Dark Mode Light Mode

Opeth Cover Iron Maiden – Mikael Åkerfeldt Sangat Tidak Suka dengan Hasilnya

Mikael Åkerfeldt, pentolan Opeth, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan tentang salah satu cover lagu band-nya. Ternyata, dia sangat tidak menyukai versi Opeth dari lagu "Remember Tomorrow" milik Iron Maiden. Penasaran? Mari kita bedah lebih dalam!

"Remember Tomorrow" versi Opeth: Hasilnya ‘Shit'?

Opeth memasukkan cover lagu Iron Maiden ini dalam album tribute tahun 1998 berjudul "A Call To Irons". Meskipun kemudian dimasukkan ke dalam rilisan ulang album ketiga Opeth, My Arm, Your Hearse, Åkerfeldt blak-blakan menyebutnya "shit". Pernyataan ini tentunya cukup mengejutkan, mengingat Opeth dikenal dengan kualitas bermusik yang tinggi.

Åkerfeldt menjelaskan, "Kami membuat satu cover Iron Maiden yang mengerikan dengan [mantan drummer Opeth] Martin Lopez." Ketika ditanya apakah ia merujuk pada "Remember Tomorrow", Åkerfeldt mengiyakan, "Ya, itu shit. Nyanyiannya shit, permainannya shit." Well, langsung tanpa basa-basi!

Satu-satunya hal baik dari cover ini menurut Åkerfeldt adalah rekaman itu dilakukan bersama Mieszko Talarczyk, vokalis band grindcore asal Swedia, Nasum. Talarczyk meninggal dalam Tsunami Boxing Day yang melanda Thailand pada tahun 2004 saat berlibur, di usia 30 tahun. Sebuah kenangan yang pahit namun bermakna.

Lagu Opeth yang Dianggap Terlalu Dipuji

Selain membahas cover Iron Maiden yang kurang memuaskan, Åkerfeldt juga mengungkapkan lagu Opeth yang menurutnya terlalu di-puji. Pilihan Åkerfeldt jatuh pada dua lagu dari album Blackwater Park yang rilis tahun 2001: lagu "Blackwater Park" itu sendiri dan "Bleak".

Tentang lagu "Blackwater Park", Åkerfeldt berkomentar. "Itu lagu yang hebat, tapi orang-orang sangat menyukainya. Kami memainkannya sesekali dan saya seperti, ‘Riff ini tidak bagus.' Ada beberapa riff bagus di sana tapi…" Mungkin Åkerfeldt punya standar yang tinggi, ya?

Sedangkan untuk lagu "Bleak", Åkerfeldt merasa koneksinya dengan lagu tersebut sudah berbeda. Ia menjelaskan, "Ketika saya mendengarkan lagu itu… kami akan memainkannya di tur [di Eropa pada Februari 2025] dan saya memutuskan untuk tidak melakukannya, karena bagian akhirnya, saya benar-benar bisa mendengar diri saya terburu-buru menyatukannya. Rasanya bukan lagu saya; itu lagu penggemar. Mereka memiliki lagu itu sekarang."

The Last Will and Testament: Album Terbaru yang Memukau

Sebagai informasi, Opeth baru saja merilis album ke-14 mereka, The Last Will And Testament, pada bulan November lalu. Album ini mendapat pujian kritis, menandakan bahwa Opeth masih tetap relevan dan produktif dalam dunia musik metal progresif.

Majalah Metal Hammer bahkan memberikan ulasan bintang empat untuk konser Opeth di London. Mereka berkomentar bahwa Opeth lebih memilih untuk menyajikan lagu-lagu dari seluruh karier mereka, daripada hanya berfokus pada lagu-lagu hits demi memuaskan nostalgia penggemar.

Menurut wartawan Matt Mills, Opeth berhasil mengkombinasikan lagu-lagu lawas dan deep cuts dengan sangat baik. Lagu-lagu seperti "Ghost Of Perdition" tetap menjadi favorit penonton, sementara "The Night And The Silent Water" memanjakan para penggemar setia. Sebuah setlist yang benar-benar memanjakan telinga para penonton.

Perjalanan Musikal Opeth yang Konsisten

Dari pernyataan Åkerfeldt, kita bisa melihat bahwa ia sangat jujur dan kritis terhadap karya-karyanya, bahkan terhadap cover lagu yang pernah dibuat. Semangat untuk selalu memberikan yang terbaik, meski kadang ada penyesalan kecil. Ini adalah cerminan dari dedikasi Opeth terhadap musik mereka.

Opeth, dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di industri musik, terus menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang patut diperhitungkan. Dengan album baru dan tur yang sukses, mereka membuktikan bahwa progresif metal masih relevan di era sekarang. Tetap konsisten dan terus berkarya!

Ingat, meskipun Åkerfeldt tidak menyukai cover "Remember Tomorrow", ia tetap menghargai kenangan yang terkait dengan rekaman tersebut. Ini menunjukkan bahwa setiap karya, baik atau buruk, selalu memiliki tempat tersendiri dalam memori sang musisi. Sebuah pelajaran berharga, kan?

Album Blackwater Park memang sangat fenomenal dan banyak digemari. Pemikiran Mikael tentang lagu-lagu di album ini mungkin menjadi cerminan dari kejeniusan seorang seniman yang selalu ingin berkembang dan tidak mudah berpuas diri.

Opeth selalu berusaha memberikan pengalaman konser yang berbeda dan memuaskan para penggemar. Hal ini dibuktikan dari setlist yang disajikan dan penerimaan positif dari para penonton.

Bagi Anda yang belum mendengarkan album The Last Will And Testament, segera dengarkan dan rasakan sendiri bagaimana Opeth terus berevolusi dan menawarkan sesuatu yang baru dalam musik mereka. Album ini bisa menjadi pembuktian bahwa band ini tidak hanya berkutat pada masa lalu.

Mendengarkan musik Opeth memang seperti melakukan perjalanan. Musik mereka kompleks, kaya, dan seringkali menghadirkan kejutan-kejutan yang menyenangkan. Musik mereka tidak pernah membosankan, dan selalu ada sesuatu yang baru untuk ditemukan.

Dengan segala dinamika dan kritik yang disampaikan, yang pasti, Opeth adalah salah satu band metal progresif yang paling berpengaruh saat ini. Mereka terus menghadirkan musik yang menantang, artistik, dan berkualitas tinggi.

Åkerfeldt juga mengakui bahwa ia peduli dengan pendapat penggemar. Ia tidak ingin membawakan lagu-lagu yang sudah merasa "bukan lagu-nya" lagi, tetapi milik penggemar.

Pernyataan Åkerfeldt ini menunjukkan betapa pentingnya kejujuran dan integritas bagi seorang seniman. Dia tidak takut untuk mengakui kelemahan karyanya, bahkan jika itu berarti menunjukkan kerentanan.

Konsistensi Opeth dalam bermusik patut diacungi jempol. Mereka membuktikan bahwa musik metal progresif masih memiliki daya tarik yang kuat, bahkan di tengah persaingan musik yang semakin ketat.

Kesimpulannya, cover "Remember Tomorrow" tidak disukai oleh Åkerfeldt, tapi kenangan rekaman itu berarti baginya. Dua lagu di Blackwater Park sudah terasa berbeda baginya. Opeth tetaplah band berpengaruh yang terus berkarya dan berinovasi, dan Anda harus dengarkan album barunya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Probiotik dan Sinbiotik: Implikasi, Manfaat, dan Mekanisme untuk Kesehatan

Next Post

Prabowo Beri Penghormatan Terakhir pada To Lam, Cerminan Keramahan Indonesia