JNE baru saja menggondol penghargaan di Indonesia CSR Awards 2024 dengan titel “Best Corporate Social and Environmental Responsibility Awards” dalam kategori logistik. Tapi, apakah ini benar-benar tentang dedikasi pada kemanusiaan, atau cuma permainan citra perusahaan semata? Penghargaan ini memang terdengar mulia, tapi kita perlu bertanya: sejauh mana aksi nyata mereka, dan apa yang ada di balik semua ini?
Penghargaan bergengsi ini diberikan di The Sultan Hotel, Jakarta (27/9), dan diterima oleh Kurnia Nugraha, Media Communication Dept Head JNE. Tapi yang bikin kita mikir, apa sebenarnya yang membuat mereka layak menang? Program kemanusiaan yang diusung JNE memang selalu terdengar apik—kolaborasi strategis, inovasi sosial, ya ya… tapi apakah semuanya hanya demi mempercantik wajah mereka di hadapan publik?
Dalam sambutannya, Kurnia menyatakan rasa syukur sambil menebarkan pujian bagi seluruh tim JNE. Dia juga menambahkan kalau mereka bakal terus fokus pada program berkelanjutan. “Kami akan tetap berkomitmen untuk memajukan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan Indonesia,” katanya. Namun, pertanyaan besar tetap ada: Komitmen sejauh apa? Apakah ini sekadar janji muluk yang berakhir di atas kertas penghargaan?
Sejak berdiri lebih dari 33 tahun, JNE memang dikenal sebagai perusahaan logistik yang tangguh. Tapi di balik semua prestasi bisnis, adakah aksi nyata yang benar-benar terasa di lapangan? Program-program seperti kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan terdengar keren, tapi berapa banyak dari kita yang melihat dampak nyata dari semua inisiatif ini?
Memenangkan penghargaan ini jelas merupakan pencapaian besar, namun tagline “Connecting Happiness” yang mereka usung, jangan sampai hanya jadi mantra pemanis. Kita berharap JNE tidak sekadar fokus pada penghargaan, tapi juga tetap konsisten menghubungkan kebahagiaan secara nyata di masyarakat.
Acara ini sendiri mengusung tema “Inspiring Sustainability Business with Social and Environmental Innovation for Meaningful Change”—tema yang, di atas kertas, tampak luar biasa. Namun, lagi-lagi, kita perlu bukti nyata bahwa inovasi sosial dan lingkungan ini lebih dari sekadar gimmick marketing. Warta Ekonomi sebagai penyelenggara mengklaim bahwa penilaian dilakukan lewat desk research dan media monitoring. Tapi, benarkah metode ini cukup untuk menilai dedikasi nyata?
Berbagi, Memberi, dan Menyantuni—tiga prinsip utama JNE yang terus mereka gaungkan. Semoga saja, ini lebih dari sekadar slogan perusahaan. Lewat kolaborasi di bidang sosial, olahraga, budaya, hingga edukasi dan pemberdayaan UMKM, kita ingin percaya bahwa JNE benar-benar menepati janji-janjinya.