Dark Mode Light Mode
Musim Kedua Rising: Trailer Baru Menggemparkan
Zenfone 12 Ultra Terpuruk: Kebijakan Update Asus 2x OS yang Membatasi Pengguna Indonesia
Kyla eks-PRISTIN Tunangan, Kabar Bahagia untuk Penggemar

Zenfone 12 Ultra Terpuruk: Kebijakan Update Asus 2x OS yang Membatasi Pengguna Indonesia

Asus Zenfone 12 Ultra: "Gak Laku" Itu karena Apa, Sih?

Pernah enggak sih, kamu ngerasa kayak lagi ngejar diskon gede-gedean, tapi pas udah di depan mata, ternyata barangnya kurang menarik? Nah, kira-kira begitulah nasib Asus Zenfone 12 Ultra. Dijual mahal, fitur kurang greget, dukungan software minim, dan ukurannya yang kelewat bongsor. Kayaknya, sih, faktor-faktor ini yang bikin banyak orang mikir dua kali.

Jadi, apa yang salah dengan ponsel yang satu ini? Mari kita bedah satu per satu, kenapa Zenfone 12 Ultra ini jauh dari kata "laris manis tanjung kimpul." Artikel ini bakal kupas tuntas, kenapa ponsel ini kurang diminati, dan apa yang harus dilakukan Asus untuk bisa bersaing di pasar yang makin sengit ini.

Harga Selangit, Fitur Kurang "Wah"

Bicara soal harga, Zenfone 12 Ultra ini jelas bukan ponsel buat kantong mahasiswa atau anak kosan. Dengan banderol yang lumayan bikin dompet menjerit, ekspektasi terhadap fitur yang ditawarkan tentu juga tinggi. Tapi, kenyataannya, banyak yang merasa fitur yang ada kurang sepadan dengan harganya. Gimana ya, rasanya udah keluar duit banyak, eh, ternyata fiturnya biasa aja? Kayak udah dandan kece, tapi ternyata salah kostum.

Memang, sih, fitur stabilisasi gambar yang ditingkatkan lumayan oke. Tambahan lagi, ada beberapa fitur AI yang lumayan menantang Samsung. Tapi, apakah itu cukup untuk menutup kekurangan lainnya?

Dukungan Software yang Bikin Geleng-Geleng Kepala

Nah, ini nih yang jadi masalah utama. Bayangin, kamu beli ponsel mahal, berharap bisa update software terbaru sampai beberapa tahun ke depan, eh, ternyata cuma dapat dua kali update OS. Rasanya kayak beli mobil baru, tapi cuma dikasih garansi setahun.

Di zaman sekarang, di mana persaingan antar merek ponsel begitu ketat, dukungan software yang baik jadi salah satu faktor penentu. Samsung, misalnya, sudah jauh melangkah di depan dalam hal ini. Mereka menawarkan dukungan software yang lebih lama, sehingga pengguna merasa investasi mereka lebih aman. Asus, kalau mau bersaing, harus segera berbenah soal ini.

Desain dan Layar: Selera Memang Beragam

Soal desain, memang selera orang beda-beda. Ada yang suka desain yang futuristik, ada juga yang lebih suka desain minimalis. Nah, Zenfone 12 Ultra ini, menurut beberapa orang, desainnya kurang menarik. Selain itu, ada juga yang mempertanyakan resolusi layar 1080p+ pada layar 6.78 inci. Mungkin buat sebagian orang, kualitas layarnya kurang memuaskan.

Tapi, ya, namanya juga selera. Ada yang suka, ada yang enggak.

Ukuran yang Terlalu Bongsor?

Zenfone, dulu dikenal dengan model yang lebih kecil dan ringkas. Tapi, beberapa generasi terakhir, Asus memutuskan untuk meninggalkan lini tersebut. Banyak yang menyayangkan hal ini, karena sekarang, ponsel kecil semakin langka. Tapi, mau gimana lagi, mungkin penjualan kurang bagus.

Ukuran ponsel yang terlalu besar juga bisa jadi masalah. Enggak semua orang nyaman dengan ponsel yang ukurannya segede gaban. Apalagi kalau harus dimasukkan ke dalam saku celana.

Nasib Zenfone di Masa Depan

Jadi, gimana nasib Zenfone di masa depan? Kalau Asus enggak mau terus-terusan dapat "peringatan" dari pasar, mereka harus segera melakukan evaluasi dan perubahan. Harga yang kompetitif, dukungan software yang lebih baik, desain yang lebih menarik, dan pilihan ukuran yang beragam adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Mau tidak mau, Asus perlu mempertimbangkan kembali strateginya jika ingin menarik lebih banyak pembeli. Atau, mungkin, mereka harus merenungkan kembali apa yang sebenarnya dicari oleh para konsumen. Jangan sampai, usaha keras malah berujung pada hasil yang kurang memuaskan.

Apakah kamu setuju dengan penilaian ini? Atau, punya pendapat lain tentang Zenfone 12 Ultra? Yuk, diskusi di kolom komentar!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Musim Kedua Rising: Trailer Baru Menggemparkan

Next Post

Kyla eks-PRISTIN Tunangan, Kabar Bahagia untuk Penggemar