Siapa yang tak kenal The Searchers? Band legendaris yang lahir di era British Invasion ini memutuskan untuk gantung gitar setelah 68 tahun berkarya. Sebuah perjalanan panjang yang penuh warna, dari klub-klub di Liverpool dan Hamburg hingga panggung-panggung megah di seluruh dunia. Kabar perpisahan ini tentu saja membuat para penggemar, terutama yang lahir di era 90-an ke atas ikut terharu.
Mereka adalah salah satu band terlama dalam sejarah musik pop, dengan puluhan juta rekaman terjual dan konser yang selalu dipenuhi penggemar setia. Sebuah pencapaian luar biasa bagi John McNally (gitaris) yang membentuk band di usia 16 tahun (tahun 1957) dan Frank Allen (bassis/vokalis) yang bergabung pada tahun 1964. Akhir perjalanan mereka ditandai dengan "Final Farewell Tour" di Inggris, puncaknya di Festival Glastonbury.
Pertunjukan terakhir mereka, yang direncanakan di Festival Glastonbury, akan menjadi momen perpisahan yang paling berkesan. Bayangkan, debut di Glastonbury pada usia 80-an! Walau bukan satu-satunya senior yang tampil di sana, (Paul McCartney juga pernah tampil), mereka tetap patut diacungi jempol.
Usia vs. Kemacetan: Dilema Perpisahan The Searchers
Alasan utama The Searchers memutuskan pensiun cukup sederhana: usia dan, tentu saja, masalah lalu lintas. Bayangkan, di usia mereka sekarang, perjalanan panjang dari satu konser ke konser lainnya menjadi sangat melelahkan. Frank Allen sendiri mengakui bahwa faktor usia memang memengaruhi stamina. Dulu, mereka bisa tampil 180-200 kali setahun, tapi sekarang…macet bro!
John McNally menambahkan, "The traffic is now an absolute nightmare," yang menggambarkan betapa parahnya kemacetan saat ini. Perjalanan yang dulu terasa biasa saja, kini menjadi tantangan berat, terutama di jalan tol yang semakin padat. Ini menjadi ironi tersendiri, karena semangat untuk manggung masih membara, namun fisik dan kondisi jalan yang membatasi.
Meskipun alasan utamanya adalah faktor usia dan kemacetan, tentu saja ada faktor lain seperti hilangnya sosok personel awal yang membuat band memutuskan untuk menyudahi karir mereka.
Dari "Sweets for My Sweet" Hingga Glastonbury: Sejarah Singkat The Searchers
Perjalanan The Searchers dimulai di Liverpool, kota kelahiran The Beatles. Mereka sukses meniti karir di klub-klub Liverpool dan Hamburg. Nama mereka mulai meroket sejak mengeluarkan single "Sweets for My Sweet" pada tahun 1963 yang langsung menjadi hit. Disusul dengan lagu-lagu populer lainnya seperti "Needles and Pins" dan "Don't Throw Your Love Away."
Mereka turut andil dalam "British Invasion", gelombang band-band asal Inggris yang menguasai tangga lagu dunia di era 60-an. Dengan penjualan rekaman yang mencapai puluhan juta kopi, The Searchers menjelma menjadi bintang dunia.
Meskipun sukses besar, mereka belum pernah tampil di Glastonbury hingga akhirnya mendapatkan kesempatan di tahun terakhirnya. Ini memang menjadi cara yang sempurna untuk mengakhiri karir yang panjang dan gemilang dari band legendaris tersebut.
Pelajaran dari Perjalanan Panjang: Bisnis Musik dan Kerugian
John McNally, dengan jujur, mengungkapkan pahitnya dunia bisnis musik di masa lalu. Di era 1960-an, belum ada aturan jelas yang melindungi musisi. Mereka sering kali merasa dirugikan oleh manajer, agen, dan produser rekaman.
- “We just went through the motions and got ripped off,” ungkap John, menggambarkan bagaimana mereka sering kali tidak mendapatkan bagian yang adil dari keuntungan.
- Saat tur di Amerika pada tahun 1964, mereka nyaris tak mendapatkan apa-apa setelah membayar semua biaya yang ada.
Kisah ini adalah pengingat bagi musisi muda saat ini untuk lebih berhati-hati dalam mengelola karier mereka dan mencari perlindungan hukum yang memadai. Dengan adanya pengalaman pahit ini, para musisi muda diharapkan bisa lebih cerdas dalam berbisnis dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi.
Perpisahan yang Mengesankan: Pertunjukan terakhir The Searchers di Glastonbury, adalah bagian dari "Final Farewell Tour" yang berlangsung dari 14 hingga 27 Juni 2024.
Final Farewell Tour bukanlah sekadar konser perpisahan biasa, tetapi juga sebuah penghargaan bagi penggemar setia yang telah menemani mereka selama puluhan tahun. Band ini memang sudah beberapa kali berencana pensiun, tetapi selalu urung karena permintaan penggemar. Bahkan, tur mereka di tahun 2023 yang terdiri dari 43 kali pertunjukan pun terjual habis, begitu juga dengan tur tahun 2024.
Panggung Glastonbury dipilih karena telah lama menjadi wadah bagi para bintang senior, termasuk Rod Stewart dan Neil Young. Konser ini pasti akan menjadi peristiwa yang emosional, menghadirkan nostalgia, dan menjadi memori yang tak terlupakan.
Meskipun berat berpisah, kita semua harus menghargai keputusan The Searchers. Mereka telah memberikan sumbangsih besar bagi dunia musik. Semoga perjalanan mereka selanjutnya selalu menyenangkan dan penuh dengan hal-hal yang membahagiakan. Terima kasih, The Searchers!
The Searchers meninggalkan warisan musik yang tak ternilai harganya.