The Darkness: Antara Api, Musik, dan Kondom Bekas
Beberapa dari kamu mungkin pernah mendengar nama The Darkness. Atau, mungkin juga, kamu lebih sibuk nge-scroll TikTok. Tapi, bagi yang belum kenal, mereka adalah band rock Inggris yang terkenal dengan musik glam rock dan, tentu saja, Justin Hawkins yang eksentrik. Kabarnya, The Darkness baru saja merilis single terbaru dari album kedelapan mereka, "Dreams On Toast." Single-nya berjudul "Walking Through The Fire." Apa isinya? Mari kita bedah.
Single ini, dengan beat yang energik dan lirik yang cukup blak-blakan, seolah-olah mengajak kita untuk merenungkan posisi band di dunia. Hawkins, sang vokalis, menyanyikan,"Kami melakukan ini karena menyenangkan / Jangan berpikir ibu saya membelinya yang terakhir" dan "Kami tidak pernah berhenti membuat album hits / Hanya saja tidak ada seorang pun yang membelinya lagi." Kena banget, kan?
Hawkins menambahkan, "Kehidupan seorang seniman adalah usaha yang melelahkan, dibumbui dengan momen-momen langka kesuksesan yang bersinar. Kami mengarungi sirup manis setiap hari, untuk membuat hal-hal yang disukai orang lain. Bagi kami yang terpilih, ini mirip dengan mendaki gunung untuk pemandangan yang luar biasa, sambil dengan tekun menghindari melihat kondom bekas yang menempel di alas kaki hiking kami yang bergaya namun praktis."
Album Baru, Tur Baru, dan Kegelisahan yang Sama
"Walking Through The Fire" ini adalah lanjutan dari single-single sebelumnya, seperti "Rock And Roll Party Cowboy," dan "I Hate Myself." Jangan lupakan juga "The Longest Kiss." Jadi, kalau diurutkan, The Darkness seolah-olah sedang menyusun daftar panjang lagu-lagu yang bikin kita, anak muda zaman sekarang, mikir keras.
The Darkness akan merayakan perilisan album baru ini dengan tur di Inggris yang terdiri dari 18 tanggal. Tur ini dimulai di kota asal mereka, Ipswich, pada tanggal 6 dan 7 Maret, lalu berakhir di London's Wembley Arena pada tanggal 29 Maret. Band rock asal Irlandia Utara, Ash, akan menjadi band pembuka. Pertunjukan di Eropa juga sudah direncanakan sepanjang musim panas. Siap-siap nabung, ya!
Album "Dreams On Toast" sendiri akan dirilis pada tanggal 28 Maret. Jadi, sambil menunggu, kamu bisa dengerin single-single mereka dulu, atau malah, stalking media sosial mereka untuk cari tahu kegiatan terbaru.
Ironi Industri Musik: Antara Mimpi dan Realita
Pernyataan Hawkins tentang industri musik ini, jujur saja, ada benarnya. Betapa seringnya musisi harus berjuang keras, melewati berbagai rintangan, hanya untuk bisa menghasilkan karya yang mereka cintai. Sementara itu, kita sebagai pendengar, kadang terlalu asyik dengan tren yang berganti begitu cepat.
The Darkness, dengan sindiran halus dan humor khas mereka, seolah-olah ingin mengingatkan kita bahwa di balik gemerlap dunia hiburan, ada perjuangan yang tidak mudah. Ada keringat, air mata, dan, tentu saja, kondom bekas.
Rock ‘n' Roll, Eksistensi, dan Kondom Bekas
Industri musik memang penuh dengan ironi. Band-band hebat, dengan karya yang luar biasa, kadang harus berjuang keras untuk sekadar mendapatkan pengakuan. Sementara itu, kita sebagai penikmat musik, seringkali terjebak dalam pusaran tren yang berganti begitu cepat.
The Darkness, di tengah gelombang perubahan ini, tetap konsisten dengan identitas mereka. Mereka tidak takut untuk menjadi diri sendiri, bahkan jika itu berarti harus melewati "api" dan menginjak "kondom bekas." Mereka menawarkan musik, humor, dan, yang paling penting, perspektif yang jujur tentang dunia.
Jadi, Apa yang Bisa Kita Harapkan Kedepannya?
The Darkness, dengan semua kelebihan dan kekurangan mereka, adalah contoh nyata bagaimana seni itu bisa menjadi cerminan kehidupan. Mereka mengingatkan kita untuk tidak takut bermimpi, untuk terus berkarya, dan untuk tetap waras di tengah dunia yang kadang terasa absurd. Dan, tentu saja, untuk selalu waspada terhadap kondom bekas.