Wah, ternyata Call of Duty: Black Ops 6 yang kita kenal di bulan Oktober tahun lalu sudah jauh berbeda, ya? Hilangnya operator-operator militer yang classy digantikan oleh jajaran karakter crossover yang bikin mata melotot. Bayangin aja, ada Teenage Mutant Ninja Turtles, pemain dari Squid Game, dan bahkan The Terminator! Jangan kaget kalau game ini terasa lebih mirip fan fiction dibanding Call of Duty yang kita cintai.
Mungkin lebih tepatnya, Call of Duty: Crossover Ops?
Perubahan Drastis dan Pengecualian Karakter
Beberapa bulan sejak perilisan, Black Ops 6 telah mengalami transformasi yang cukup ekstrim. Operator-operator orisinil yang menjadi ciri khas game ini, kini seolah tersisih oleh kedatangan karakter-karakter populer lintas franchise. Ini bisa jadi sesuatu yang keren, tapi juga menimbulkan pertanyaan: Apakah ini masih Call of Duty yang sama?
Apalagi, ada juga karakter non-crossover lain yang bikin geleng-geleng kepala. Misalnya, "Iceman" biru yang dituduh pay-to-win karena kemampuan menghalangi pandangan. Atau finishing move yang menampilkan unicorn kentut di wajah lawan. Ada lagi, hmmm… tuduhan penggunaan AI yang tidak transparan di dalam game ini.
Seorang gamer bahkan menyoroti hal ini di media sosial dan bertanya "Apakah ini masih Call of Duty yang sama?"
Melihat Lebih Dekat: Crossover yang Menggila
Seorang content creator Call of Duty, B23, membagikan tampilan halaman operator Black Ops 6 saat ini. Dan, jeng-jeng, hampir semua isinya adalah crossover. Ini adalah realita yang harus kita hadapi. Mulai dari keempat kura-kura ninja, ditambah The Replacer dengan varian Blackcell-nya. Termasuk T-800, dan berbagai karakter dari Squid Game.
Coba tebak, berapa biaya yang harus dikeluarkan buat semua skin itu? Menurut perhitungan dari Sam Woods, kira-kira sekitar $1,000, atau sekitar Rp15 jutaan, gila gak tuh?! Kalau mau gonta-ganti skin terus, mesti nabung dari sekarang sepertinya.
Dampak Mikrotransaksi di Black Ops 6
Melihat banyaknya skin operator, event pass, hingga battle pass, wajar kalau banyak gamer yang berharap Black Ops 6 bisa free-to-play saja. Praktis, ga ada habisnya kalau harus mengeluarkan biaya buat microtransaction di game ini.
Ternyata, sebelum peluncuran, Treyarch sempat bilang kalau Black Ops 6 tidak akan mengimplementasikan “Carry Forward” skins. Hal ini sempat membuat penggemar berpikir akan ada lebih sedikit skin absurd dan malah berfokus pada item yang sesuai dengan era setting game.
Namun, pada akhirnya Black Ops 6 mengikuti jejak seri Call of Duty sebelumnya. Kita melihat hal yang sama berulang lagi, dan sepertinya tren ini nggak akan berhenti dalam waktu dekat.
Katanya sih, dengan begitu mereka ingin pengalaman Black Ops yang sesungguhnya. Pengen pemain belajar senjata dan perlengkapan yang cocok dengan era, belajar gameplay baru, dan mempertahankan gaya khas Black Ops. Tapi ya gitu deh… Ujung-ujungnya… crossover lagi, crossover lagi.
Jadi, apakah kamu masih tertarik dengan Call of Duty yang sekarang, atau lebih tertarik main game lain yang minim microtransaction? Pilihan ada di tanganmu, ygy!