Ubisoft: Darurat Keuangan Tapi Kok Masih Sempet Ngomongin Assassin's Creed?
Berita terbaru dari Ubisoft nih, isinya campur aduk antara laporan keuangan yang bikin meringis dan janji-janji manis seputar game. Bayangin aja, di tengah badai PHK dan penutupan studio, mereka masih sempat pamer soal Assassin's Creed terbaru. Kayak lagi kebakaran, tapi sempet selfie.
Perusahaan game asal Prancis ini baru aja merilis laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 31 Desember 2024. Laporan itu menyoroti Assassin's Creed yang akan datang, serta upaya pengurangan biaya yang sedang berlangsung. Sudah ada beberapa studio yang ditutup dan restrukturisasi, dan sepertinya masih akan ada perubahan lagi nih.
Pengurangan biaya ini adalah bagian dari rencana "merombak grup" untuk meningkatkan efisiensi operasional, menciptakan nilai, dan meningkatkan pengalaman pemain. Menurut siaran pers terbaru, upaya ini berjalan "lebih cepat dari jadwal" berkat penutupan tim di San Francisco dan Osaka. Selain itu, ada juga "restrukturisasi yang ditargetkan" di beberapa cabang Eropa.
Taktik ‘Hemat' Ala Ubisoft: PHK di Sana-Sini
Ubisoft melakukan PHK dan penutupan studio sebagai bagian dari rencana besar mereka. Tujuan utamanya adalah mengurangi biaya hingga €200 juta. Rupanya, upaya ini berhasil lebih cepat dari perkiraan. CEO Yves Guillemot bahkan bilang kalau perusahaan berencana melampaui target awal dan terus memangkas biaya hingga tahun keuangan 2025-2026 yang dimulai April mendatang. Kebayang kan betapa "efisien"-nya mereka?
Guillemot bilang kalau mereka akan terus melakukan restrukturisasi, membuat keputusan sulit tapi perlu, dan berharap bisa melebihi target pengurangan biaya di akhir tahun fiskal 2025. Targetnya sih besar, tapi dampaknya ke karyawan gimana tuh?
Assassin's Creed: Harapan di Tengah Gonjang-ganjing Keuangan
Secara finansial, penjualan Ubisoft di kuartal ketiga tahun fiskal 2024-2025 sesuai dengan ekspektasi mereka yang direvisi. Penjualan kuartalan mencapai €301,8 juta, turun 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kalau dari sisi yang lebih besar, penjualan untuk periode sembilan bulan mencapai €944 juta, turun hampir 35 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk kuartal terakhir tahun fiskal 2024-2025, Ubisoft berharap penjualan bersih tahunan mencapai sekitar €1,9 miliar. Guillemot menekankan fokus mereka pada Assassin's Creed: Shadows yang akan dirilis pada 20 Maret mendatang. Game action-stealth ini sudah dua kali ditunda, dan jadi proyek utama Ubisoft setelah peluncuran Star Wars Outlaws di tahun 2024.
Guillemot memuji dedikasi tim Assassin’s Creed yang bekerja keras untuk memastikan Shadows memenuhi janji sebagai entri paling ambisius dalam franchise tersebut. Semoga aja nggak cuma janji ya.
Ubisoft Nggak Mau Kalah: Fokus ke Efisiensi dan Kualitas Game?
Pada bulan Januari, Ubisoft bilang kalau mereka akan mengambil "langkah tegas" untuk mengubah perusahaan dan fokus pada "memberikan pengalaman pemain terbaik, meningkatkan efisiensi operasional, dan memaksimalkan penciptaan nilai." Program pengurangan biaya adalah bagian dari efisiensi tersebut, selain meningkatkan kualitas rilis seperti Outlaws melalui pembaruan pasca-peluncuran.
Guillemot juga sempat membahas proses peninjauan terhadap "opsi strategis" yang didiskusikan pada bulan Januari. Proses ini muncul setelah ada laporan keluarga Guillemot mempertimbangkan potensi pembelian kembali Ubisoft dengan bantuan Tencent. Proses ini masih "berlangsung" dan belum ada kejelasan.
"Pada akhirnya, tujuannya adalah untuk membuka nilai terbaik dari aset kami untuk para pemangku kepentingan dan untuk mendorong kondisi terbaik untuk menciptakan game hebat di pasar yang berkembang pesat," jelasnya. "Kami yakin ada berbagai potensi jalan untuk mencapai ambisi ini." Kita tunggu aja deh, apakah janji tinggal janji atau beneran.
Ubisoft Mau Jualan Dulu Atau Beresin Dulu Masalah Perusahaan?
Jadi, di satu sisi, Ubisoft lagi sibuk berbenah diri dengan memangkas biaya. Di sisi lain, mereka juga bersemangat menyongsong peluncuran game baru. Pertanyaannya, apakah mereka bisa fokus ke dua hal sekaligus? Atau jangan-jangan, game baru ini cuma jadi tameng buat menutupi masalah keuangan yang lebih besar?
Kita lihat saja nanti, apakah Assassin's Creed: Shadows bisa jadi penyelamat, atau justru menambah daftar panjang kekecewaan para penggemar. Yang jelas, situasi di Ubisoft saat ini lumayan bikin penasaran, sekaligus miris. Semoga aja nasibnya nggak makin runyam.