Drama panas di dunia musik! Miley Cyrus kini menghadapi tuntutan hukum serius terkait lagu hitsnya, ‘Flowers,’ yang dituduh menjiplak elemen dari lagu Bruno Mars tahun 2013, ‘When I Was Your Man.’ Gugatan ini diajukan oleh Tempo Music Investments ke pengadilan federal Los Angeles pada Senin lalu, menuduh Miley dan rekan penulisnya, Gregory Hein dan Michael Pollack, melakukan eksploitasi melodi, harmoni, hingga lirik dari lagu Mars.
Dalam gugatannya, Tempo Music menyatakan bahwa ‘Flowers’ menyalin berbagai elemen penting dari ‘When I Was Your Man’, termasuk melodi, urutan bait, bass line, hingga elemen lirik dan teatrikal. “Tidak bisa dipungkiri, kombinasi dan kesamaan antara kedua lagu ini menunjukkan bahwa ‘Flowers’ tidak akan ada tanpa ‘When I Was Your Man’,” ungkap gugatan tersebut.
Lagu ‘When I Was Your Man’ sendiri menjadi hit besar di tahun 2013 dan sempat menduduki puncak tangga lagu Billboard Hot 100. Lagu tersebut juga dinominasikan untuk berbagai penghargaan, termasuk Grammy. Sebaliknya, ‘Flowers’ yang merupakan bagian dari album Endless Summer Vacation juga meraih kesuksesan luar biasa, mencapai puncak Billboard Hot 100 selama delapan minggu dan memenangkan Grammy pada tahun 2024.
Yang menarik, penggemar musik mungkin tidak asing dengan kesamaan di antara kedua lagu ini, terutama pada bagian chorus. Lirik Bruno Mars yang berbunyi “That I should’ve bought you flowers/And held your hand/Shoulda gave you all my hours/When I had the chance” dinilai sangat mirip dengan lirik dari lagu ‘Flowers’, di mana Miley menyanyikan “I can buy myself flowers/Write my name in the sand/Talk to myself for hours, yeah/Say things you don’t understand/I can take myself dancing, yeah/I can hold my own hand.” Kombinasi tema dan melodi dari kedua lagu ini memang terlihat sangat dekat.
Gregory “Aldae” Hein dan Michael Pollack, rekan penulis Miley, juga ikut terseret dalam tuntutan ini. Pollack sebelumnya menyatakan dalam wawancara dengan Billboard bahwa lagu ‘Flowers’ ditulis dengan cepat, meski ada beberapa baris lirik yang butuh waktu untuk dirangkai. Ia juga menjelaskan bahwa lagu tersebut membawa pesan pemberdayaan diri bagi Miley, yang terinspirasi dari perasaan percaya diri dan ketenangan dengan dirinya sendiri.
Sementara itu, Bruno Mars juga pernah berbicara soal ‘When I Was Your Man’ dalam sebuah wawancara tahun 2017. Ia mengungkapkan bahwa inspirasi besarnya adalah para pahlawan musik seperti Marvin Gaye, dan tujuan utamanya dalam menulis lagu adalah untuk menciptakan karya yang menyatukan orang-orang di lantai dansa. Namun, Mars tidak banyak membahas proses kreatif di balik lagunya tersebut.
Saat ini, gugatan tersebut menuntut ganti rugi dan juga perintah pengadilan untuk menghentikan Miley dan para terdakwa lainnya dari memperbanyak, mendistribusikan, atau menampilkan ‘Flowers’ secara publik. Hingga saat ini, pihak Miley belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut.
Kasus ini akan menjadi ujian besar bagi Miley Cyrus. Apakah kesuksesan besar ‘Flowers’ benar-benar hasil plagiarisme, atau hanya kebetulan semata? Publik tentu menunggu dengan penuh rasa ingin tahu bagaimana hasil persidangan ini.