Dark Mode Light Mode

Tanpa Satoru Iwata, Dunia Takkan Pernah Punya Super Smash Bros

Super Smash Bros. memang lebih dari sekadar game, ia adalah fenomena budaya. Mulai dari nostalgia akan karakter-karakter ikonik, hingga pertarungan seru yang kadang bikin emosi, semuanya menyatu dalam satu paket yang adiktif. Bayangkan, dari cuma tiga orang saja yang mengembangkan game ini, sekarang isinya puluhan, bahkan ratusan karakter.

Berbicara soal sejarah, perjalanan panjang Super Smash Bros. dimulai di Nintendo 64 pada 21 Januari 1999 di Jepang, lalu merambah Amerika pada 26 April 1999. Versi terbaru, yaitu Super Smash Bros. Ultimate di Nintendo Switch, hadir dengan roster yang bikin ngiler, 86 karakter! Sebuah pencapaian luar biasa yang patut diacungi jempol. Kesuksesan game ini membuktikan bahwa kombinasi ide brilian dan kerja keras bisa menghasilkan sesuatu yang fenomenal.

Dari Tiga Orang Sampai ‘Everyone is Here': Bagaimana Super Smash Bros. Terbentuk?

Awalnya, pengembangan Super Smash Bros. bisa dibilang kecil-kecilan. Hanya ada tiga orang yang terlibat: Masahiro Sakurai, yang bertanggung jawab atas desain, animasi, dan model; Satoru Iwata, selaku presiden HAL Laboratory yang mengurusi pemrograman; dan satu orang lagi yang namanya dirahasiakan, bertanggung jawab atas desain suara. Ini membuktikan bahwa kreativitas tidak mengenal batasan skala. Peran mereka dalam proyek awal sangat krusial.

Setelah izin penggunaan karakter Nintendo didapatkan, tim pengembangan pun bertambah menjadi 10 sampai 15 orang. Meskipun begitu, Masahiro Sakurai selalu mengakui peran vital Satoru Iwata dalam keberlangsungan seri Super Smash Bros. Salah satu kunci dari keberhasilan ini adalah kolaborasi dan kepercayaan. Ini lebih dari sekadar bisnis; ini adalah perwujudan mimpi.

Pertemuan pertama Sakurai dengan Iwata terjadi saat wawancara kerja di HAL Laboratory. Walaupun Sakurai kala itu tidak punya pengalaman, Iwata melihat potensi dalam dirinya, dan akhirnya merekrutnya. Ini adalah contoh nyata bahwa kesempatan selalu ada bagi mereka yang berani mencoba. Mungkin, tanpa keyakinan Iwata, kita tidak akan mengenal Sakurai yang sekarang.

Satoru Iwata: Sosok Dibalik Kesuksesan Smash Bros.

"Jika Iwata tidak ada, saya mungkin tidak akan pernah memulai di Hal Laboratories. Jika Iwata tidak membuat prototipe Super Smash Bros., maka dunia tidak akan pernah memiliki Smash Bros. sama sekali," ungkap Sakurai dalam sebuah wawancara. Ucapan ini memberi gambaran betapa Iwata bukan hanya atasan, tapi juga mentor dan inspirator. Ia membuka pintu bagi Sakurai untuk berkarya.

Pengaruh Iwata tidak hanya berhenti di situ. Saat Sakurai memutuskan untuk meninggalkan HAL Laboratories, Iwata memintanya untuk membuat Super Smash Bros. Brawl. Jika tidak, mungkin saja seri ini akan berakhir. Ini menunjukkan kemampuan Iwata dalam memotivasi dan mempertahankan tim. Ia tahu potensi yang dimiliki Sakurai dan mendorongnya untuk terus berkarya.

Setelah perilisan Super Smash Bros. Melee (2001) dan Kirby Air Ride (2003), Sakurai sempat hengkang dari HAL Laboratory. Masa depan Super Smash Bros. menjadi tidak pasti. Namun, bahkan saat itu, Iwata kembali hadir sebagai penyelamat dengan memberikan kesempatan bagi Sakurai untuk kembali. Ini menegaskan bahwa hubungan yang baik dan kepercayaan adalah fondasi yang kuat.

Pemilihan Wii dan ‘Kecelakaan' Pengumuman yang Mengubah Segalanya

Kemudian, Iwata naik menjadi presiden Nintendo. Setelah pengumuman konsol Nintendo Wii, Nintendo melakukan jajak pendapat pada penggemar tentang game apa yang ingin mereka lihat di konsol baru itu. Hasilnya? Super Smash Bros. menang telak. Siapa sangka, game yang dulunya digarap dengan tim kecil, mampu memenangkan hati para penggemar.

Tanpa diduga, Iwata "secara tidak sengaja" mengumumkan bahwa Super Smash Bros. akan hadir di Wii, meski pengembangan belum dimulai. Bahkan Sakurai sendiri terkejut dengan pengumuman ini. Ini adalah contoh strategi pemasaran yang unik yang berhasil membangkitkan antusiasme publik. Pengumuman ini, meski terkesan spontan, sangat efektif.

Selanjutnya, Sakurai dipanggil untuk bertemu dengan Iwata, yang kemudian menawarinya kesempatan untuk mengawasi pengembangan Super Smash Bros. untuk Wii. Iwata mengakui bahwa tanpa Sakurai, Nintendo mungkin hanya bisa membuat port Super Smash Bros. Melee di Wii dengan fungsi online. Keputusan ini menunjukkan kemampuan Iwata dalam mengambil risiko dan memberikan kepercayaan penuh kepada timnya.

Pengakuan & Warisan Tak Terlupakan Satoru Iwata

Sakurai juga mengakui bahwa dirinya juga punya andil besar terhadap kesuksesan game ini. Bagaimanapun, Ia merasa bahwa dirinya banyak belajar secara otodidak. Namun, ia tetap terbuka untuk hal-hal baru, dan selalu percaya diri menunjukkan kemampuannya. Ia menunjukkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Iwata.

"Setiap kali dia memberikan proyek kepada saya, sepertinya dia yakin bahwa saya akan mampu menghasilkan hasil. Iwata-san benar-benar orang yang istimewa," ungkap Sakurai. Ini menunjukkan betapa Iwata sangat peduli terhadap timnya. Ia bukan hanya atasan tapi juga seorang teman, percaya dengan setiap potensi yang ada.

Sakurai juga mengakui peran besar Iwata dalam hidupnya, bahkan setelah kepergian tragisnya. Sungguh, permainan video akan sangat berbeda tanpa dampak Satoru Iwata. Kita bisa membayangkan pengaruh Iwata lebih luas dari jajaran direksi suatu perusahaan game.

Akhirnya, warisan Satoru Iwata dalam industri game tidak akan pernah pudar. Ia adalah sosok yang menginspirasi dan membawa perubahan besar. Super Smash Bros. hanyalah salah satu bukti nyata dari visi, kepercayaan, dan kerja kerasnya.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Penting: Cek Pengaturan Samsung-mu Sekarang untuk Upgrade Android 15

Next Post

Meta: Kacamata Pintar Akan Jadi Masa Depan Komputasi, Ungkap Eksekutif