Dark Mode Light Mode

QD-OLED TV di Indonesia: Ancaman Akhir Menghadang

Era Baru di Dunia TV: Selamat Tinggal QD-OLED?

Guys, pernah gak sih kamu mikir teknologi TV itu kayak pacar? Dulu naksir banget sama yang ini, eh tiba-tiba muncul yang lebih keren, langsung deh move on. Nah, dunia TV juga gitu, pernah ada masanya kita tergila-gila sama QD-OLED, dan sekarang kayaknya lagi ada gandengan baru, Primary RGB Tandem OLED. Penasaran kan?

Dulu, sekitar tiga tahun lalu, QD-OLED (Quantum Dot OLED) kayak superhero yang datang menyelamatkan. Gabungan keajaiban quantum dots dengan kelebihan OLED, menghasilkan warna yang wah dan kecerahan yang lebih baik. Samsung S95B dan Sony A95K jadi bintangnya, menawarkan pengalaman nonton yang bikin mata gak kedip. Teknologi ini bener-bener menjanjikan, bahkan bisa menyaingi TV Mini-LED yang juga canggih.

Sekarang, di awal tahun 2025, sinyal-sinyal perubahan mulai bermunculan. LG Display mengeluarkan Primary RGB Tandem OLED, dan sepertinya industri mulai bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal pada QD-OLED. Kira-kira, bakal sebagus apa ya teknologi baru ini? Kita tunggu saja deh.

Dua Jalan Berbeda, Satu Tujuan Cemerlang

Sejak 2022, Samsung dan Sony tetap setia dengan QD-OLED. Tapi, LG mengambil jalur berbeda. Mereka menciptakan Micro Lens Array (MLA), teknologi yang memungkinkan OLED LG bersaing tanpa harus pakai panel dari Samsung Display. TV dengan teknologi MLA, seperti LG G4 OLED, menggunakan lensa kecil banget buat memfokuskan cahaya, bikin tampilan OLED jadi lebih terang. Walaupun warnanya gak se-nendang QD-OLED, peningkatan kecerahan dan rekayasa LG yang ciamik berhasil membuat TV MLA bersaing ketat dengan Samsung dan Sony.

Jadi, selama ini, kalau kamu mau TV OLED terbaik, pilihannya cuma dua: QD-OLED (Samsung S95D) atau OLED dengan MLA (LG G4 atau Panasonic Z95A). Pusing kan, milihnya? Tapi, dunia berubah, guys.

Teknologi OLED yang Lebih Baik Sudah di Depan Mata

LG dan Panasonic sudah mulai menawarkan TV OLED dengan teknologi Primary RGB Tandem (alias four-stack OLED). Kabarnya, teknologi ini punya banyak kelebihan dibanding generasi sebelumnya, termasuk kecerahan puncak 33% lebih tinggi, kecerahan warna 40% lebih baik, dan yang paling keren, konsumsi daya 20% lebih hemat! Makin hemat, makin cuan, kan?

Pertanyaannya, kenapa teknologi empat-lapis ini dianggap mengakhiri kejayaan QD-OLED? Jawabannya ada di jajaran TV Samsung 2025.

Samsung Bakal Pakai Panel OLED Empat-Lapis dari LG?

Samsung menggebrak di CES 2025 dengan mengumumkan TV OLED unggulannya, Samsung S95F, hadir dalam ukuran 83 inci. Wartawan teknologi yang jeli langsung curiga, struktur subpikselnya beda dari QD-OLED. Tapi, Samsung bilang semua ukuran S95F akan punya performa yang sama, bahkan yang 83 inci. Kalau bener, kayaknya S95F 83 inci ini pakai panel empat-lapis dari LG Display.

Tapi, ini cuma asumsi, ya. Kita tunggu saja kebenarannya.

Selain itu, ada rumor yang beredar kalau Sony juga bakal meninggalkan panel QD-OLED mulai 2025. Ini sih gosip, guys, obrolan di forum, dan sejenisnya. Tapi, kalau Sony beneran beralih ke empat-lapis, ini bisa jadi pertanda besar.

Kalau panel empat-lapis LG Display memang sebagus yang dibicarakan, dan biayanya lebih terjangkau, kenapa enggak? Keputusan Sony akan jadi penentu arah industri TV.

Saatnya Menyambut Teknologi TV yang Lebih Baik

Di era fitur AI yang kadang gak guna di TV, gue malah berharap ada teknologi yang beneran bikin tampilan lebih bagus dan tahan lama. Panel Primary RGB Tandem OLED mungkin gak sempurna, tapi kalau kehadirannya memaksa merek-merek besar untuk bikin panel yang lebih baik dan hemat daya, ini sih win-win solution.

Kalau ini adalah awal dari akhir QD-OLED, warisannya adalah sebagai jembatan antara OLED biasa dan model yang lebih baik dan efisien. Semoga saja, tampilannya lebih bagus, lebih awet, dan harganya makin terjangkau, sehingga makin banyak orang bisa menikmati. Ini adalah jenis inovasi yang pantas dirayakan, terutama di industri yang lebih sering janji manis daripada hasil nyata.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Mantan Dev Rel SEGA Paparkan Rencana Strategis Masa Depan, Ada Apa dengan Pasar Indonesia?

Next Post

Tori Amos Umumkan Tur Buku AS 'Tori and the Muses' 2025: Soroti Kedatangan Sang Musisi untuk Penggemar Setianya