Dark Mode Light Mode

TenZ Ungkap Meta Utility VALORANT: Mirip Power Rangers

Siapa yang Suka Main VALORANT? TenZ Ngamuk, Bilang Game-nya Udah Kayak Power Rangers!

VALORANT, game FPS yang nge-hits banget ini, awalnya menjanjikan gameplay yang seru, perpaduan antara skill menembak yang akurat dan kemampuan agen yang unik. Tapi, makin lama, makin banyak agen baru dan ability yang muncul, dan jadinya…? Ya, balance-nya jadi agak kacau. Alih-alih jago nembak, sekarang lebih penting jago nge-spam utility!

Perubahan ini nggak cuma bikin newbie agak kesulitan, tapi juga bikin pemain pro merasa nggak berdaya kalau kena utility spam. Bayangin, lagi asik-asikan nembak, eh tiba-tiba kena flash, smoke, recon bolt, ult… Udah kayak pertunjukan kembang api, deh! Akibatnya, muncul tren "retake" yang semakin dominan, apalagi setelah hadirnya agen-agen kayak Tejo dan Waylay.

Banyak pemain, streamer, dan bahkan pemain profesional ngerasa nggak nyaman dengan kondisi ini. Salah satunya adalah Tyson ‘TenZ' Ngo, yang sering dianggap sebagai face VALORANT. Kebayang kan, gimana pedesnya komentar dia kalau si TenZ yang ngomong?

TenZ Marah-marah di Stream: "Ini Power Rangers!"

Waktu lagi streaming baru-baru ini, TenZ sampai geleng-geleng kepala ngelihat cuplikan gameplay yang isinya cuma utility bertubi-tubi dari tim bertahan. Bayangin, ada flash, recon, ultimates, semua dijalanin bareng! Kalau kata dia sih, "Look at this f***ing shit, what’s going on? Red, green, blue, dead, dead."

"This is f**ing Power Rangers, bro. Do you see that? They used all their special moves on the same player!" lanjut TenZ dengan nada kesal. Dia bahkan bilang kalau warna di layar udah bikin matanya kayak sembuh dari buta warna saking banyaknya utility yang muncul silih berganti. Auto-ngakak* nggak sih?

Ketika ada penonton yang nanya gimana cara ngelawan utility-heavy rush, TenZ jawabnya, "If they want the site, they’re gonna take the site. There’s nothing you can do to stop them. So, you might as well fall back, play retake, and rely on numbers. That’s the only way to counter it." Intinya, udah pasrah dan lebih baik main retake aja.

Guncangan dari TenZ: Dampaknya ke Komunitas VALORANT

Kalian tahu kan, TenZ itu salah satu pemain yang paling punya pengaruh di komunitas VALORANT. Kalau dia ngomong, pasti banyak yang dengerin. Makanya, keluhan dia soal utility yang kelewat batas ini langsung bikin heboh, deh.

Bahkan, TenZ sempat nge-tweet di X (Twitter), yang isinya sarkasme-nya itu lho… Dia bilang, saking banyaknya warna di layar, dia ngerasa buta warna yang selama ini diidapnya kayak sembuh seketika! Ngakak mode on. Jujur, siapa yang nggak setuju sama TenZ?

Dia juga bilang kalau VALORANT dulu nggak kayak gini. Ya, memang sering terjadi moving shots atau jump kills, tapi masalahnya sekarang adalah dominasi utility yang bikin nggak nyaman. "I feel like utilities should complement precise gunplay, rather than just giving you trauma," kata TenZ.

Riot Games Ambil Sikap: Perbaikan di Depan Mata?

Menanggapi keluhan TenZ dan banyak pemain lainnya, Alex Wheeler, selaku Principal UX Designer di Riot Games, akhirnya angkat bicara. Lewat X (Twitter), dia bilang kalau timnya lagi mantengin banget masalah ini dan berusaha bikin perbaikan. Tapi, sayangnya, belum ada timeline alias jadwal pasti kapan perubahannya akan diterapkan.

Ya, kita tunggu aja, deh, gebrakan dari Riot Games buat ngebalikin lagi keseimbangan di VALORANT. Semoga aja para pemain nggak lagi ngerasa main game Power Rangers, ya! Jangan sampai kita harus mengandalkan semua utility demi mendapatkan kill, biar bisa kembali fokus ke gunplay yang menjadi daya tarik utama VALORANT.

Jadi, intinya, kalau kamu merasa gameplay VALORANT makin aneh dan bikin frustasi, kamu nggak sendirian! TenZ aja ngalamin hal yang sama. Semoga aja Riot Games cepet bikin perubahan biar kita semua bisa enjoy lagi main VALORANT.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

20 Maret 2025 — World of Warcraft: Kabar Terbaru Blizzard (Implikasi untuk Pemain)

Next Post

Selena Gomez & Benny Blanco 'Hot Ones': Reaksi Taylor Swift & 'Only Murders' dalam Bahasa Indonesia