Dark Mode Light Mode

TikTok di Ujung Tanduk: Drama Larangan, Perebutan Pembeli, dan Alternatif Baru

TikTok menghadapi larangan di AS jika ByteDance tidak menjual sahamnya sebelum 19 Januari 2025. Dari RedNote hingga MrBeast, drama ini semakin memanas.

Tahun 2025 dimulai dengan salah satu drama terbesar di dunia media sosial: TikTok terancam dilarang di Amerika Serikat. Pada 19 Januari mendatang, platform yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna global ini akan dihapus dari app store di seluruh negeri kecuali induknya, ByteDance, menjual saham mereka.

Ketegangan ini memicu spekulasi liar, dari kemungkinan pembelian TikTok oleh miliarder terkenal hingga munculnya alternatif baru yang berlomba-lomba menarik perhatian pengguna. Dengan timing yang begitu genting, mari kita bedah situasi penuh intrik ini.

TikTok: Dilema Keamanan dan Bisnis

TikTok telah lama berada di bawah radar pemerintah AS karena dugaan ancaman terhadap keamanan nasional. FBI pertama kali memperingatkan risiko data pengguna Amerika disalahgunakan oleh pemerintah Tiongkok pada tahun 2022. Kekhawatiran ini semakin memuncak setelah investigasi menunjukkan kemungkinan keterlibatan ByteDance dengan Beijing.

Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang pada April 2024 yang mengharuskan ByteDance menjual saham TikTok atau menghadapi larangan total. 19 Januari 2025 adalah tenggat waktu terakhir. Jika tidak ada transaksi yang terjadi, TikTok akan dihapus dari app store di AS, dan situsnya akan ditutup.

ByteDance sejauh ini menolak penjualan, meski tekanan semakin besar. Banyak pihak menduga bahwa keengganan ini berakar pada pengawasan ketat pemerintah Tiongkok terhadap perusahaan teknologi domestik.

Alternatif TikTok

Ketika bayangan larangan TikTok semakin nyata, pengguna Amerika mulai melirik aplikasi lain seperti RedNote dan Lemon8.

  • RedNote, yang juga dikenal sebagai Xiaohongshu, adalah aplikasi berbasis Tiongkok yang menggabungkan fitur ala Pinterest dan Instagram. Pada Januari 2025, aplikasi ini menjadi yang paling banyak diunduh di App Store AS, sebagian besar berkat endorsement dari influencer besar seperti Pokimane.
  • Lemon8, yang dimiliki oleh ByteDance, juga mengalami lonjakan popularitas meski berpotensi ikut dilarang jika TikTok tidak terjual.

Namun, legal experts memperingatkan bahwa kedua aplikasi ini tidak kebal terhadap nasib yang sama seperti TikTok. Neil Elan, seorang litigator bisnis, menyebutkan bahwa jika aplikasi-aplikasi ini memiliki keterkaitan struktural atau operasional dengan pemerintah Tiongkok, mereka juga bisa menghadapi larangan serupa.

Perebutan TikTok

Di tengah ancaman larangan, nama-nama besar muncul sebagai calon pembeli TikTok. Rumor yang paling menarik perhatian adalah Elon Musk, yang sebelumnya membeli X (sebelumnya Twitter) pada tahun 2022. Namun, para ahli skeptis terhadap kemungkinan ini.

Menurut Neil Elan, pembelian TikTok oleh Musk akan menghadapi tantangan besar terkait hukum antitrust. Memiliki dua platform sosial terbesar di dunia bisa dianggap sebagai monopoli, memicu protes publik dan hambatan hukum yang signifikan.

Di sisi lain, Jimmy “MrBeast” Donaldson, YouTuber terbesar dunia, secara mengejutkan menunjukkan minat untuk membeli TikTok. Awalnya dianggap bercanda, MrBeast kemudian mengungkapkan bahwa beberapa miliarder mendukung gagasannya.
“Banyak miliarder yang menghubungi saya setelah saya nge-tweet soal ini,” ungkapnya. “Mari kita lihat apakah ini bisa diwujudkan.”

Donaldson, dengan pengaruh dan popularitasnya, dianggap sebagai kandidat ideal oleh sebagian penggemar. Bahkan, polling yang membandingkan dirinya dengan Musk dan Kevin O’Leary menunjukkan MrBeast sebagai favorit utama.

Apa yang Akan Terjadi Jika TikTok Dilarang?

Jika TikTok benar-benar dilarang di AS, dampaknya akan sangat besar:

  • Eksodus ke Platform Lain: Aplikasi seperti RedNote dan Lemon8 akan menjadi pelarian utama pengguna, meski dengan risiko larangan serupa.
  • Kehilangan Mata Pencaharian: Banyak kreator konten mengandalkan TikTok sebagai sumber pendapatan utama. Larangan ini bisa menghancurkan ekosistem ekonomi kreator.
  • Perubahan Peta Media Sosial: Platform seperti Instagram Reels, YouTube Shorts, dan bahkan aplikasi baru bisa mendapatkan keuntungan besar dari situasi ini.

Namun, jika ByteDance berhasil menjual TikTok sebelum 19 Januari, platform ini akan memasuki era baru dengan pemilik baru, kemungkinan besar dari kalangan miliarder Amerika.

Drama TikTok bukan hanya tentang media sosial, tetapi juga soal keamanan, bisnis, dan geopolitik. Apa pun hasilnya, Januari 2025 akan menjadi bulan yang menentukan dalam sejarah internet. Dengan pemain besar seperti ByteDance, Elon Musk, dan MrBeast terlibat, pertarungan ini menjanjikan lebih banyak kejutan di hari-hari mendatang.

Bagi pengguna, satu pelajaran penting muncul: Jangan terlalu bergantung pada satu platform. Dunia media sosial adalah arena yang terus berubah, dan fleksibilitas adalah kunci untuk bertahan.


Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Bocoran Pokemon TCG Pocket: Set Baru Januari 2025 dan Hubungannya dengan Nintendo Switch 2

Next Post

Kenapa TikTok Sampai Dilarang di AS?