Dark Mode Light Mode

Prabowo: Tak Semua Partai Harus Masuk Pemerintah

Politik Itu Kata Siapa?

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa sih, politisi itu kerjanya kok kayaknya gitu-gitu aja? Maksudnya, bukannya mau nge-judge, tapi seringkali kita lihat mereka sibuk dengan urusan yang sepertinya nggak ada hubungannya sama kepentingan kita sebagai rakyat, ya kan? Atau mungkin malah jangan-jangan kita yang sok tahu?

Antara Koalisi dan Kritik

Baru-baru ini, ada berita menarik nih. Prabowo Subianto, Presiden kita, bilang kalau partai politik nggak harus selalu masuk ke dalam pemerintahan untuk bisa berkontribusi. Katanya, mereka bisa kok memberikan masukan dan pengawasan dari luar kabinet. Nah, ini menarik, karena sepertinya ini semacam kode keras untuk partai-partai yang belum bergabung dalam koalisi, termasuk PDIP.

Prabowo menekankan kalau pemerintah harus terbuka terhadap kritik, asalkan kritik itu "benar". Hmm, "benar" itu kan relatif, ya? Siapa yang menentukan mana yang benar dan mana yang salah? Mungkin ini juga sindiran halus buat mereka yang kerjanya cuma nyinyir tanpa solusi.

Ketika Rival Jadi Kawan?

Menariknya lagi, PDIP dan Gerindra kan dulunya rival di beberapa pemilu terakhir. Tapi sekarang, mereka berusaha untuk akur. Prabowo bilang, setelah pemilu selesai, semua pihak harus bersatu. Tapi, persatuan itu nggak harus berarti semua partai harus masuk pemerintahan. Jadi, intinya, kalau perlu, ya masuk, kalau nggak ya nggak apa-apa.

Prabowo juga bilang kalau dia nggak suka istilah "oposisi" atau "lawan politik". Baginya, semua itu kawan. Wah, ini sih idealis banget, ya? Tapi, apakah idealisme ini beneran bisa diterapkan dalam dunia politik yang penuh intrik?

Elit yang Bersatu, Negara yang Maju?

Prabowo percaya kalau kesuksesan suatu negara itu sangat bergantung pada kemampuan para elitnya untuk bekerja sama. Bahkan, dia bilang, "Kalau elitnya nggak bisa kerja sama, apalagi kalau elitnya tukang korupsi, susahlah negara itu mau maju." Nah, ini baru poin penting!

Tapi, pertanyaannya, gimana caranya menyatukan para elit ini? Apa cuma dengan retorika manis atau ada langkah konkret yang harus diambil? Jangan sampai, semangat persatuan cuma jadi jargon politik yang nggak ada isinya.

Menguji Komitmen Pemerintah

Kita sebagai masyarakat, tentu berharap pemerintah bisa benar-benar menjalankan amanah yang diberikan. Bukan cuma janji-janji manis yang ujung-ujungnya kita sendiri yang gigit jari. Kritik dan pengawasan yang konstruktif memang penting, tapi yang lebih penting lagi adalah tindakan nyata dari pemerintah.

Semoga saja, apa yang diutarakan oleh Presiden kita ini, bukan cuma sekadar basa-basi politik. Kita ingin melihat perubahan yang berarti, bukan cuma perubahan kosmetik yang nggak ada dampaknya buat kehidupan kita sehari-hari.

Harapan untuk Masa Depan

Kita, generasi muda, punya peran penting untuk mengawal pemerintahan ini. Kita nggak boleh cuma jadi penonton yang bisanya cuma berkomentar di media sosial. Kita harus melek politik, memahami isu-isu yang ada, dan berani menyuarakan pendapat.

Kita harus kritis, tapi tetap konstruktif. Kita harus punya harapan, tapi nggak boleh terlalu naif. Perubahan itu butuh waktu dan usaha. Dan, kita semua punya andil dalam proses itu.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Otak Memisahkan Groove dari Nikmat Musik: Studi Kasus Saat Menari dengan Musik yang Tak Disukai

Next Post

Setengah Pengguna Steam Masih Pakai Windows 10, Abaikan Akhir Dukungan