Dark Mode Light Mode

Nissan Gandeng TBWA\HAKUHODO Cegah Hewan Terlindas di Jalan Raya

Selamat Tinggal Roadkill, Halo Teknologi: Nissan dan Upaya Selamatkan Binatang Liar

Suara bising klakson mobil kini punya tujuan baru: menyelamatkan nyawa. Nissan, bekerja sama dengan TBWA\HAKUHODO, merilis "NISSAN ANIMALERT" tepat pada Hari Margasatwa Sedunia, sebuah inisiatif yang menjanjikan untuk mengurangi kematian satwa liar akibat kecelakaan di jalan. Siapa yang menyangka mobil bisa jadi penyelamat, kan?

Bayangkan, kamu sedang asyik nge-vlog perjalanan, tiba-tiba ada kelinci Amami yang langka melintas. Bukan adegan film kartun, ini nyata. Nissan datang dengan ide cemerlang: memanfaatkan teknologi yang sudah ada untuk kebaikan. Mirip dengan sistem peringatan pejalan kaki pada mobil listrik, ANIMALERT memancarkan frekuensi suara khusus yang dirancang untuk mengusir binatang dari jalur kendaraan.

Proyek ini dimulai dengan fokus pada kelinci Amami yang sangat terancam punah, satwa endemik yang hanya ditemukan di dua pulau di Jepang. Kolaborasi lintas sektor melibatkan pemerintah, akademisi, dan perusahaan, menunjukkan bahwa masalah lingkungan memang butuh solusi bersama. Nama "NISSAN ANIMALERT" sendiri sudah menjelaskan misinya, yaitu memberikan peringatan kepada hewan, dan mencegah mereka menjadi korban di jalan. Teknologi ini dikembangkan selama tiga tahun, bukan cuma ide dadakan.

Dari Suara untuk Manusia ke Suara untuk Hewan: Transformasi Teknologi

Dulu, TBWA\HAKUHODO pernah menggarap kampanye "#Knock Knock Cats," yang meminta pengemudi mengetuk kap mesin sebelum menyalakan mobil untuk mengecek kucing yang mungkin mencari kehangatan di sana. Salut untuk perhatiannya pada kucing!. Nah, sekarang, komitmen mereka meluas ke satwa liar dengan memanfaatkan teknologi suara peringatan kendaraan listrik Nissan, yang pertama kali muncul pada Nissan LEAF tahun 2010. Awalnya buat manusia, sekarang buat hewan.

Data dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, menunjukkan bahwa lebih dari 70.000 satwa liar tewas di jalan raya nasional pada tahun 2022, belum lagi 51.000 kasus di jalan tol. Hewan seperti anjing, kucing, rakun, burung, dan rusa menjadi korban paling banyak. Dengan hutan yang menutupi sekitar 70% wilayah Jepang, tantangan untuk hidup berdampingan antara manusia dan satwa liar memang nyata.

Amami Oshima: Pulau yang Jadi Lahan Uji Coba

Amami Oshima, yang menjadi Situs Warisan Alam Dunia UNESCO pada tahun 2021, mengalami masalah serius dengan kematian satwa liar. Insiden yang melibatkan kelinci Amami, misalnya, terus meningkat selama tujuh tahun berturut-turut, mencapai rekor tertinggi pada tahun 2023. Bayangkan betapa sedihnya melihat hewan-hewan lucu ini menjadi korban.

Uji coba di Amami Oshima dimulai pada Desember 2024. Nissan Sakura yang dilengkapi dengan perangkat uji coba akan mengungkap hasil dari proyek ini. Hasil awal menunjukkan perilaku menghindar dari kelinci Amami segera setelah perangkat diaktifkan. Semoga berhasil dalam uji cobanya!.

Inovasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Nissan, bersama dengan berbagai instansi seperti Pemerintah Kota Amami, Universitas Okayama, dan TBWA\HAKUHODO, menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi solusi untuk masalah lingkungan. Proyek ini bukan hanya tentang mengurangi angka kematian satwa liar di jalan, tetapi juga tentang menciptakan kesadaran dan mendorong kolaborasi. Semoga saja ini jadi awal dari solusi-solusi lain.

Melalui inovasi semacam ini, kita diingatkan bahwa tanggung jawab terhadap lingkungan tidak hanya terletak pada pemerintah atau organisasi lingkungan, tetapi juga pada perusahaan dan individu. Kita semua bisa berkontribusi, sekecil apa pun. Dengan teknologi seperti ANIMALERT, harapan untuk masa depan di mana manusia dan satwa liar bisa hidup berdampingan semakin besar.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Kepala Ultima Online: "Animal Crossing dan Stardew Valley Isu Utama Desain MMO Modern"

Next Post

Mengenang Tom Petty dan The Heartbreakers: Kilas Balik Mike Campbell