Siapa sangka, di tengah dominasi Windows sebagai raja PC gaming selama puluhan tahun, Valve dan Lenovo datang membawa kejutan besar. Mereka secara resmi meluncurkan perangkat handheld gaming bernama Legion Go S dengan SteamOS yang siap jadi penantang serius dominasi Windows. Apakah ini awal dari revolusi gaming PC berbasis Linux?
SteamOS di Legion Go S: Evolusi Baru di Dunia Gaming
Selama bertahun-tahun, Valve mencoba mengangkat SteamOS, sistem operasi berbasis Linux yang dioptimalkan untuk gaming, sebagai alternatif dari Windows. Kini, Lenovo melangkah lebih jauh dengan Legion Go S, perangkat gaming portabel pertama di luar Steam Deck yang secara resmi menggunakan SteamOS.
Legion Go S ini menawarkan dua versi: satu dengan SteamOS, dan satu lagi dengan Windows 11. Versi SteamOS yang lebih terjangkau dimulai dari harga $500, sementara versi Windows dipatok mulai dari $730. Selisih $230 ini adalah pukulan telak bagi Windows, mengingat penghematan ini berasal dari hilangnya lisensi OS buatan Microsoft.
Di sisi hardware, Legion Go S punya spesifikasi yang cukup menggoda: layar 8 inci 1200p dengan refresh rate 120 Hz, RAM hingga 32GB, dan opsi prosesor AMD Ryzen Z2 Go atau Z1. Beratnya hanya 1,61 lbs—cukup ringan untuk dibawa ke mana-mana, meskipun kamu tetap butuh tas besar untuk menjaga tampilannya tetap stylish.
SteamOS: Game Changer atau Cuma Pelengkap?
SteamOS bukan hal baru, terutama untuk para pengguna Steam Deck, yang selama beberapa tahun terakhir menjadi platform utama untuk memperkenalkan sistem operasi ini ke publik. Apa sih istimewanya SteamOS?
- Fokus pada Gaming: Tidak ada bloatware, tidak ada update Windows yang tiba-tiba muncul saat kamu sedang seru-serunya main game. SteamOS juga didukung Proton, teknologi yang memungkinkan game Windows berjalan di sistem Linux. Hasilnya, pengalaman gaming terasa lebih bersih dan bebas hambatan.
- Interface yang Intuitif: SteamOS dirancang agar pengalaman gaming terasa seamless. Interface-nya mengingatkan pada konsol gaming seperti PlayStation atau Xbox, tapi dengan fleksibilitas khas PC.
Namun, SteamOS tidak sempurna. Kompatibilitas masih menjadi isu utama, terutama untuk game atau aplikasi non-Steam. Meski Valve terus memperbarui Proton, ada beberapa game yang tetap sulit berjalan sempurna di SteamOS.
Windows: Raksasa yang Mulai Goyah?
Bukan rahasia lagi kalau Windows telah menjadi pilihan utama untuk PC gaming selama beberapa dekade. Dari kompatibilitas game hingga dukungan aplikasi produktivitas, Windows menawarkan fleksibilitas yang sulit ditandingi. Tapi kehadiran SteamOS di perangkat seperti Legion Go S adalah ancaman yang nyata.
SteamOS menawarkan pengalaman yang lebih fokus, sederhana, dan murah. Gamer tidak lagi harus membayar untuk fitur yang tidak mereka butuhkan, seperti aplikasi Office yang jarang digunakan untuk gaming. Selain itu, SteamOS juga menunjukkan potensi untuk diadopsi oleh perangkat gaming lainnya di masa depan. Kalau ini terjadi, posisi Windows di dunia gaming bisa mulai tergeser, sedikit demi sedikit.
Legion Go S dan SteamOS: Siapa yang Harus Khawatir?
Lenovo Legion Go S adalah bukti bahwa pasar perangkat gaming portabel semakin kompetitif. Hadirnya SteamOS di luar Steam Deck adalah kemenangan kecil bagi Valve, yang akhirnya bisa membuktikan bahwa sistem operasinya layak dipertimbangkan oleh gamer mainstream.
Namun, ini juga menjadi ancaman bagi pemain besar seperti Microsoft dan bahkan Nintendo. Microsoft harus menghadapi kenyataan bahwa SteamOS adalah alternatif yang kian menggoda, sementara Nintendo perlu bersiap menghadapi perangkat dengan spesifikasi lebih tinggi dan harga yang bersaing.
Buat gamer, ini adalah kabar baik. Lebih banyak pilihan berarti lebih banyak peluang untuk menemukan perangkat yang sesuai dengan kebutuhan, baik dari segi harga, performa, maupun ekosistem. Tapi, jika kamu adalah penggemar berat Windows, mungkin ini saatnya bertanya: Seberapa besar pengaruh Windows dalam pengalaman gaming kamu?
Apakah SteamOS Masa Depan Gaming?
Dengan harga mulai $500 untuk versi SteamOS, Lenovo Legion Go S membuka jalan untuk perangkat gaming yang lebih terjangkau. Valve sendiri berjanji akan merilis versi beta SteamOS untuk perangkat lain sebelum Mei, memberikan gamer kesempatan mencoba OS ini di hardware mereka.
Apakah ini cukup untuk membuat SteamOS menyaingi Windows? Hanya waktu yang bisa menjawab. Tapi satu hal yang pasti, masa depan gaming PC tidak lagi sepenuhnya milik Microsoft. SteamOS telah membuka pintu bagi era baru yang lebih bebas, lebih murah, dan lebih fokus pada esensi gaming.