Tool: Antara Album Baru dan Harapan yang Menggantung
Siapa yang masih setia menunggu album baru dari Tool? Angkat tangan! Ya, sepertinya kita semua. Kabar baiknya (atau mungkin tidak), sang basis, Justin Chancellor, baru saja memberikan sedikit bocoran…
Para penggemar setia band progressive metal asal Amerika Serikat ini memang sudah terlalu sering dibuat gigit jari. Bayangkan saja, jarak antara album "10,000 Days" dan "Fear Inoculum" mencapai 13 tahun. Bahkan KTP-mu mungkin sudah ganti beberapa kali.
Tool: Lebih Cepat, Tapi…
Kabar baiknya, kali ini sepertinya kita tidak perlu menunggu selama itu lagi. Justin menyebut bahwa setelah menyelesaikan tur di Meksiko dan Amerika Selatan, mereka akan langsung masuk studio selama tiga bulan untuk menggarap ide-ide baru. Semoga saja kali ini bukan cuma wacana.
Proses kreatif memang rumit. Menurut Justin, ide-ide baru muncul setiap hari, dan mereka akan menyimpannya jika dirasa bagus. Lalu, saatnya "perang" di dalam studio untuk menentukan konsep akhir album. Sepertinya, perdebatan antar personel band adalah bumbu wajib.
Justin menjelaskan prosesnya seperti masuk kelas, ada papan tulis, angka-angka, dan keputusan yang harus dibuat. Tahap ini yang katanya belum sepenuhnya mereka selesaikan. Setelahnya, baru masuk ke tahap rekaman yang disebut seperti "kehamilan". Benar-benar seperti menantikan kelahiran karya agung!
Album Baru: Single atau EP?
Perubahan iklim dalam merilis musik juga menjadi pertimbangan Tool. Justin memberikan beberapa opsi: merilis single, EP, atau bahkan mungkin merilis single secara bertahap, lalu dikumpulkan menjadi album. Strategi pemasaran yang cukup menarik, nih.
Intinya, mereka harus terus berkarya. Tool merasa tidak akan bahagia jika hanya memainkan lagu-lagu lama secara terus-menerus. Mereka ingin menciptakan musik baru yang bisa dinikmati oleh para penggemar. Setuju banget, sih!
Tekanan dari penggemar? Justin dengan santai menjawab, "tidak terlalu". Mereka lebih tertekan untuk membuat karya yang membanggakan diri sendiri. Mereka ingin menghasilkan sesuatu yang berkualitas, bukan asal jadi. Idealisme yang patut diacungi jempol.
Kreativitas di Tengah Usia Personel
Ada sedikit kekhawatiran karena salah satu personel, Danny Carey, sudah berusia 63 tahun. Namun, Justin memastikan bahwa mereka akan lebih efisien dalam berkarya. Waktu memang tak bisa dibeli, ya.
Mereka bahkan belajar dari proyek sampingan Justin, MTVOID, untuk membuat proses kreatif lebih efektif. Mungkin dengan lebih banyak mengerjakan ide di rumah. Semoga cara ini bisa mempercepat prosesnya.
“Lagipula, kami sekarang sudah bebas. Kami tidak terikat label lagi. Bebas melakukan apa pun yang kami mau.”
Menunggu Keajaiban Tool
Sebagai penutup, Justin menegaskan bahwa musik baru akan segera datang, percaya saja. Kita sebagai penggemar, tentu saja, hanya bisa berharap dan terus menunggu. Sambil terus memutar album-album lama, tentunya.
Kita semua tahu kualitas album "Fear Inoculum" yang dirilis pada 2019 lalu, yang mendapat pujian dari banyak pihak karena kualitas produksi dan musikalitasnya. Tool juga merilis "Opiate2" pada 2022, serta merilis ulang format vinyl edisi khusus "Fear Inoculum". Jangan lupa, mereka punya empat Grammy Awards juga!
Akhirnya, tinggal menunggu bagaimana Tool memproses semua ide-ide yang ada. Kita sebagai penikmat, hanya bisa berdoa semoga album baru band ini bisa segera terwujud.