah ratingnya supaya sesuai dengan konten. Tentu saja hal ini akan sangat penting.

Seorang Redditor bernama HeeeydevonGaming bahkan mengatakan, "Saya mencoba untuk merusak game ini (sebagai bagian dari akses awal). Salah satu masalah yang saya temukan adalah Anda bisa berkendara ke sekolah dasar dan… (maaf) menabrak anak-anak… Mereka mungkin ingin mengubah ini, karena game ini diluncurkan dengan rating T." Hal ini patut diapresiasi sebagai bagian dari tahapan early access.

CEO dan Produser inZOI, Hyungjun ‘Kjun’ Kim, bahkan sempat menyampaikan harapan saat peluncuran. “Saya menciptakan dan memelihara inZOI dengan penuh perhatian, seolah-olah itu adalah anak saya sendiri, meskipun masih banyak ruang untuk perbaikan.” Ia meminta dukungan dan berharap game-nya tidak celaka atau stumbling. Sweet, tapi tetap harus dibenahi, ya, Pak!

Penggunaan AI dan Dampaknya

inZOI juga menggunakan teknologi Generative AI, yang memungkinkan pemain membuat tekstur unik untuk pakaian dan item berdasarkan input teks. Mereka juga dapat membuat objek 3D dari input gambar, menambahkan gerakan khusus ke Zoi menggunakan input video, serta mengontrol tindakan dan pemikiran Zoi. Ini mungkin akan menjadi tren dalam banyak game di masa depan.

Penggunaan AI, jelas memberikan dimensi baru dalam pengembangan game, tetapi juga menghadirkan tantangan baru. Keseimbangan antara inovasi dan etika menjadi sangat penting. Krafton harus memastikan bahwa penggunaan AI tidak menghasilkan konten yang melanggar norma atau menimbulkan kontroversi.

Kontroversi: Efeknya ke Popularitas Game

Tentu saja, kontroversi ini bisa berdampak negatif pada popularitas inZOI. Pemain mungkin merasa tidak nyaman dengan kemampuan untuk menabrak anak kecil, dan rating game dapat mengalami perubahan yang lebih ketat. Namun, di sisi lain, kontroversi juga bisa menarik perhatian lebih banyak orang. Hal ini dapat meningkatkan awareness terhadap game.

Hal tersebut, pada dasarnya adalah pedang bermata dua. Krafton harus melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya dengan memperbarui rating game atau menghapus fitur kontroversial tersebut. Jika tidak, reputasi mereka bisa terancam.

Dampak Jangka Panjang dan Pelajaran yang Bisa Diambil

Insiden inZOI menjadi pengingat akan pentingnya pengujian yang cermat dan evaluasi yang komprehensif dalam pengembangan game. Pengembangan game harus melibatkan proses pengecekan dan pengujian yang lebih ketat. Apalagi untuk game yang memiliki unsur simulasi kehidupan yang kompleks.

Kontroversi ini, juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara seni kreatif dan tanggung jawab etis. Meskipun kebebasan adalah hal yang penting dalam game, pengembang harus mempertimbangkan dampak potensial dari fitur-fitur tertentu. Khususnya jika fitur-fitur tersebut berkaitan dengan kekerasan atau hal-hal sensitif.

Mempertimbangkan Masa Depan inZOI

Apakah insiden ini akan menghentikan kesuksesan inZOI? Mungkin tidak, tetapi akan menciptakan beberapa tantangan yang harus segera dihadapi. Patch dari pengembang dan juga transparansi dari pengembang sangat dibutuhkan. Tentu saja, para pemain juga bisa memberi masukan yang konstruktif.

Semoga, Krafton dapat segera mengatasi masalah ini. Dengan perbaikan yang tepat, inZOI masih berpotensi menjadi game life simulation yang sukses dan disukai banyak orang. Kita tunggu saja kelanjutannya!

Kesimpulan: Harapannya, inZOI Dapat Memperbaiki Diri!

InZOI, dengan segala potensi dan kontroversinya, menjadi contoh menarik bagaimana developer game mencoba berinovasi. Semoga, Krafton bisa belajar dari pengalaman ini. Dengan melakukan perubahan yang tepat, inZOI bisa menjadi game yang seru dan sesuai standar, tanpa harus mengorbankan etika dan nilai-nilai yang baik. Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita pantau perkembangan inZOI ke depannya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Menteri: Ekonomi Optimis Tumbuh Kuat di Tengah Tantangan

Next Post

Memimpin dengan Visi: Merajut Santapan Damai di Indonesia