Wingko Babat adalah salah satu jajanan tradisional yang melekat di hati banyak orang. Kue berbahan dasar kelapa, tepung beras ketan, dan gula ini sering dijumpai di toko oleh-oleh, terutama di Semarang. Tapi, pertanyaannya adalah: apakah Wingko Babat itu benar-benar asli Semarang atau sebenarnya berasal dari Babat, Jawa Timur?
Nama Babat, Tapi Ngetop di Semarang
Kalau kita bahas soal nama, clue pertama sudah jelas—Babat, sebuah kota kecil di Lamongan, Jawa Timur. Banyak yang percaya bahwa Wingko memang berasal dari sana. Konon, Wingko awalnya dibuat oleh masyarakat Babat sebagai camilan sederhana yang kemudian populer karena rasanya yang legit dan gurih.
Namun, popularitas Wingko semakin mencuat ketika mulai dipasarkan di Semarang. Kota ini menjadi pusat distribusi Wingko, berkat banyaknya pedagang Tionghoa yang menjualnya di stasiun-stasiun kereta api sebagai oleh-oleh khas. Hingga sekarang, Wingko Babat sering kali diasosiasikan dengan Semarang, karena kota ini yang memopulerkannya.
Jadi, kesimpulannya? Babat yang bikin, Semarang yang bikin terkenal. Wingko ini kayak anak rantau yang sukses di kota besar tapi tetap nggak lupa kampung halamannya.
Perdebatan Klasik: Babat Punya, Semarang Ikut Klaim
Bicara soal klaim Wingko Babat, Babat dan Semarang seperti dua saudara yang rebutan warisan. Warga Babat merasa ini asli dari mereka, karena nama kotanya jelas terpampang. Banyak produsen rumahan Wingko di Babat yang sudah eksis turun-temurun. Di sana, Wingko bukan cuma camilan, tapi simbol budaya lokal.
Tapi, Semarang juga nggak kalah ngotot. Semarang punya sejarah panjang sebagai pusat perdagangan, dan Wingko berkembang pesat di sini karena strategisnya lokasi kota. Merek-merek terkenal seperti Wingko Babat “Cap Kereta Api” lahir di Semarang. Nama Wingko Babat jadi identik dengan kota ini, karena setiap orang yang mampir ke Semarang hampir pasti beli kue ini.
Jadi siapa yang menang? Kalau Wingko bisa ngomong, dia mungkin bilang, “Aku punya dua rumah, Babat tempat lahir, Semarang tempat besar.”
Apa yang Membuat Wingko Babat Istimewa?
Lepas dari soal asal-usul, Wingko Babat tetap jadi camilan legendaris. Rasa manis dari gula berpadu dengan gurihnya kelapa membuat kue ini punya tempat spesial di hati penggemarnya. Ditambah tekstur kenyalnya yang bikin setiap gigitan jadi pengalaman tak terlupakan.
Biasanya, Wingko dibuat dalam bentuk bulat pipih, dipanggang hingga menghasilkan aroma kelapa yang harum menggoda. Resep tradisional ini terus berkembang. Kini, ada varian rasa seperti cokelat, durian, hingga keju untuk memenuhi lidah generasi muda yang mungkin bosan dengan rasa klasik.
Yang membuat Wingko istimewa bukan cuma rasanya, tapi juga fakta bahwa kue ini menjadi budaya dan simbol perjalanan. Dari Babat ke Semarang, lalu ke berbagai penjuru Indonesia, Wingko adalah bukti bagaimana makanan bisa melampaui batas geografis.
Jangan Ribut, Nikmati Saja!
Lalu, apakah Wingko Babat itu asli Semarang atau Babat? Jawabannya: dua-duanya punya kontribusi penting. Babat adalah tempat kelahirannya, tempat di mana Wingko pertama kali dibuat dengan cinta dan kesederhanaan. Sementara itu, Semarang adalah panggung besar yang membuat Wingko dikenal dan dicintai banyak orang.
Jadi, daripada terus memperdebatkan soal klaim, mungkin kita lebih baik duduk santai, ambil secuil Wingko, dan menikmatinya bersama segelas teh hangat. Karena pada akhirnya, yang paling penting bukanlah asalnya, tetapi bagaimana kue sederhana ini terus menyatukan orang-orang lewat rasa.