Dark Mode Light Mode

Pemerintah Bentuk Tim Berantas Pungli di Destinasi Wisata

Jangan Kaget, Uangmu di Tempat Wisata Bisa Hilang Lebih Cepat dari Harapan Jadian Sama Gebetan

Siapa yang suka liburan? Pasti banyak, kan? Tapi, pernah nggak sih kamu merasa kesal karena tiba-tiba ada biaya tak terduga yang muncul pas lagi asyik menikmati liburan? Nah, kalau iya, kamu nggak sendirian. Rupanya, ada yang namanya pungutan liar atau pungli yang lagi jadi "penyakit" di dunia pariwisata kita. Ujung-ujungnya, dompet jadi lebih tipis, mood liburan langsung drop.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), kayaknya mulai sadar nih kalau pungli ini beneran bikin gak nyaman turis lokal maupun mancanegara. Mereka pun nggak tinggal diam. Katanya, Kemenparekraf bareng kementerian lain mau bentuk tim khusus buat nanganin masalah ini. Bagus sih, tapi jangan cuma wacana ya, Bapak/Ibu Menteri!

Rupanya, kasus pungli ini masih banyak terjadi di berbagai tempat wisata. Padahal, masa iya kita mau terus-terusan "dipalak" pas lagi pengen senang-senang? Ini kan sama aja kayak lagi asik makan, tiba-tiba ada yang minta bagian. Kan, bete.

Mau Liburan Tenang? Musuh Kita Ternyata Ada di Sini!

Pemerintah memang sudah nge-twit, eh, maksudnya menandatangani nota kesepahaman dengan polisi buat memberantas pungli. Tapi, tantangannya nggak berhenti sampai di situ. Daerah-daerah juga harus ikut "bergerak" dengan bikin kesepakatan serupa sama Polda setempat. Ini penting banget supaya tindakan nggak cuma berhenti di pusat, tapi juga nyampe ke akar rumput. Kalau nggak, ya sama aja bohong, kan?

Keterlibatan asosiasi bisnis pariwisata, kayak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) juga krusial. Mereka ini kan "pemain" di lapangan, jadi pasti lebih tahu seluk-beluknya. Keterlibatan mereka bisa bantu cari solusi yang lebih efektif.

Hariyanto, salah satu pejabat di Kemenparekraf, bilang kalau pungli itu muncul karena pemahaman masyarakat tentang keberlanjutan bisnis pariwisata masih kurang. Mungkin ada benarnya juga. Tapi, masa iya cuma masalah kurang paham? Jangan-jangan, ada oknum-oknum yang memang sengaja "bermain" di sini, kan?

Edukasi Itu Penting, Tapi Jangan Lupa…

Upaya penegakan hukum dan edukasi juga dianggap penting. Penegakan hukum itu jelas, buat kasih efek jera ke pelaku pungli. Sedangkan edukasi, tujuannya buat ningkatin kesadaran masyarakat tentang dampak buruk pungli. Tapi, edukasi doang juga nggak cukup, kan? Harus ada tindakan nyata dan hukuman yang tegas kalau ada yang "nakal".

Katanya sih, pemerintah lagi koordinasi sama Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan. Semoga saja koordinasi ini nggak cuma sekadar rapat-rapat doang, ya. Mudah-mudahan ada hasil konkret yang bisa dirasakan langsung sama kita-kita sebagai wisatawan. Jangan sampai koordinasinya cuma lips service belaka.

Jangan Biarkan Pungli Merusak Liburanmu!

Pemerintah juga lagi berupaya meningkatkan publikasi dan informasi ke masyarakat tentang cara menghadapi pungli. Misalnya, kalau kamu nemuin pungli, kamu bisa lapor ke mana. Atau, kalau ada aplikasi yang bisa bantu, kasih tahu dong! Jangan sampai kita sebagai konsumen nggak tahu harus berbuat apa.

Pemerintah juga menekankan pentingnya kerja sama dengan aparat penegak hukum, khususnya polisi. Ini langkah yang bagus, karena polisi punya wewenang untuk menindak pelaku pungli. Tapi, jangan sampai penindakan ini cuma "panas-panas tai ayam", ya. Harus konsisten dan berkelanjutan.

Intinya, masalah pungli ini nggak bisa selesai cuma dengan satu-dua langkah. Perlu kerja sama yang solid dari semua pihak. Mulai dari pemerintah, pelaku bisnis pariwisata, aparat penegak hukum, sampai masyarakat. Semua harus bahu-membahu buat menciptakan lingkungan pariwisata yang aman, nyaman, dan nggak bikin kantong jebol!

Masa iya kita mau terus-terusan jadi korban pungli? Jangan mau! Yuk, sama-sama kita dukung upaya pemerintah buat memberantas pungli. Biar liburan kita makin seru dan nggak ada drama dompet menipis.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Dokter Penjinak Dewa Rock

Next Post

Mantan Bos Activision: EA Dulu Punya "CEO Terburuk" di Industri Game