Wozniak: Sang Jenius yang Lebih Suka Nge-Prank daripada Bikin Perusahaan Raksasa
Sosok Steve Wozniak, salah satu pendiri Apple, ternyata punya motivasi yang cukup unik di balik semua inovasinya. Bukan soal uang atau kekuasaan, Woz—sapaan akrabnya—hanya ingin diakui sebagai insinyur yang cerdas oleh rekan-rekannya.
Wozniak berbagi cerita ini di acara Civo Navigate di San Francisco. Ia menjelaskan bahwa dorongan untuk menciptakan desain papan sirkuit yang efisien datang dari keinginannya untuk membuktikan kecerdasan. Ia menekankan bahwa ia lebih tertarik untuk mendapatkan rasa hormat dari sesama insinyur atas desainnya, daripada membangun sebuah industri atau perusahaan.
Karier Wozniak dimulai pada tahun 1970-an, ketika ia merakit komputer pertamanya, merancang kalkulator untuk HP, dan bertemu dengan Steve Jobs. Keduanya kemudian mendirikan Apple Computer Company, dan Apple I karya Wozniak menjadi komputer mikro pertama perusahaan, yang dengan cepat diikuti oleh Apple II yang sangat sukses. Sungguh ironis, ya? Semua dimulai dari ego.
Dulu Beda, Sekarang… Ya Gitulah
Dunia telah berubah sejak zaman Apple I. "Semuanya dalam teknologi berkembang pesat, tetapi sekarang terkonsolidasi ke beberapa perusahaan utama yang pada dasarnya mengendalikan segalanya, bahkan jika mereka tidak menemukan dan membuatnya sendiri lagi… dan itu menggangguku," kata Wozniak. Rasanya kayak kita semua cuma jadi konsumen pasif, ya?
Dulu, Woz bisa dengan mudah membeli komponen elektronik dan merakit komputer sendiri. Sekarang, persaingan jauh lebih ketat. Pendiri Raspberry Pi, Eben Upton, bahkan setuju bahwa mendirikan perusahaan teknologi seperti Apple di era sekarang akan jauh lebih sulit. Kamu nggak bisa lagi cukup modal nekat doang.
Teknologi Masa Kini: Cuma Genggaman Raksasa?
Wozniak sekarang lebih tertarik pada peningkatan bandwidth dan pengembangan fotonik—cara menggunakan cahaya untuk meningkatkan kinerja chip. Tapi, ia masih mengenang masa-masa awal World Wide Web. Bagi Woz, masa-masa itu penuh kebebasan dan potensi. Ia bahkan punya akun woz.com dan woz.org sejak awal dan sukses menjalankan server untuk musisi terkenal sampai perusahaan.
Woz mengakui bahwa ada perubahan besar, tapi ada satu hal yang tak berubah: keisengannya. "Semua yang kamu lakukan dalam hidup harus memiliki unsur kesenangan," katanya.
Prank? Wajib!
Sang jenius ini ternyata masih punya jiwa usil yang tak lekang oleh waktu. Baru-baru ini, ia memakai Raspberry Pi Zero untuk bikin ulah di pesawat. Dengan alat itu, ia bisa membajak jaringan Wi-Fi pesawat dan bikin jaringan "spanky" tanpa password. Bayangin, penumpang pesawat pada konek semua. Dijamin bikin ngakak.
Woz menyebut bahwa ia lebih suka bersenang-senang daripada membangun perusahaan. Mungkin itu rahasia awet mudanya? Meskipun dunia teknologi sudah berubah, semangat Wozniak tetap sama: selalu ingin tahu dan tetap bersenang-senang.
Masa Depan? Tetap Seru!
Melihat seorang legenda teknologi seperti Wozniak masih antusias, rasanya ada harapan. Meskipun dunia telah berubah dan kekuatan teknologi terpusat pada segelintir raksasa, semangat untuk terus berinovasi dan menemukan kesenangan dalam prosesnya tetap relevan. Mungkin, kita semua bisa belajar dari Woz untuk tidak terlalu serius dalam menghadapi perkembangan teknologi.