Dark Mode Light Mode
LBH Pers Desak Pemerintah Usut Teror Kepala Babi di Kantor Tempo
Ubisoft Konfirmasi Patch Indestructible untuk Rak dan Meja di Kuil Assassin’s Creed Shadows di Tengah Kekhawatiran Jepang
Informasi Nanoteknologi | AZoNano.com: Halaman Tidak Ditemukan

Ubisoft Konfirmasi Patch Indestructible untuk Rak dan Meja di Kuil Assassin’s Creed Shadows di Tengah Kekhawatiran Jepang

Ngomongin Assassin's Creed Shadows, Patch Day-One Bikin Geger Jepang!

Siapa yang nggak penasaran sama Assassin's Creed Shadows? Game terbaru dari Ubisoft ini ngasih kita kesempatan buat menjelajahi Jepang di era feodal. Tapi, sebelum game ini resmi rilis, udah ada drama seru nih. Kabarnya, Ubisoft diam-diam menyiapkan patch day-one yang isinya bikin beberapa perubahan penting, terutama soal kuil dan tempat suci. Waduh, ada apa nih?

Ternyata, perubahan ini nggak main-main. Ubisoft bahkan ngasih bocoran patch notes-nya ke IGN. Tapi anehnya, mereka nggak ngasih pengumuman resmi soal ini ke publik. Jadi, kayaknya Ubisoft pengen semuanya berjalan tenang, tanpa bikin gaduh di awal peluncuran game. Penasaran kan, apa aja isi dari patch yang bikin penasaran ini?

Kita mulai dari yang paling krusial: Benda-benda di kuil dan tempat suci jadi nggak bisa dihancurin! Yap! Meja dan rak di kuil sekarang indestructible. Beberapa benda lain, kayak drum atau mangkuk, masih bisa dipecahin, tapi itu juga karena benda-benda kayak gitu ada di mana-mana. Jadi, pemain nggak bisa seenaknya ngerusak kuil lagi. Semacam Ubisoft mencoba belajar dari kesalahan nih.

Selain itu, ada juga beberapa perbaikan teknis ringan yang nggak kalah pentingnya. Pemain nggak akan lagi nyangkut di dalam objek yang bisa dipindahin setelah dodging dan berinteraksi. Senjata procedural yang hilang juga udah diperbaiki. Terus, masalah out of bounds juga udah diatasi. Kuda jadi lebih nurut, pencahayaan di gua dan pintu masuk juga diatur lagi, dan masih banyak lagi tentunya.

Kontroversi yang Sampai ke Meja PM Jepang

Nah, perubahan besar pada kuil ini kayaknya bukan cuma kebetulan. Jelas banget ada hubungannya sama kontroversi yang muncul di Jepang. Bahkan, Perdana Menteri Jepang sendiri, Bapak Shigeru Ishiba, sampai ngasih komentar soal Assassin's Creed Shadows waktu ada rapat pemerintah. Kebayang nggak, game sampai dibahas di tingkat pemerintah kayak gini?

Pertanyaan soal Assassin's Creed Shadows ini datang dari anggota parlemen Jepang, Bapak Hiroyuki Kada. Beliau khawatir pemain bisa merusak lokasi dunia nyata dalam game. Lebih lanjut, anggota parlemen ini juga khawatir bisa mendorong perilaku serupa di kehidupan nyata. Akhirnya, pihak kuil dan warga lokal jadi was-was nih.

Perdana Menteri Ishiba pun menjawab dengan serius. Beliau bilang kalau masalah ini perlu dibahas lebih lanjut sama beberapa kementerian terkait. Beliau bahkan menekankan kalau menghina kuil itu nggak bisa ditolerir, karena sama aja kayak menghina negara. Tuh, kan, serius banget! Jadi, bisa dibilang, keputusan untuk mengubah kuil dalam game adalah respons cepat dari Ubisoft.

Respons Diam-Diam Ubisoft: "Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati"

Menariknya, Ubisoft sepertinya udah mengantisipasi reaksi Jepang. Mereka nggak mau ambil risiko, makanya cepet-cepet bikin patch day-one. Hal ini menunjukkan kalau Ubisoft bener-bener peduli sama sensitivitas budaya di Jepang. Ini juga bisa jadi strategi public relations yang cerdas. Ya, mencegah lebih baik dari pada mengobati, kan?

Menariknya lagi, Bapak Kada sendiri menyinggung kuil Itatehyozu di Himeji, yang lokasinya ada di konstituennya. Kuil itu ikut muncul di video gameplay Assassin's Creed Shadows. Katanya, Ubisoft nggak minta izin sama sekali untuk pakai nama dan menampilkan kuil tersebut. Ya, wajar aja kalau pihak kuil keberatan, kan? Dan ini membuat Ubisoft semakin cepat dalam melakukan tindakan.

Namun ternyata pemerintah belum mengambil tindakan apa-apa nih. Sementara, Bapak Masaki Ogushi (Wakil Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri) bilang kalau pemerintah akan turun tangan kalau kuilnya minta bantuan. Tapi, secara hukum, Ubisoft kayaknya aman-aman aja nih berkat konstitusi Jepang yang melindungi kebebasan berekspresi. Meski begitu, Ubisoft udah menunjukkan itikad baik dengan melakukan perbaikan.

Menjaga Reputasi: Tekanan Berat untuk Ubisoft

Terlepas dari kontroversi ini, Assassin's Creed Shadows punya tekanan besar untuk sukses, apalagi setelah beberapa penundaan, dan kegagalan penjualan Star Wars Outlaws tahun lalu. Ubisoft juga lagi nggak baik-baik aja nih. Mereka udah ngalamin beberapa kegagalan besar, pemecatan karyawan, penutupan studio, dan bahkan pembatalan game. Jadi, suksesnya game ini bakal penting banget buat masa depan Ubisoft.

Terakhir, kabar baik nih! IGN ngasih nilai 8/10 buat Assassin’s Creed Shadows pada reviewnya. Katanya, game ini punya open-world yang paling bagus dari seri Assassin’s Creed yang udah kita temukan selama ini. Jadi, meskipun ada drama, game ini punya potensi besar buat jadi game yang seru dan menarik. Penasaran kan, seberapa seru game ini nantinya? Tungguin aja tanggal rilisnya!

Jadi, intinya, kejadian ini nunjukkin betapa pentingnya peka sama budaya dan sensitivitas masyarakat. Assassin's Creed Shadows bisa jadi pelajaran buat pengembang game lainnya. Sekaligus, itu juga memberi pelajaran buat kita semua, bahwa dalam berkarya, penting untuk due diligence. Apalagi, kalau karya itu bakal dinikmati oleh banyak orang dari berbagai latar belakang.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

LBH Pers Desak Pemerintah Usut Teror Kepala Babi di Kantor Tempo

Next Post

Informasi Nanoteknologi | AZoNano.com: Halaman Tidak Ditemukan