Dark Mode Light Mode

Morgan Lander Sebut ‘Aneh’ Kembali Menulis Lagu untuk KITTIE Setelah Sepuluh Tahun

Kittie: Bangkit dari Abu, Menggebrak Generasi Baru

Pernahkah kamu merasa nostalgia tiba-tiba melanda, lalu kamu teringat band-band keren yang dulu mengisi hari-harimu? Nah, mungkin kamu akan kaget kalau tahu Kittie, band metal cewek asal Kanada, baru aja comeback setelah belasan tahun vakum. Ya, kamu gak salah dengar! Mereka kembali menggebrak dengan semangat baru, bahkan punya fans dari generasi yang mungkin belum lahir waktu mereka merilis album pertama.

Sepertinya, dunia musik emang penuh kejutan. Dulu, Kittie dikenal dengan musik metal yang enerjik dan vokal sangarnya. Band ini beranggotakan wanita semua, yang bikin mereka punya ciri khas tersendiri di tengah dominasi band metal cowok. Tapi, setelah sekian lama, mereka memutuskan untuk istirahat. Nah, sekarang, mereka muncul lagi dengan gebrakan yang lebih dahsyat.

Generasi TikTok dan Musik Metal: Kok Bisa?

Salah satu hal paling menarik dari comeback Kittie adalah bagaimana mereka menemukan penggemar baru dari generasi yang lebih muda, terutama melalui platform seperti TikTok. Ini membuktikan bahwa musik yang bagus itu abadi, bahkan bisa melintasi batas generasi. Dulu, mungkin kamu dengerin Kittie dari CD atau MTV, sekarang anak-anak muda dengerinnya dari playlist di Spotify atau video TikTok. Perubahan ini emang gokil, sih.

Bayangin, anak-anak ABG yang lagi asyik bikin dance challenge tiba-tiba nemuin lagu Kittie dan langsung jatuh cinta. Atau, remaja yang awalnya cuma dengerin pop tiba-tiba tertarik sama musik metal karena Kittie. Inilah kekuatan media sosial yang gak bisa dipungkiri.

"We Are Shadows" dan "Eyes Wide Open": Metal Gak Pernah Mati

Comeback-nya Kittie juga ditandai dengan rilisnya single baru. "We Are Shadows" dan "Eyes Wide Open" menunjukkan bahwa mereka masih punya taji dan semangat membara. Musiknya tetap nge-rock, tapi dengan sentuhan modern yang bikin lagu-lagu mereka tetap relevan di era sekarang.

Mereka juga sempat menggelar beberapa konser di Amerika Utara, dan surprise-nya, banyak banget anak muda yang datang. Ada yang baru pertama kali denger Kittie, ada juga yang udah jadi fans sejak lama. Semuanya bersatu menikmati musik yang sama. Sungguh sebuah bukti nyata kalau musik bisa menyatukan berbagai kalangan.

Dari Hiatus ke Studio: Perjuangan yang Membuahkan Hasil

Setelah hiatus yang cukup panjang, Kittie kembali dengan semangat baru. Mereka gak cuma comeback buat nostalgia, tapi juga untuk berkarya dan memberikan sesuatu yang baru bagi penggemar. Mereka bahkan mulai merekam album baru.

Momen comeback ini jadi bukti bahwa perjuangan itu gak pernah sia-sia. Mereka gak menyerah meskipun sempat merasa down. Pengalaman mereka di industri musik selama bertahun-tahun, dengan segala suka dan dukanya, justru jadi modal berharga untuk bangkit lagi.

Metalhead Muda dan Tua, Satu Suara untuk Kittie

Kittie membuktikan bahwa musik metal itu gak cuma buat orang tua, atau buat anak muda yang suka nge-band. Musik metal itu buat semua orang. Dan, generasi sekarang emang sangat terbuka dengan genre musik yang berbeda. Itulah kenapa image metal yang "keras" pelan-pelan memudar, digantikan dengan semangat keberagaman.

Perbedaan umur dan gaya hidup emang gak jadi masalah kalau udah cinta sama musik. Dulu mungkin ada yang mikir, "Ih, apa sih metal-metalan?" Sekarang, banyak yang mikir, "Wah, Kittie keren banget!"

Akhir Kata: Kittie Bukti Bahwa Musik Tak Kenal Batas

Jadi, apa yang bisa kita ambil dari kisah comeback-nya Kittie? Bahwa musik itu punya kekuatan yang luar biasa. Ia bisa menyatukan orang dari berbagai latar belakang, melintasi batas generasi, dan memberikan semangat baru.

Kisah Kittie adalah inspirasi. Meskipun sempat down, mereka tetap bangkit dan berkarya. Mereka membuktikan bahwa cinta pada musik itu lebih kuat dari apapun. Jadi, jangan pernah ragu buat terus berkarya dan mengejar impianmu, ya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Switch 2 Diduga Dijual Rp600 Juta di Pasar Gelap Indonesia: Ada Apa?

Next Post

Garis Wallace: Batas Alamiah Pemisah Spesies di Indonesia