Pernah kepikiran nggak, kalau ternyata alam semesta ini bukan satu-satunya? Bisa jadi, di tempat lain ada kamu yang lagi ngelakuin hal-hal berbeda, atau bahkan alamnya sendiri punya aturan yang beda. Nah, ini bukan cuma cerita di film superhero, sob! Konsep multiverse alias banyak alam semesta yang berjalan bersamaan adalah hal yang serius di dunia sains. Dan yang nggak kalah mengejutkan, Islam sudah lama membahas soal banyak alam ini. Yuk, kita bongkar gimana sains dan Islam bisa selaras soal multiverse!
Teori Inflasi Kosmik: Soda yang Tumpah ke Segala Arah
Bayangkan kamu punya sebotol soda yang udah dikocok habis-habisan. Begitu tutupnya dibuka, soda langsung muncrat ke mana-mana dengan cepat, kan? Nah, begitulah kira-kira teori inflasi kosmik bekerja. Botol soda itu mewakili alam semesta yang padat dan penuh energi setelah Big Bang. Begitu energi dilepas, alam semesta langsung mengembang dengan sangat cepat, sama kayak soda yang keluar dari botol. Selama proses ini, energi dan materi yang awalnya nggak teratur mulai menyebar dengan merata. Di Islam, ada istilah “Rabb al-‘Alamin” yang berarti Tuhan dari segala alam, bukan cuma alam yang kita tempati. Mungkin aja, dalam ekspansi kosmik ini, terbentuk banyak “soda alam semesta” lainnya yang terbang ke arah yang berbeda.
String Theory: Semesta yang Teruntai Tak Terlihat
String theory ngomongin soal partikel-partikel super kecil yang menggetar, membentuk segala sesuatu di alam semesta ini. Tapi, bedanya, string ini bergetar di dimensi yang nggak kelihatan. Mungkin aja, alam semesta kita cuma satu “untai” dari ribuan untai lainnya, masing-masing dengan hukum fisikanya sendiri. Di Islam, kita udah lama mengenal konsep alam ghaib—dimensi yang nggak bisa kita lihat tapi ada di samping kita. Mungkin senar-senar string ini adalah cara sains menggambarkan dimensi-dimensi yang kita sebut alam ghaib dalam ajaran Islam.
Fisika Kuantum: Keputusan yang Pecah Menjadi Dunia Baru
Pernah denger soal Many-Worlds Interpretation dalam fisika kuantum? Teori ini bilang kalau setiap keputusan yang kamu buat bisa menciptakan alam semesta baru. Misalnya, di dunia ini kamu milih kopi susu, tapi di alam semesta lain, kamu mungkin pilih teh manis. Nah, dalam Islam, Allah Maha Mengetahui segala kemungkinan yang terjadi, termasuk yang nggak pernah kita ambil. Jadi, bisa aja keputusan yang nggak kita ambil di sini, terjadi di alam semesta lain, dan Allah sudah mengetahuinya sejak awal.
Anomali CMB: Jejak Alam Semesta Lain?
Cosmic Microwave Background (CMB) adalah sisa radiasi dari Big Bang, semacam bukti sejarah alam semesta waktu baru lahir. Tapi, ada anomali di dalam CMB ini yang bikin para ilmuwan bertanya-tanya, “Apakah ini jejak dari alam semesta lain?” Bayangin kamu lagi selfie, tiba-tiba ada bayangan aneh yang nggak keliatan di situ saat kamu ngambil foto. Anomali ini mungkin bukti kalau alam semesta kita pernah bersinggungan sama alam semesta lain. Dalam Islam, konsep ghaib sudah lama ada—hal-hal yang nggak bisa kita lihat atau pahami dengan mudah. Anomali CMB ini bisa jadi salah satu tanda kebesaran Allah yang belum terungkap sepenuhnya.
Prinsip Antropik: Kenapa Alam Semesta Ini Sempurna Buat Hidup?
Alam semesta kita tampak terlalu pas buat kehidupan. Jarak bumi ke matahari, komposisi atmosfer, dan hukum fisika seolah diatur sedemikian rupa supaya kita bisa hidup. Prinsip antropik bilang, ini bukan kebetulan. Alam semesta kita tampaknya memang di-setting buat mendukung kehidupan. Dalam Islam, Allah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran dan keseimbangan yang tepat. Nggak ada yang kebetulan. Semua sudah diatur sedemikian rupa supaya kita bisa bertahan hidup. Kalau alam semesta lain nggak cocok buat kehidupan? Mungkin di sana bukan tempat buat kita.
Bukti Matematika: Alam Semesta Sebagai Hasil Perhitungan yang Berbeda
Beberapa ilmuwan seperti Max Tegmark percaya bahwa hukum matematika yang mendasari alam semesta kita memungkinkan terbentuknya alam semesta lain dengan aturan yang berbeda. Bayangkan matematika sebagai cetak biru yang dapat menghasilkan desain berbeda. Setiap cetak biru itu adalah alam semesta yang berbeda dengan hukum-hukum yang berbeda pula.
Allah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran dan perhitungan yang tepat (Surah Al-Qamar: 49). Dalam Islam, segala sesuatu diatur dengan presisi yang luar biasa, mirip dengan bagaimana hukum matematika mengatur alam semesta. Allah menciptakan alam semesta dengan perhitungan dan ketentuan yang sempurna, yang bisa mencakup banyak alam semesta dengan aturan berbeda yang hanya diketahui oleh-Nya.
Jadi, Apakah Alam Semesta Kita Hanyalah Salah Satu dari Banyak Ciptaan Allah?
Teori multiverse bukan cuma omongan film atau sains fiksi. Konsep ini mulai mendapat tempat serius dalam ilmu pengetahuan. Dari inflasi kosmik yang memuntahkan banyak alam semesta seperti soda, hingga string theory yang berbicara tentang dimensi-dimensi tak terlihat, semuanya membuka peluang adanya banyak dunia lain. Islam sendiri sudah lama mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan dari segala alam, bukan cuma satu alam. Mungkin saja, kita cuma bagian kecil dari ciptaan-Nya yang tak terhingga. Kalau sains bilang ada banyak dunia, Islam udah kasih bocoran sejak awal. Kita ini cuma satu channel dari banyaknya “tayangan” yang diciptakan Allah.