Ganja, Painkiller, dan Gempa: Kisah Kelam di Balik Musik Cadas High On Fire
Pernahkah kamu merasa hidup ini terlalu membosankan? Atau mungkin, kamu merasa butuh sesuatu yang lebih "berwarna"? Nah, mari kita simak kisah Matt Pike, gitaris sekaligus vokalis band metal High on Fire. Kisah yang penuh dengan lika-liku, mulai dari kecanduan ganja, jeratan painkiller, hingga pengalaman mengerikan saat tur dunia. Jangan kaget, karena dunia metal memang selalu punya cerita yang nggak biasa.
Berawal dari seorang bocah yang sudah akrab dengan ganja sejak usia belia, Matt Pike tumbuh menjadi sosok yang tak asing dengan dunia "lain". Namun, perjalanan hidupnya tak selalu mulus. Di tengah kesuksesan band-nya, masalah datang menghampiri, bukan dari narkoba "pilihan", melainkan dari painkiller yang diresepkan dokter.
Ganja: Sumber Inspirasi atau Sekadar Gaya Hidup?
Siapa yang tak kenal ganja dalam dunia musik rock dan metal? Bagi sebagian musisi, ganja adalah sumber inspirasi, bagi lainnya mungkin hanya sekadar gaya hidup. Matt Pike, dengan jujur mengakui betapa ganja punya peran penting dalam proses kreatifnya. Bayangkan betapa asiknya nge-jam sambil nge-ganja. Tapi, bukan berarti segalanya selalu indah.
Pengalaman pahit dari kecanduan painkiller-nya justru menjadi bahan bakar untuk menciptakan karya yang lebih kuat. Ketergantungan pada obat pereda rasa sakit itu nyaris menghancurkan segalanya. Untungnya, Matt berhasil bangkit dan mengubah pengalaman buruk tersebut menjadi kekuatan. Kayak superhero yang dapet kekuatan dari tragedi.
Painkiller: Ketika Obat Menjadi Musuh
Kisah Matt Pike ini seperti pengingat bahwa obat-obatan, bahkan yang legal sekalipun, bisa menjadi musuh yang berbahaya. Awalnya, semua bermula dari masalah kesehatan pada kakinya. Rasa sakit yang tak tertahankan membuatnya bergantung pada painkiller. Tapi, lama-kelamaan, obat tersebut justru menjeratnya dalam lingkaran setan kecanduan.
Kamu mungkin berpikir, "Ah, cuma painkiller, nggak seberat narkoba." Tapi, kenyataannya, keluar dari jerat painkiller tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan keras, tekad kuat, dan dukungan dari orang-orang terdekat. Bukan cuma film yang ada adegan dramatis lepas dari jeratan.
Gempa: Ketika Alam Menguji Mental
Selain masalah pribadi, Matt Pike juga harus menghadapi ujian dari alam. Saat tur dunia bersama band-nya, ia mengalami dua kali gempa bumi dahsyat, satu di Selandia Baru dan satu lagi di Jepang. Pengalaman yang nyaris merenggut nyawa ini tentu saja meninggalkan trauma mendalam.
Bayangkan, sedang asyik manggung, tiba-tiba bumi bergetar. Tentu saja, situasi seperti ini bisa menguji mental siapa pun. Matt mengaku sempat mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) setelah kejadian tersebut. Ia terus dihantui rasa takut akan gempa susulan.
Terapi Lewat Musik: Sebuah Jalan Keluar
Kisah Matt Pike adalah bukti bahwa musik bisa menjadi terapi yang ampuh. Semua pengalaman pahit yang dialaminya, mulai dari kecanduan narkoba, masalah kesehatan, hingga bencana alam, ia tuangkan dalam karya-karyanya. Musik menjadi wadah untuk meluapkan emosi, menyalurkan energi negatif, dan menemukan makna di tengah kesulitan hidup.
Jadi, lain kali kamu mendengarkan lagu-lagu High on Fire, ingatlah kisah di baliknya. Musik mereka bukan hanya sekadar alunan nada, melainkan refleksi dari perjalanan hidup yang penuh warna. Sebuah pengingat bahwa di balik kegelapan, selalu ada harapan.