Dark Mode Light Mode

Stabilisasi Sel Perovskit Halida: Terobosan Peneliti Sydney untuk Energi Surya

Perovskit Halida: Rahasia di Balik Sel Surya yang Lebih Tahan Lama

Penelitian terbaru dari Universitas Sydney (USYD) bikin geger dunia energi terbarukan. Mereka berhasil menekan migrasi ion pada perovskit halida, khususnya di situs-B, yang membuka jalan untuk menstabilkan sel surya. Kerennya lagi, ini bisa meminimalkan hilangnya energi dan meningkatkan keandalan kinerja sel surya. Dengan kata lain, kita bicara tentang sel surya yang lebih awet dan efisien.

Tim peneliti, yang berasal dari berbagai bidang seperti fisika, teknik dirgantara, serta teknik kimia dan biomolekuler, berkolaborasi dengan peneliti material dari Shanghai Jiao Tong University. Mereka menemukan cara untuk memperkuat struktur perovskit. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal bergengsi Science Advances, yang menunjukkan betapa pentingnya penelitian ini.

Untuk informasi, perovskit halida adalah bahan optoelektronik yang sangat menjanjikan untuk sel surya dan perangkat elektronik. Perovskit ini menawarkan potensi harga yang lebih murah berkat kemudahan fabrikasinya. Namun, stabilitas jangka panjangnya seringkali menjadi masalah.

Apa Itu Migrasi Ion dan Mengapa Ini Penting?

Masalah utama pada perovskit adalah migrasi ion. Ion-ion di dalam material ini bisa bergerak bebas. Bayangkan saja, seperti penumpang yang tidak bisa diam di dalam bus. Gerakan ini bisa merusak struktur dan mengurangi efisiensi sel surya.

Penelitian ini menekankan, meskipun efisiensi konversi energi sel surya perovskit sudah mencapai lebih dari 26%, komersialisasi massalnya masih terhambat oleh stabilitas yang belum optimal. Masalah ini sangat krusial, karena migrasi ion bisa menyebabkan anomali, seperti hysteresis arus-tegangan dan juga penurunan efisiensi.

Migrasi ion yang terjadi pada perovskit ini menginduksi medan internal yang kemudian menjadi penyebab utama hilangnya efisiensi awal pada sel surya perovskit. Untuk itu, penekanan migrasi ion menjadi sangat penting.

Doping: Rahasia untuk Menahan Ion "Bandel"

Solusinya? Tim peneliti melakukan ‘doping', atau mengubah komposisi bahan. Mereka bereksperimen dengan menambahkan elemen tertentu ke dalam struktur perovskit, khususnya di situs-B. Teknik ‘doping' ini ternyata sangat efektif untuk memperkuat ikatan antar atom.

Menambahkan elemen seperti logam alkali tanah, contoh: kalsium (Ca), atau lantanida (logam tanah jarang) seperti europium (Eu) dan ytterbium (Yb), terbukti sangat efektif. Hasilnya, struktur perovskit menjadi lebih stabil dan migrasi ion dapat ditekan.

Penelitian sebelumnya lebih berfokus pada doping dengan elemen-elemen dari golongan karbon, seperti germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb). Penelitian kali ini justru membuka jalan bagi beragam opsi doping baru yang lebih luas, membuka peluang untuk meningkatkan stabilitas jangka panjang perangkat optoelektronik perovskit.

Dampak Nyata untuk Masa Depan Sel Surya

Pengendalian migrasi ion bukan hanya sekadar pencapaian di laboratorium. Ini adalah terobosan yang berdampak langsung pada masa depan sel surya. Dengan menstabilkan perovskit, kita bisa meningkatkan umur pakai dan efisiensi sel surya. Ini berarti, energi surya akan semakin terjangkau dan dapat diandalkan. Sel surya yang lebih awet, lebih efisien, dan lebih stabil akan sangat bermanfaat, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan sumber energi berkelanjutan.

Dengan doping di situs-B, kita bisa menghindari efek samping yang merugikan. Misalnya, doping yang dilakukan pada lapisan perovskit dapat menghalangi migrasi ion, namun mengganggu fase tiga dimensi (3D), sehingga mengurangi mobilitas pembawa muatan. Hasilnya, efisiensi sel surya justru turun.

Penelitian ini membuka potensi penggunaan berbagai jenis elemen doping untuk memperkuat struktur perovskit. Ini menjadi terobosan yang sangat penting untuk industri energi terbarukan.

Kesimpulan: Menuju Sel Surya yang Lebih Baik

Singkat kata, penelitian dari University of Sydney menunjukkan bahwa pengendalian migrasi ion pada perovskit halida adalah kunci untuk sel surya yang lebih tahan lama dan efisien. Dengan pendekatan doping yang inovatif di situs-B, para peneliti berhasil menemukan cara untuk menjaga stabilitas perovskit. Penemuan ini berpotensi mengubah lanskap industri energi terbarukan, membuka jalan bagi sel surya yang lebih handal, terjangkau, dan berkelanjutan di masa depan. Penelitian ini merupakan pertanda baik bagi masa depan energi bersih.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Romestead: Pixel Art Surga bagi Survivor City Builder di Roma Kuno, Indonesia

Next Post

Suede / Sci-Fi Lullabies Edisi Rilis Ulang SuperDeluxe