Pernahkah kalian merasa seperti sedang berendam di air es yang bikin kaget, tapi entah kenapa, malah terasa santai? Nah, itulah kira-kira sensasi saat pertama kali mendengar musik yang unik dan sulit didefinisikan dari band yang satu ini. Mereka kembali dengan album baru, membawa nuansa yang familiar, namun dengan sentuhan yang lebih matang dan berani.
Mari kita mulai dengan sedikit latar belakang, ya. Band ini sudah malang melintang di dunia musik selama 15 tahun, jadi bukan ikan kemarin sore. Mereka dikenal karena keberanian mereka menggabungkan unsur-unsur yang tampak kontras. Bayangkan teriakan ala goblin digabung dengan dentuman drum yang membahana, ditambah lagi dengan melodi gitar yang megah. Sangat menarik, bukan?
Sebelumnya, mereka pernah mencoba sesuatu yang berbeda pada album "Infinite Granite" di tahun 2021. Sang vokalis, George Clarke, meninggalkan teriakan khasnya dan mencoba menyanyi dengan gaya yang lebih konvensional. Meskipun eksperimen tersebut patut diapresiasi, beberapa penggemar merasa ada sesuatu yang hilang.
Kini, mereka kembali ke akar mereka dengan album terbaru, "Lonely People With Power”. Ini adalah album yang akan memanjakan telinga para penggemar setia, terutama mereka yang menyukai tiga album ikonik mereka di era 2010-an, seperti "Sunbather," "New Bermuda," dan "Ordinary Corrupt Human Love."
Album baru ini bukan sekadar pengulangan. Mereka telah meningkatkan kualitasnya dengan suara yang lebih halus dan terstruktur. Tekstur gitar yang megah kini lebih detail, dan momen-momen yang lebih lembut muncul lebih sering dan efektif, memberikan kontrast yang memanjakan telinga.
Tentu saja, variasi adalah kunci. Album ini juga menampilkan kejutan dengan penggunaan spoken passages dari Clarke, yang mampu menambah kedalaman emosional. Kolaborasi menarik juga hadir, dengan vokal tamu dari Paul Banks dari Interpol dan Jae Matthews dari duo darkwave Boy Harsher.
Tidak ketinggalan, ada juga kehadiran Justin Meldal-Johnsen (yang pernah bekerja dengan Wolf Alice, Paramore, dan M83) di balik meja produksi. Beliau bertanggung jawab mengaransemen instrumen menjadi bagaikan badai tropis yang tiba-tiba berubah menjadi kolam tenang. Luar biasa!
Kembali ke Akar: Sebuah "Return to Form" yang Menarik
Album baru ini menandai kembalinya mereka ke bentuk aslinya. Ini adalah berita baik bagi para penggemar setia, sekaligus bukti bahwa mereka tidak pernah berhenti bereksperimen. Kita bisa mendengar pengaruh dari rilisan-rilisan mereka sebelumnya, tetapi dengan perspektif yang lebih modern dan berani.
Gaya khas mereka tetap terasa kuat, dengan perpaduan antara keras dan lembut yang khas. Namun, kali ini, semuanya terasa lebih menyatu. Gitar dan bass berputar-putar bersama hyper-fast beats dan vokal Clarke, menciptakan suara yang bisa saja disebut ambient, kalau saja tidak begitu agresif.
Bagi yang belum pernah mencoba, mendengarkan album ini bisa terasa seperti menceburkan diri ke dalam air es: mengejutkan pada awalnya, namun anehnya menenangkan dan damai di kemudian hari. Perpaduan ini menciptakan pengalaman yang benar-benar unik.
Sebagai tambahan, "Lonely People With Power" menghadirkan banyak kejutan di setiap lagunya. Penempatan suara vokal tamu yang pas, penggunaan instrumen yang terencana dengan baik, dan struktur lagu yang dinamis menunjukkan keahlian mereka dalam bermusik.
Album ini kaya akan dinamika, memungkinkan pendengar merasakan naik-turunnya emosi dengan mudah. Dari yang keras dan penuh energi hingga saat-saat yang tenang dan introspektif, mereka berhasil membawa kita dalam sebuah perjalanan.
Tentu saja, jangan lupakan lagu penutup khas mereka yang epik. Kali ini, lagu berjudul "The Marvelous Orange Tree" akan memuaskan dahaga para penggemar. Durasi yang panjang dan skala yang megah membuat lagu ini terasa seperti soundtrack untuk adegan terakhir sebuah film.
Merangkai Suara: Sentuhan yang Lebih Matang
Musik mereka, dengan gitar yang berputar-putar dan bass yang menyatu, adalah perpaduan yang sulit ditiru. Dengan semua perubahan yang telah dilewati, mereka berhasil menciptakan karya yang koheren. Mereka memperlihatkan bagaimana menggabungkan berbagai elemen dalam satu lagu.
Keunikannya terletak pada cara mereka mengawinkan ekstremitas yang berbeda: nada-nada yang keras dan tenang, vokal yang melengking dengan melodi yang indah, semua terangkai dalam satu harmoni. Inilah seni yang sesungguhnya.
Dengan album terbaru ini, kita mendapatkan lebih banyak dari hal-hal yang menjadikan mereka unik. Mereka tidak hanya kembali ke akar mereka, tetapi juga mengembangkan esensi mereka. Mereka membuktikan bahwa mereka masih tetap relevan dan terus berevolusi.
Pesan untuk Generasi Sekarang
Dengan menyatukan elemen yang berbeda, mereka menawarkan musik yang menyegarkan. Mereka membuktikan bahwa tidak ada batasan dalam seni. Jangan takut untuk menjelajahi berbagai genre, menggabungkan banyak ide, dan membuat karya yang orisinal.
Mendengarkan album "Lonely People With Power" bukan hanya sekadar pengalaman musikal. Ini adalah sebuah perjalanan. Sebuah refleksi tentang evolusi musik, dan bukti bahwa eksperimen adalah kunci untuk terus maju.
Kesimpulan? Album ini adalah pengingat bahwa terkadang, yang paling menarik adalah yang paling tak terduga. Selamat menikmati pengalaman yang menyenangkan ini!