Sebuah trailer ekspansi baru untuk Ark: Survival Evolved, yang dikembangkan oleh Snail Games, telah menjadi sasaran kritik tajam dari komunitas Ark. Reaksi negatif ini didasarkan pada dugaan penggunaan citra yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) yang berlebihan dalam trailer tersebut. Kejadian ini menjadi sorotan tajam pasca pengumuman Snail Games tentang ekspansi "Ark: Aquatica" di GDC.
Snail Games menggambarkannya sebagai cerita sampingan non-kanonik dengan latar bawah laut yang ambisius, dengan 95% gameplay berlangsung di bawah permukaan. Publik melihat trailer ini dengan tanda tanya besar, terutama karena kurangnya kualitas visual dan gaya seni yang konsisten dengan game aslinya. Ini memunculkan kekhawatiran tentang kredibilitas dan dedikasi pengembang terhadap proyek tersebut.
Kritik dari Youtuber populer seperti Syntac, yang memiliki lebih dari 1,9 juta pelanggan, menjadi bukti betapa seriusnya masalah ini. Komentar Syntac yang mengatakan "Ini menjijikkan dan kalian seharusnya malu pada diri sendiri" menjadi puncak dari komentar negatif yang membanjiri trailer. Komentar serupa mengecam trailer tersebut sebagai "menyedihkan" dan "memalukan".
Masyarakat game memang cukup kritis, apalagi dengan adanya kemajuan teknologi. Mereka cenderung memiliki ekspektasi tinggi terhadap visualisasi yang realistis, apalagi untuk game sekelas Ark. Penggunaan AI, jika tidak dilakukan dengan baik, akan berakibat pada tampilan yang terlihat murahan dan jauh dari kesan profesional.
Trailer "Aquatica" sendiri dipenuhi dengan tanda-tanda jelas AI-generated content. Beberapa contoh termasuk ikan-ikan yang hilang-timbul secara aneh, tangan yang cacat memegang tombak, gurita melayang di depan kapal karam, dan kaki manusia yang berubah menjadi sirip dengan cara yang janggal. Cukup menggelikan kalau dipikir-pikir.
Reaksi cepat dari pengembang asli Ark: Survival Evolved, Studio Wildcard, yang segera menjauhkan diri dari proyek ini, menambah kompleksitas masalah. Studio Wildcard menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam pengembangan "Ark: Aquatica" dan tetap fokus pada pengembangan "Ark: Survival Ascended" dan "Ark 2", serta ekspansi "Lost Colony". Mereka sepertinya tidak mau nama baik mereka tercemar efek buruk dari ekspansi ini.
Studio Wildcard memberikan penegasan di media sosial bahwa mereka fokus pada proyek mereka sendiri, mengabaikan proyek "Ark: Aquatica". Ini menegaskan bagaimana pentingnya menjaga kualitas dan kepercayaan dari penggemar, yang selama ini sudah memberikan dukungan penuh terhadap game survival yang satu ini.
Kontroversi AI: Antara Inovasi dan Kehilangan Kualitas Visual
Penggunaan AI dalam pengembangan game, khususnya generating artwork, memang menjadi topik hangat. Di satu sisi, teknologi ini menawarkan efisiensi dan potensi untuk menciptakan aset visual yang cepat. Tetapi di sisi lain, seperti yang terlihat pada kasus Ark: Aquatica, penggunaan AI yang buruk dapat menghasilkan kualitas visual yang buruk, hilangnya keaslian, dan bahkan merusak pengalaman bermain secara keseluruhan.
Banyak gamer yang merasa bahwa penggunaan AI dalam pembuatan gambar, yang terlihat jelas dalam trailer Ark: Aquatica, merendahkan seni dan kreativitas. Tanda bukti AI-generated gambar sangat mudah dikenali, seringkali dengan hasil yang cukup aneh dan tidak masuk akal yang bahkan bisa mengurangi esensi game itu sendiri.
Pentingnya menjaga kualitas visual dalam game tak bisa dipungkiri. Visual yang memukau adalah daya tarik utama bagi banyak pemain, dan kegagalan untuk memenuhi harapan ini dapat menyebabkan kekecewaan dan bahkan penurunan minat terhadap game tersebut. Hal ini juga bisa menimbulkan tanda tanya terhadap masa depan game tersebut.
Penggunaan AI memang menawarkan efisiensi, namun tetap diperlukan intervensi dan penyempurnaan manusia untuk memastikan kualitasnya. Terlalu bergantung pada AI tanpa pengawasan yang memadai dapat menghasilkan hasil yang tidak memuaskan. Perlu ada keseimbangan antara penghematan biaya dan kualitas akhir produk.
Dampak Terhadap Komunitas dan Reputasi Game
Kontroversi terkait Ark: Aquatica ini tentunya memberikan dampak signifikan pada komunitas game dan reputasi Snail Games. Komentar negatif yang terus berdatangan mencerminkan kekecewaan mendalam dari para penggemar Ark. Mereka merasa bahwa kualitas trailer ini jauh dari standar yang mereka harapkan.
Hal ini juga dapat merusak kepercayaan pemain terhadap Snail Games dan bahkan memengaruhi ekspektasi terhadap proyek masa depan mereka. Para pemain menjadi lebih kritis dan waspada terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh studio game, terutama jika ada indikasi penggunaan AI yang berlebihan.
Dampaknya bisa jauh lebih luas lagi, terutama jika Studio Wildcard selaku pengembang utama memilih membangun jarak dari proyek tersebut. Ini bisa menandakan perpecahan antara pengembang dan penerbit, yang pada gilirannya dapat memengaruhi pengembangan lebih lanjut dari Ark.
Harapan untuk Masa Depan Ark dan Industri Game
Meskipun "Ark 2" mengalami penundaan rilis, Studio Wildcard menegaskan bahwa pengembangan game tersebut masih berlanjut. Mereka juga mengumumkan ekspansi baru untuk "Ark: Survival Ascended", yang akan menjadi jembatan menuju sekuel. Dengan kehadiran Michelle Yeoh sebagai pengisi suara, tentu ini menjadi harapan baru.
Kita berharap, pelajaran dari kasus "Ark: Aquatica" ini dapat menjadi pengingat bagi pengembang game di seluruh dunia akan pentingnya menjaga kualitas dan memperhatikan ekspektasi pemain. Penggunaan AI dalam pengembangan game harus dilakukan dengan bijak, dengan tetap mengutamakan kualitas visual dan pengalaman bermain secara keseluruhan.
Penting untuk menyeimbangkan antara inovasi teknologi dan komitmen untuk menghasilkan game berkualitas tinggi yang sesuai dengan harapan komunitas. Dengan begitu, industri game dapat terus berkembang dan memberikan pengalaman bermain yang lebih baik di masa depan. Ingat, komunitas game itu cerdas, jangan sampai mengecewakan mereka.