Dark Mode Light Mode

Peretas Musik Coldplay hingga Shawn Mendes, Dibui 21 Bulan

Skylar Dalziel dijatuhi hukuman 21 bulan penjara atas peretasan dan penjualan lagu-lagu Coldplay hingga Shawn Mendes. Hasil curiannya? Rp 800 juta.

Kalau biasanya peretas mencuri data bank atau identitas, Skylar Dalziel punya style lain. Pemuda 22 tahun asal Inggris ini memilih target yang lebih “nyeni”: lagu-lagu belum rilis milik Coldplay, Shawn Mendes, hingga Melanie Martinez. Bukannya bikin album sendiri, Dalziel malah menjual karya orang lain di forum daring. Sayangnya, kini “karier” kriminalnya harus berakhir di balik jeruji.

290.000 Lagu, Rp 800 Juta, dan Jejak Digital

Dalziel tidak main-main. Ia berhasil mencuri sekitar 290.000 lagu, lalu menjualnya di platform gelap. Keuntungan dari aksi ini mencapai £42.000 (sekitar Rp 800 juta) selama rentang waktu April 2021 hingga Januari 2023. Polisi menemukan bukti transaksi lengkap, mulai dari lembar kerja hingga laporan rekening PayPal. Lebih parah lagi, dana hasil kejahatannya juga sempat mengalir ke rekening di Amerika Serikat dan London.

Sebagai bonus bukti, polisi menyita hard drive milik Dalziel yang penuh dengan file lagu. Bisa dibilang, koleksinya lebih lengkap dari playlist Spotify Wrapped siapa pun.

Akhir Karier Sang Peretas

Kasus Dalziel terungkap setelah Sony Music Entertainment melapor ke Federasi Industri Fonografi Internasional (IFPI) pada Juni 2021. Mereka menyadari bahwa akun cloud milik artis Upsahl telah dibobol. Dengan bantuan Asosiasi Industri Rekaman Amerika (RIAA), penyidik melacak pelaku hingga ke forum daring tempat Dalziel menjual musik curian.

Dalziel akhirnya dijatuhi hukuman 21 bulan penjara atas 11 pelanggaran hak cipta, transfer harta hasil kejahatan, dan kepemilikan barang ilegal. Sebagai tambahan, ia juga diwajibkan menjalani 180 jam kerja sosial tanpa bayaran.

Uniknya, kasus ini bukan yang pertama di Inggris. Pada 2022, Adrian Kwiatkowski—rekan “seperjuangan” Dalziel—juga dijatuhi hukuman 18 bulan penjara karena mencuri lagu Ed Sheeran dan Lil Uzi Vert. Sama seperti Dalziel, Kwiatkowski menjual lagu-lagu curian itu di web gelap. Bedanya, Dalziel membawa karier peretasan musik ini ke level yang lebih “profesional.”

Pelajaran dari Kasus Dalziel

Dalziel mengingatkan kita tentang kompleksitas kejahatan digital di era modern. Lagu-lagu yang belum rilis adalah aset bernilai tinggi, dan pembobolan akun cloud menjadi ancaman serius bagi industri musik. Kasus ini juga membuktikan bahwa peretas selalu meninggalkan jejak, secerdik apa pun mereka mencoba bersembunyi.

Buat kamu yang tergoda ikut-ikutan, ingatlah: keuntungan dari karya curian tidak akan membawa kebahagiaan jangka panjang. Kalau tidak ingin berakhir seperti Dalziel, lebih baik nikmati musik secara legal. Itu juga bentuk penghargaan terhadap artis yang berkeringat menciptakan lagu.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

HMPV: Virus Lama dengan Wajah Baru yang Bikin Panik

Next Post

AWS S3 Extortion: Ancaman Baru di Dunia Ransomware yang Memanfaatkan Amazon KMS