Dark Mode Light Mode

Radiohead Membuat Gebrakan Tak Terduga dengan The Bends di Album Kedua

Wahai Generasi Z dan Milenial, siap-siap untuk bernostalgia (atau mungkin mendengar untuk pertama kali) tentang The Bends, album sophomore Radiohead yang mengubah segalanya! Album yang dirilis tiga puluh tahun lalu ini adalah titik balik krusial bagi band yang dulunya cuma dianggap one-hit wonder. Siap-siap, karena ini bukan sekadar review, tapi penyelaman ke era awal Radiohead yang penuh gejolak.

Radiohead, siapa yang tak kenal? Mereka memulai dengan Pablo Honey, debut yang masih ada aroma grunge dan indie rock ala '80-an, kemudian naik daun dengan "Creep." Namun, sukses yang tiba-tiba itu juga menjadi beban. The Bends adalah respons mereka, sebuah langkah maju yang berani dan penuh eksperimen. Album ini menjadi bukti Radiohead bukan hanya sekadar band yang mengandalkan satu lagu.

Bayangkan, Radiohead saat The Bends masih berstatus anak bawang—remaja belasan tahun yang kebingungan. Cerita di balik sampul albumnya aja udah seru banget, melibatkan dua anak seni yang iseng merekam video di rumah sakit. Mereka mencari ide visual yang unik untuk albumnya, menunjukkan sisi band yang masih trying to figure things out.

Thom Yorke dan Stanley Donwood, dua kawan dari Universitas Exeter yang sama-sama belajar seni, menjadi otak di balik sampul ikonik yang kita kenal sekarang. Mereka bahkan membuat sampul single "My Iron Lung" yang kemudian masuk ke The Bends. Prosesnya yang penuh improvisasi ini, nggak neko-neko dan justru sangat otentik.

Inilah Radiohead, Bukan Cuma "Creep"

Sukses "Creep" memang membahana, tapi juga menempatkan Radiohead dalam kotak. Banyak yang menganggap mereka cuma one-hit wonder, band yang mengandalkan satu lagu. The Bends adalah pembuktian diri, bahwa mereka punya lebih banyak hal untuk ditawarkan. Mereka bukan cuma sekadar band yang menjiplak band-band lain.

Tekanan dari label rekaman juga besar. Setelah gagal tampil di sebuah acara, Thom Yorke sampai bilang, "Secara fisik, gue capek banget dan mental gue udah nggak kuat." The Bends menjadi titik balik, kesempatan terakhir mereka untuk membuktikan diri. Album ini adalah bentuk dari Radiohead versus dunia.

Singel pembuka "Planet Telex" mungkin nggak langsung nge-hit, tapi justru menjadi clue ke mana Radiohead akan pergi. Loops, keyboard, nuansa studio yang shimmering, lirik abstrak… semua mengisyaratkan OK Computer dan Kid A. Di "Planet Telex" saja, Radiohead sudah menunjukkan keberaniannya untuk nge-explore berbagai sound dan gaya musik.

Perjalanan menuju The Bends nggak semulus yang kita bayangkan sekarang. Lagu "Planet Telex" direkam dalam satu malam setelah pesta, dan awalnya mau dinamakan "Planet Xerox," tapi ternyata sudah ada yang memakainya. Proses kreatif yang spontan ini menghasilkan sesuatu yang luar biasa. It's a sign of their true spirit.

Membongkar Aransemen Musik yang Baru

The Bends adalah sebuah lompatan musikal yang besar. Permainan gitarnya lebih kompleks, berubah-ubah antara melodi yang tenang dan ledakan energi. Contohnya, "Nice Dream" dimulai dengan chord dan lirik dari Yorke, kemudian diperkaya oleh Johnny Greenwood dan Ed O'Brien. Kita bisa lihat bagaimana mereka berani ngacak-ngacak struktur lagu.

Pengaruh Johnny Greenwood semakin terasa, terutama pada aransemen string-nya yang iconic. Ditambah, dengan kemunculan Nigel Godrich sebagai produser—yang juga dianggap sebagai anggota keenam Radiohead—memberikan warna baru. "Black Star," merupakan contoh nyatanya, yang seharusnya menjadi lagu yang lebih straightforward, berubah jadi penuh energi. The Bends memang sebuah eksperimen.

Radiohead di The Bends menolak untuk jadi band Britpop biasa, menolak jadi one-hit wonder, dan menolak mengulang kesuksesan masa lalu. Mereka terus berevolusi yang menjadi kunci konsistensi mereka. Ketidakpuasan mereka itulah yang membuat mereka menjadi band yang selalu ditunggu karya-karyanya. Jangan takut mencoba hal baru, itulah filosofi mereka.

Tracklist Penting, Nggak Boleh Ketinggalan!

  • "Planet Telex"
  • "Fake Plastic Trees"
  • "Street Spirit (Fade Out)"

Psst, kalau mau dengerin langsung, bisa klik di sini [link Amazon Music]

Karya Seni Album The Bends

radiohead-the-bends

So, The Bends bukan cuma album, tapi sebuah manifesto tentang bagaimana nggak takut berubah. Radiohead mengajarkan, konsistensi sejati adalah selalu berani mencoba hal-hal baru. Album ini adalah dasar dari apa yang membuat Radiohead menjadi ikon musik dunia.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Google Perluas Ketersediaan Game Android di PC, Dampaknya Bagi Gamer Indonesia

Next Post

Australia dan Bali Bersama Imbau Turis Hormati Aturan Lokal