Sweet Baby Inc: Konsultan Game yang Dianggap ‘Merusak’ atau Menyelamatkan Industri?

Nama Sweet Baby Inc viral di kalangan gamer, bukan karena game-nya, tapi karena keterlibatan mereka dalam isu woke-culture yang merubah narasi banyak game besar.

Buat kamu yang sering nongkrong di forum game, nama Sweet Baby Inc pasti belakangan ini sering kedengeran. Bukan karena mereka bikin game baru atau ikutan pameran game besar, tapi karena mereka disebut-sebut sebagai ‘pengacau’ dalam perkembangan cerita game. Yup, konsultan narasi yang satu ini bikin geger gara-gara kontribusi mereka dalam woke-culture yang lagi rame banget di dunia game.

Jadi, siapa sih Sweet Baby Inc? Didirikan tahun 2018, mereka ini perusahaan konsultan yang ngasih masukan ke developer game, terutama soal representasi dan keberagaman dalam narasi. Mereka ikut serta dalam proyek besar kayak God of War Ragnarök, Alan Wake 2, bahkan Suicide Squad. Awalnya, niat mereka baik: biar nggak ada game yang asal-asalan bikin cerita dan karakter yang nggak peka soal isu sosial. Tapi, masalahnya, nggak semua gamer sepakat kalau representasi ini memang harus ada di semua game.

Nah, di sini mulai muncul drama. Sebuah forum kecil di Steam dengan nama “Sweet Baby Inc detected” tiba-tiba muncul dan bikin panas situasi. Grup ini ngajak para gamer buat boikot game-game yang ada kaitannya sama Sweet Baby Inc, karena dianggap memaksakan agenda politik identitas ke dalam narasi game. Mereka nggak terima kalau game-game kesayangan mereka jadi alat politik. Identitas politik? Tolak mentah-mentah!

Dramanya makin tebal ketika Chris Kindred, salah satu tim Sweet Baby Inc, tiba-tiba minta grup tersebut dilaporin di Twitter, yang sekarang namanya jadi X. Bukannya masalah selesai, aksi Kindred justru jadi bumerang. Komunitas gaming yang tadinya adem-ayem malah rame-rame dukung grup tersebut. Bukannya bubar, grup “Sweet Baby Inc detected” justru makin tenar dan banyak yang ikutan dukung.

Di sisi lain, kritik juga muncul soal gimana Sweet Baby Inc seolah-olah ngotot narik budaya luar buat masuk ke game yang ceritanya nggak nyambung. “Kok bisa sih game fantasi malah disisipin agenda-agenda sosial? Game nggak perlu repot ngangkat isu-isu ini.” Kritik-kritik ini nggak jauh dari kekhawatiran tentang kebebasan kreatif developer yang mulai terancam.

Belum cukup dengan itu, game Concord baru-baru ini ikut kena imbas. Game ini dianggap “Woke FAILURE!” oleh banyak pemain. Mereka nyebut, “Sweet Baby Pretenders PANIC as Identity Politics REJECTED by Players”, yang artinya “Pura-pura Sweet Baby Panik saat Identitas Politik Ditolak oleh Pemain”. Intinya, para gamer merasa bahwa identitas politik yang dipaksakan dalam narasi game bikin pengalaman main jadi nggak seru. Alih-alih fokus pada gameplay, malah jadi debat ideologi.

Namun, meskipun panas di luar, ada yang menyerukan supaya isu keberagaman ini dilihat lebih jernih, tanpa rasisme atau politik berlebihan. Ada yang bilang, “Nggak masalah, asal jangan sampai kebablasan.” Bukan cuma soal mewakili semua pihak, tapi gimana caranya game bisa tetap menjaga kebebasan berekspresi tanpa terjebak narasi politik.

Sampai tulisan ini diturunkan, akun X resmi Sweet Baby Inc masih digembok, menandakan bahwa tekanan dari komunitas masih kencang. Dan ini bukan soal Sweet Baby Inc doang, tapi isu woke-culture dalam game secara luas. Para gamer terus memperdebatkan: apakah keberagaman dan politik identitas emang perlu masuk ke dalam game favorit mereka, atau cukup fokus ke alur cerita dan gameplay yang seru?

Nah, gimana menurut kamu? Perlu nggak nih Sweet Baby Inc dan isu-isu sosial masuk ke game favorit kamu, atau justru bikin game jadi nggak asyik?

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *