Dark Mode Light Mode

Warzone Mungkin Akan Segera Berakhir

Ternyata, nasib Warzone bisa jadi seburuk hubunganmu sama mantan: nggak pasti, penuh drama, dan bisa berakhir kapan saja.

Franchise Call of Duty (CoD) memang udah kayak selebritis papan atas, eksis terus selama lebih dari dua dekade. Setiap tahun, kita selalu kebagian seri baru, kayak ritual wajib pas musim gugur. Ini yang bikin game CoD jadi pilihan aman buat hadiah atau sekadar nemenin waktu luang saat liburan. Sejak awal, Call of Duty terus berinovasi, bahkan sekarang kita kayaknya udah sampai di titik di mana ide-ide baru sangat ditunggu-tunggu.

Kabarnya, Call of Duty: Modern Warfare 4 bakal rilis tahun depan, melanjutkan kisah dari Infinity Ward yang udah bikin kita jatuh cinta. Kemungkinan besar, ceritanya akan nyambung sama alur cerita Black Ops, dan mengambil setting setelah Black Ops 2 yang berlatar tahun 2025. Alhasil, Modern Warfare 4 bakal lebih ke near-future dibandingkan seri sebelumnya yang terkesan lebih grounded seperti Modern Warfare (2019).

Bicara soal realisme, Infinity Ward masih punya kemungkinan untuk mempertahankan elemen tersebut, tetapi rumor terbaru mengindikasikan adanya fitur wall-running di Modern Warfare 4. Ini cukup mengejutkan, mengingat Call of Duty selalu menghindari gameplay yang terlalu futuristik. Namun, sepertinya mereka semakin berani mengeksplorasi hal baru seiring berjalannya waktu.

Salah satu inovasi terbesar dalam sejarah Call of Duty adalah hadirnya Call of Duty: Warzone pada tahun 2020. Mode battle royale ini langsung meledak popularitasnya, pas banget waktu awal pandemi COVID-19. Warzone menggabungkan gameplay premium Call of Duty dengan mode sandbox yang super luas dan gratis dimainkan.

Warzone: Sang Juara Bertahan yang Semakin Meredup

Namun, belakangan ini, jumlah pemain dan antusiasme terhadap Warzone mulai menurun. Walaupun masih jadi salah satu game yang populer, kayaknya Activision (perusahaan pengembang) kurang puas dengan performanya. So sad.

Ada kabar burung yang beredar, Call of Duty: Warzone mungkin akan kehilangan dukungan dari pengembangnya pada tahun depan. Kabar ini muncul dari seorang leaker (pembocor informasi) Call of Duty bernama GhostofHope. Ia menyebut kalau Verdansk, peta legendaris di Warzone, nggak berhasil menarik pemain baru atau mengembalikan pemain yang sudah lama absen, maka Activision bisa saja menghentikan dukungan untuk mode battle royale ini.

GhostofHope secara spesifik menyebut kemungkinan ini sebagai " Warzone 3 ". Ini bisa berarti Activision nggak akan merilis versi baru Warzone dengan perubahan gameplay besar-besaran, peta baru yang luas, dan fitur-fitur wah lainnya, seperti wall-running. Mungkin saja, Warzone tetap akan ada sebagai mode permainan, tapi nggak akan mendapat update konten besar dan hanya jadi pilihan buat pemain yang mau main.

Sesuai dengan Call of Duty: Modern Warfare 4 yang akan datang, beberapa pemain Call of Duty mungkin excited karena Warzone memiliki pengaruh besar pada desain gameplay dan juga berpengaruh pada mode lain seperti Zombies dan campaign. Namun, ada beberapa penggemar yang justru kurang suka dengan perubahan yang disebabkan oleh Warzone. You win some, you lose some, ya kan?

Nasib Warzone: Antara Harapan dan Kenyataan

Tentu saja, semua ini masih sebatas rumor yang perlu disikapi dengan bijak, guys. Activision belum memberikan konfirmasi resmi, dan kemungkinan besar nggak akan melakukannya dalam waktu dekat. Tapi, ada juga kabar kalau Activision berencana menghidupkan kembali mode extraction legendaris, DMZ, untuk Call of Duty di masa mendatang. Kalau berhasil, mode ini mungkin bisa menggantikan posisi Warzone.

Buat yang penasaran, Call of Duty Season 3 kabarnya akan dimulai bulan April dan akan menghadirkan kembali peta Verdansk. Ada kemungkinan besar game ini akan mengalami peningkatan jumlah pemain yang signifikan, sehingga membuat Activision mengurungkan niatnya untuk mengambil tindakan drastis. Kita lihat saja nanti. Akan sangat mengejutkan bila game battle royale terbesar ini akhirnya menyerah pada persaingan.

Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi keputusan Activision. Mulai dari tren gaming saat ini, respons pemain terhadap update, hingga strategi bisnis mereka secara keseluruhan. Kita tunggu dan lihat saja gimana kelanjutan kisah Warzone ini. Mau lanjut atau game over? Kita lihat nanti.

Apa yang Harus Kita Harapkan?

Yang jelas, industri game itu dinamis banget, berubah seiring waktu dan tergantung pada apa yang disukai pasar. Bisa saja nanti ada kejutan lain.

Kita sebagai pemain, cuma bisa enjoy setiap permainan, terus ikuti perkembangannya. Mungkin aja nanti ada kejutan lain.

Buat sekarang, mari kita nikmati saja Season 3, guys. Siapa tahu Verdansk bisa bikin Warzone kembali berjaya, kan?

Intinya, persiapkan diri buat segala kemungkinan, termasuk perpisahan dengan Warzone. Gaming itu kayak cinta, kadang bikin bahagia, kadang juga bikin patah hati.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Indonesia Mendorong Fleksibilitas Batas Usia Jemaah Haji: Dampak Bagi Calon Haji Lansia

Next Post

Peneliti Eks-OpenAI Kunci Dipanggil dalam Kasus Hak Cipta AI: Implikasi Industri Menggema