Papa Roach, band rock yang mungkin sudah menemanimu sejak zaman Friendster atau bahkan lebih lama lagi, baru saja menorehkan prestasi membanggakan yang bikin geleng-geleng kepala. Mereka bukan cuma eksis, tapi juga mendominasi tangga lagu _Billboard_ dan menunjukkan bahwa usia hanyalah angka.
Papa Roach telah mencatatkan rekor terpanjang mereka sebagai pemuncak tangga lagu Mainstream Rock Airplay _Billboard_. Prestasi ini terasa semakin istimewa karena diraih melalui lagu terbaru mereka, “Even If It Kills Me”. Lagu ini berhasil mengantarkan mereka ke posisi puncak untuk keempat kalinya secara berturut-turut.
Keberhasilan “Even If It Kills Me” juga menandai pencapaian ke-11 kalinya bagi Papa Roach dalam menduduki peringkat pertama di tangga lagu Mainstream Rock Airplay. Rentetan kemenangan mereka dimulai sejak tahun 2022, dengan lagu “No Apologies” yang berhasil memuncaki tangga lagu selama satu minggu, dilanjutkan dengan “Cut the Line” di tahun 2023, dan “Leave a Light On” di tahun 2024.
Pencapaian ini sungguh luar biasa, mengingat persaingan di industri musik yang semakin ketat. Band ini bisa dibilang “senior” di dunia musik rock, namun semangat mereka seolah tak pernah padam. Mereka terus berinovasi dan menghasilkan karya-karya yang tetap relevan dan disukai pendengar dari berbagai generasi.
Prestasi Papa Roach ini seolah menjadi pengingat bahwa kesuksesan bukan cuma milik band-band muda. Pengalaman dan konsistensi dalam berkarya juga memegang peranan penting. Jangan lupakan juga, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan preferensi pendengar.
Kesuksesan ini, tentu saja, tidak datang begitu saja. Butuh kerja keras, dedikasi tinggi, dan tentu saja, dukungan dari para penggemar setia. Papa Roach membuktikan bahwa mereka mampu menjaga kualitas musik mereka sekaligus berinteraksi dengan penggemar dengan cara yang lebih modern dan relevan.
## Papa Roach: Naik Tangga, Geser Legenda?
Dengan pencapaian terbaru ini, Papa Roach berhasil menggusur posisi beberapa legenda musik rock. Band yang dipimpin oleh vokalis Jacoby Shaddix ini sekarang berada di urutan ke-10 dalam daftar band dengan perolehan No. 1 terbanyak sepanjang sejarah 44 tahun tangga lagu Mainstream Rock Airplay _Billboard_.
Bayangkan saja, mereka mengumpulkan 11 kali nomor satu, mengalahkan banyak band hebat. Pada posisi di atas mereka, ada nama-nama besar seperti Shinedown (20), Three Days Grace (18), dan Five Finger Death Punch (15). Bahkan, mereka sudah berhasil mengungguli band sekelas Linkin Park (12) dan Disturbed (12).
Jejak langkah mereka dimulai pada tahun 2000 dengan lagu “Last Resort” yang berhasil menembus peringkat ke-4. Kesuksesan lagu tersebut menjadi pijakan awal bagi perjalanan karier mereka. Puncak kejayaan mereka dimulai pada tahun 2009, ketika mereka pertama kali menduduki peringkat pertama dengan lagu “Lifeline”.
Bahkan ketika dirilis, “Even If It Kills Me” sudah menunjukkan performa yang luar biasa di berbagai tangga lagu _Billboard_. Lagu ini sempat bertengger di posisi ke-4 pada tangga lagu Rock & Alternative Airplay, dengan peningkatan jumlah pendengar mencapai 7% dalam satu minggu.
Prestasi ini menyamai pencapaian terbaik mereka sebelumnya di tangga lagu yang sama, yaitu melalui lagu “Kill the Noise” (2021) dan “No Apologies.” Lagu ini juga menunjukkan potensi besar di tangga lagu Alternative Airplay, mengingat Papa Roach sudah memiliki 20 lagu yang pernah masuk tangga lagu ini, termasuk “Last Resort” yang pernah menjadi nomor satu.
## Lagu Baru yang Bikin Ketagihan
“Even If It Kills Me” tidak hanya sukses di radio, tapi juga di platform _streaming_. Pada tangga lagu Hot Hard Rock Songs _Billboard_, lagu ini berhasil menempati peringkat ke-7 pada minggu yang berakhir pada 6 Maret lalu, setelah sebelumnya mencapai posisi ke-4 pada bulan Februari.
Penulis yakin, lagu ini pasti sudah sering kamu dengar. Bahkan pada minggu itu, lagu ini berhasil mengumpulkan 634.000 _streams_ hanya di Amerika Serikat saja. Jumlah ini membuktikan bahwa lagu ini sangat digemari oleh para pendengar.
Namun, patut diingat bahwa “Even If It Kills Me” saat ini statusnya adalah _standalone single_, bukan bagian dari album baru. Album terakhir Papa Roach, “Ego Trip”, dirilis pada April 2022 dan mencapai puncak di posisi ke-6 tangga lagu Top Hard Rock Albums. Album ini bahkan sudah mengumpulkan 180.000 unit album setara hingga saat ini.
Perlu diketahui bahwa semua data tangga lagu _Billboard_ terbaru akan diperbarui pada tanggal 18 Maret nanti. Jadi, pantau terus _Billboard_ biar kamu tidak ketinggalan informasinya. Kamu bisa melihatnya di situs resmi _Billboard_ atau di berbagai platform berita musik lainnya.
## Kontribusi Jacoby Shaddix dalam Kesuksesan
Sosok vokalis Jacoby Shaddix, tentu saja, tidak bisa dipisahkan dari kesuksesan Papa Roach. Karisma dan kualitas vokalnya yang khas menjadi salah satu daya tarik utama band ini. Ia juga dikenal karena kualitas personalnya yang menarik, yang membuatnya sangat dicintai penggemar
Sebagai _frontman_, Jacoby mampu membawa energi dan semangat yang luar biasa ke atas panggung. Setiap penampilan Papa Roach selalu dipenuhi dengan antusiasme dan interaksi yang intens antara band dan penggemar. Hal ini yang membuat konser mereka selalu menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Selain itu, Jacoby juga sering kali menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia dikenal sebagai sosok yang jujur, apa adanya, dan tidak takut untuk berbagi cerita tentang perjuangan hidupnya. Hal ini yang membuat penggemar merasa lebih dekat dengannya dan ikut merasakan apa yang ia rasakan.
Peran Jacoby dalam proses kreatif juga sangat besar. Ia tidak hanya sebagai penyanyi, tapi juga sebagai penulis lagu. Ia berkontribusi dalam penulisan lirik yang penuh makna dan emosi. Dan, dari lirik-lirik tersebut, kita bisa melihat berbagai fase dalam hidupnya.
Dalam industri musik yang kompetitif ini, kemampuan untuk tetap relevan dan konsisten sangatlah penting. Papa Roach, yang dikomandoi oleh Jacoby Shaddix, membuktikan bahwa mereka mampu melakukan hal itu. Terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi penggemar mereka.
Sebagai penutup, kesuksesan Papa Roach menjadi bukti nyata bahwa _staying power_ dalam industri musik sangat mungkin diraih. Dengan terus berkarya, berinovasi, dan menjaga hubungan baik dengan penggemar, band ini membuktikan bahwa usia hanyalah deretan angka. Tetaplah mendukung karya-karya mereka, dan jangan ragu untuk ikut bernyanyi bersama di setiap konser mereka.