Grup musik legendaris, Tool, baru saja menghebohkan jagat maya dengan konser live mereka di Lollapalooza Argentina. Sebuah langkah langka, mengingat mereka dikenal sangat protektif terhadap dokumentasi konser. Siapa yang menyangka, band sekelas Tool mau membuka diri dengan cara ini? Sebuah ‘kejutan' yang benar-benar ditunggu-tunggu para penggemar.
Tool, sebagai salah satu band rock progresif paling berpengaruh, selalu memiliki reputasi yang kuat dalam mempertahankan privasi konser mereka. Kebijakan ketat mengenai pengambilan gambar dan rekaman video menjadi ciri khas dari setiap penampilan mereka. Mengapa? Salah satunya adalah untuk menjaga pengalaman konser yang immersive, fokus pada pertunjukan langsung, tanpa gangguan gadget.
Keputusan mereka untuk melakukan livestream di Lollapalooza Argentina menandai sebuah perubahan signifikan. Mereka bekerjasama dengan Flow, sebuah perusahaan televisi kabel dan internet di Argentina. Namun, tentu saja, bukan tanpa syarat. Kamera harus menggunakan wide angle agar pengalaman tetap fokus pada keseluruhan panggung, bukan close-up pada personil band.
Konser di Buenos Aires ini menjadi bagian dari rangkaian tur mereka yang juga meliputi Lollapalooza di Chile dan Brazil. Ini juga adalah penampilan pertama Tool di Amerika Selatan, jadi wajar kalau antusiasme para fans begitu tinggi. Hampir tidak mungkin mendapatkan tiket, kecuali kamu punya ‘orang dalam' atau siap berburu tiket bekas dengan harga selangit.
Setlist yang mereka bawakan di Hipódromo de San Isidro, Buenos Aires, menampilkan sembilan lagu, termasuk empat lagu dari album melegenda "10,000 Days" yang dirilis pada tahun 2006. Ini adalah sajian yang sangat memanjakan telinga, terutama bagi para penggemar yang sudah lama menunggu.
Menariknya, penampilan live yang langka ini muncul di tengah kabar kurang menyenangkan lainnya. Tool dikabarkan menghadapi potensi tuntutan hukum berupa class action setelah penampilan mereka di festival musik "Tool In The Sand" di Republik Dominika menuai kekecewaan dari penggemar. Wah, ada apa gerangan?
Tool: Antara Konser Legendaris dan Kontroversi Fans
Penampilan ‘Tool In The Sand' di Punta Cana, yang merupakan festival musik perdana yang mereka adakan, ternyata tidak berjalan sesuai harapan. Penggemar yang sangat antusias datang dengan harapan mendapatkan dua setlist unik seperti yang dijanjikan. Akan tetapi, mereka mendapatkan beberapa lagu yang sama dari malam pertama.
Kekecewaan ini memuncak ketika Tool hanya memainkan sembilan lagu di set kedua, dengan beberapa lagu yang sama dengan set sebelumnya. Hasilnya? Penonton mulai mengungkapkan kekecewaan mereka, bahkan sampai mengejek. Oops, tampaknya kurang mulus untuk debut festival mereka, ya?
Situasi ini menunjukkan betapa tingginya ekspektasi penggemar terhadap band sekelas Tool. Mereka tidak hanya membayar untuk musik, tetapi juga untuk pengalaman yang berkesan dan berbeda. Ketika harapan tidak terpenuhi, tentu saja kekecewaan dan rasa ingin menuntut menjadi tak terhindarkan.
Setlist Tool yang Mengguncang Buenos Aires
Bagi penggemar yang beruntung menyaksikan konser di Buenos Aires, mereka disuguhi setlist yang luar biasa. Lagu-lagu seperti "Stinkfist", "The Pot", "Fear Inoculum", dan "Invincible" berhasil membawa penonton dalam perjalanan musikal yang epik. Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan, bukan?
Daftar lagu yang mereka bawakan juga termasuk komposisi kompleks seperti "Rosetta Stoned", "Pneuma", dan "The Grudge". Tidak ketinggalan, lagu-lagu yang menjadi ciri khas mereka yang lain seperti "Jambi" dan "Vicarious" juga turut meramaikan konser ini.
Menariknya, penampilan ini seolah menjadi penawar bagi kekecewaan penggemar di Republik Dominika. Apakah ini adalah cara Tool untuk ‘menebus dosa' mereka? Mungkin saja, atau mungkin hanya kebetulan semata. Yang jelas, konser di Argentina menjadi pengalaman tak terlupakan.
Masa Depan Tool: Album Baru dan Penampilan Perpisahan
Selain konser live yang menggemparkan, Tool juga memberikan sedikit petunjuk mengenai rencana mereka di masa depan. Mereka berencana untuk menghabiskan waktu tiga bulan di studio untuk "mengorganisir ide-ide" untuk album baru mereka. Kabar baik bagi para penggemar, bukan?
Selain itu, Tool juga akan tampil di konser perpisahan Black Sabbath di Birmingham. Sebuah kehormatan besar bagi Tool, dapat tampil bersama band legendaris yang telah menginspirasi banyak generasi. Penampilan di festival ini menunjukkan pengaruh dan reputasi Tool sebagai salah satu band rock paling berpengaruh.
Kabar tentang album baru dan penampilan di konser perpisahan Black Sabbath menunjukkan bahwa Tool masih sangat aktif dan bersemangat dalam bermusik. Mereka telah membuktikan bahwa mereka mampu beradaptasi dengan dinamika industri musik modern.
Kesimpulan: Antara Konser Streaming, Drama Festival Sendiri, dan Harapan Album Baru
Setelah semua berita menggemparkan ini, dapat disimpulkan bahwa Tool adalah band yang penuh kejutan. Mereka mampu menyuguhkan konser yang luar biasa, meskipun ada sedikit "drama" di sisi lain, dan berencana untuk meluncurkan album baru. Apapun yang akan mereka lakukan di masa depan, fans Tool pasti akan selalu menantikan kejutan-kejutan lainnya. Jadi, tetaplah stay tune untuk kabar terbaru!