Dark Mode Light Mode

Rumah Pompa Tanah Mas: Solusi Pemkot Semarang Hadapi Banjir dan Rob

Rumah Pompa Tanah Mas, dengan kapasitas 400 liter per detik, jadi solusi baru Pemkot Semarang untuk mengatasi banjir dan rob di kawasan Panggung Lor dan Tanah Mas.

Musim penghujan sering kali menjadi ujian berat bagi kota-kota besar di Indonesia, termasuk Semarang, yang kerap dilanda banjir dan rob. Namun, Pemerintah Kota Semarang terus mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah pembangunan Rumah Pompa Tanah Mas yang telah rampung dan siap dioperasikan.

Dengan kapasitas yang mengesankan—400 liter per detik—rumah pompa ini diharapkan dapat mengurangi genangan air, khususnya di kawasan Kelurahan Panggung Lor dan Perumahan Tanah Mas.

Fasilitas Rumah Pompa yang Siap Tempur

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Suwarto, mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari antisipasi Pemkot terhadap musim penghujan yang semakin intens. “Rumah pompa ini dilengkapi genset 200 KPA untuk mendukung operasional serta crane berkekuatan 5 ton untuk maintenance,” jelas Suwarto setelah meninjau langsung lokasi pada Jumat (9/1/2025).

Sebelumnya, kawasan ini hanya mengandalkan pompa dengan kapasitas kecil yang dikelola oleh Paguyuban Pemberdayaan Pompanisasi dan Pengelolaan Lingkungan Panggung Lor (P5L). Namun, dengan pembangunan rumah pompa baru ini, kapasitas pengelolaan air meningkat drastis.

Dibangun dengan APBD 2024

Rumah pompa ini merupakan proyek yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Fokusnya adalah kawasan dengan catchment area yang luas, yang selama ini menjadi salah satu sumber masalah genangan. Pembangunan rumah pompa ini tidak hanya menjadi langkah reaktif, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Semarang untuk meningkatkan infrastruktur penanganan banjir.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat mempercepat surutnya air di kawasan Panggung Lor dan Tanah Mas,” tambah Suwarto.

Mengapa Penting untuk Semarang?

Semarang dikenal sebagai salah satu kota yang paling rentan terhadap banjir rob di Indonesia. Kawasan pesisir yang rendah membuat genangan air sulit surut, terutama saat hujan deras bersamaan dengan pasang laut. Hal ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga tetapi juga dapat merusak infrastruktur dan meningkatkan risiko penyakit.

Dengan adanya rumah pompa Tanah Mas, Pemkot berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan kota yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim.

Langkah Kolaboratif untuk Masa Depan Semarang

Tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur seperti ini membutuhkan kerja sama antara pemerintah, komunitas, dan warga. Keberadaan pompa lama yang dikelola oleh P5L adalah contoh nyata bagaimana masyarakat setempat juga berperan aktif dalam mengatasi masalah banjir.

Namun, proyek besar seperti rumah pompa ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara komunitas lokal dan pemerintah bisa menghasilkan solusi yang lebih besar. Dengan kapasitas yang jauh lebih besar, rumah pompa ini diharapkan menjadi kunci untuk menangani genangan air di kawasan tersebut.

Melampaui Fungsionalitas

Lebih dari sekadar infrastruktur teknis, rumah pompa ini mencerminkan komitmen Pemkot Semarang terhadap pembangunan kota yang berkelanjutan. Proyek ini bukan hanya tentang mengalirkan air, tetapi juga tentang memberikan rasa aman kepada warga, memastikan aktivitas sehari-hari tidak terganggu, dan mendukung pengembangan ekonomi di kawasan terdampak.

Optimisme Menuju Kota Bebas Banjir

Meski banjir dan rob adalah tantangan besar, langkah-langkah seperti pembangunan Rumah Pompa Tanah Mas membuktikan bahwa solusi itu ada. Dengan operasionalisasi pompa baru ini, Pemkot Semarang memberikan harapan bahwa masa depan kota akan lebih cerah, bahkan di tengah musim penghujan yang kerap menjadi momok.

Bagi warga Panggung Lor dan Tanah Mas, ini bukan hanya soal teknis. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah mendengar keluhan mereka dan berupaya memberikan solusi yang konkret.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Franz Ferdinand Kembali dengan 'Hooked': Energi Baru dari Album The Human Fear

Next Post

Info Loker Semarang Januari 2025: Barista dan Konten Kreator Dibutuhkan!