Dark Mode Light Mode

Napas Tertahan: Kisah Nyata Penuh Ketegangan

Wah, menonton orang lain bekerja di pekerjaan yang paling absurd adalah hobi tersembunyi kita semua, kan? Apalagi kalau pekerjaannya berisiko tinggi dan berpotensi bikin deg-degan. Nah, film Last Breath ini kayaknya cocok banget buat kita-kita yang hobinya "menikmati penderitaan" orang lain dari balik layar bioskop.

Film ini sebenarnya diangkat dari kisah nyata penyelam yang mengalami kecelakaan mengerikan di dasar laut. Kita akan disuguhi gambaran betapa rumit dan berisikonya pekerjaan penyelam saturasi laut dalam. Penyelam-penyelam ini dituntut untuk bertahan dalam kondisi ekstrem, di lingkungan yang sama sekali bukan tempat tinggal manusia.

Persiapan untuk menyelam saturasi itu sendiri sudah kayak adegan film fiksi ilmiah. Para aktor mengucapkan istilah-istilah teknis yang bikin kita cuma bisa manggut-manggut, seperti "heliox" dan "umbilical tether". Mereka juga harus masuk ke dalam tabung logam, di mana tekanan atmosfer di dalamnya diatur sesuai dengan kedalaman tempat mereka bekerja. Keren, tapi juga bikin merinding, ya?

Kisah ini menarik karena diangkat dari kejadian nyata. Tentu saja, bukan cerita fiktif belaka yang kita tonton. Kecelakaan yang dialami Chris Lemons, seorang penyelam, benar-benar terjadi. Hubungannya dengan pasokan udara, panas, dan komunikasi terputus di dasar Laut Utara. Bayangkan, terjebak di bawah laut dengan oksigen terbatas!

Rekan-rekan Lemons, Duncan Allcock dan David Yuasa, kemudian melakukan misi penyelamatan yang sangat berisiko. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Lemons. Apakah mereka berhasil atau malah menemukan jenazah? Nah, ini yang bikin penasaran, kan?

Film ini mengikuti alur cerita survival drama pada umumnya, dengan segala ketegangan dan momen heroiknya. Kita akan bertemu dengan karakter-karakter yang sudah sangat familiar: penyelam newbie yang ingin membuktikan diri, veteran yang akan pensiun, dan penyelam berpengalaman yang sudah terbiasa dengan risiko kematian di bawah laut.

Film ini memang menyajikan keajaiban pekerjaan diving saturation. Para aktor bolak balik memakai dan melepas baju selam yang berat, serta banyak adegan yang diambil di bawah air yang dalam dan gelap. Adegan di kapal pendukung juga tak kalah menegangkan, khususnya saat kapal terombang-ambing diterpa ombak setinggi puluhan meter.

Menyelami Dunia Diving Saturasi: Lebih dari Sekadar Film

Film tidak serta merta hanya menampilkan adegan menegangkan saja, tetapi juga menyajikan detail teknis tentang diving saturation. Jadi selain mendapatkan hiburan, kita juga bisa belajar hal baru, deh. Walaupun mungkin kita tidak akan pernah mau mencobanya langsung, pengetahuan ini tetap menarik, bukan?

Diving saturation sendiri adalah metode penyelaman tingkat lanjut di mana penyelam hidup di lingkungan bertekanan tinggi dalam waktu yang lama. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko penyakit dekompresi (bends). Penyelam kemudian akan mengalami proses dekompresi yang sangat lambat saat kembali ke permukaan untuk menghindari masalah serius pada tubuh mereka.

Proses persiapan untuk diving saturation juga sangat kompleks dan memakan waktu. Penyelam perlu menjalani serangkaian tes kesehatan dan pelatihan khusus. Peralatan yang digunakan juga sangat canggih dan mahal, termasuk diving suit, helmet , dan sistem komunikasi.

Teror di Kedalaman: Risiko Pekerjaan yang Mengancam Nyawa

Tentu saja, pekerjaan ini sangat berbahaya. Risiko yang dihadapi penyelam saturasi sangat tinggi, mulai dari hipotermia, keracunan oksigen, hingga penyakit dekompresi. Selain itu, kecelakaan seperti yang dialami Chris Lemons juga bisa terjadi kapan saja.

Bayangkan, tersesat di bawah laut dengan pasokan oksigen terbatas! Di tengah gelapnya lautan, ditambah tekanan yang luar biasa besar. Bisa saja filmnya saja sudah bikin sesak napas apalagi kalau harus mengalaminya langsung.

Antara Nyawa dan Profesi: Kisah Heroisme dan Ketahanan Manusia

Film ini tidak hanya menyajikan ketegangan dan bahaya, tetapi juga kisah heroisme dan ketahanan manusia. Kita bisa melihat bagaimana para penyelam berjuang untuk bertahan hidup, saling membantu, dan menghadapi tantangan yang luar biasa.

Momen penyelamatan Chris Lemons adalah bukti nyata bahwa semangat manusia tidak terbatas. Kisah ini mengajarkan kita tentang keberanian, pengorbanan, dan pentingnya persahabatan dalam situasi yang paling ekstrem. (SPOILER ALERT, tapi mereka berhasil menyelamatkannya!)


Sedikit Kritik: Meskipun secara keseluruhan film ini bagus, ada satu hal yang sedikit mengganggu: karakter pacar yang cemas. Karakter ini terasa terlalu klise dan kurang memberikan kontribusi yang signifikan pada cerita. Tapi, ya sudahlah, yang penting kita bisa menyaksikan perjuangan para penyelam di dasar laut.


Intinya, Last Breath adalah film yang wajib ditonton, terutama bagi kita yang suka film thriller dan survival. Jangan lupa cari tahu tentang film ini, baca juga review lainnya biar makin mantap sebelum nonton. Selain itu, jangan lupa, film ini diangkat dari kisah nyata, jadi rasanya lebih wow dari fiksi.

Pada akhirnya, film Last Breath mengingatkan kita betapa beruntungnya kita tidak harus mempertaruhkan nyawa di dasar laut untuk mencari nafkah. Dengan tetap mengapresiasi pekerjaan ekstrem orang lain, paling tidak kita bisa belajar mensyukuri hidup yang lebih nyaman. Selamat menyaksikan!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Aksi Protes Gelap di Indonesia Ancam Kekuasaan Prabowo

Next Post

Arkaist - Ulasan Gelap Fajar