Mbak Ita Soroti Pembacokan Gangster: Pentingnya Pendidikan Karakter dan Penegakan Hukum

Wali Kota Semarang, Mbak Ita, menyoroti pentingnya pendidikan karakter dan penegakan hukum setelah kasus pembacokan mahasiswa Udinus oleh gangster remaja.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang akrab disapa Mbak Ita, menyoroti kasus pembacokan yang dilakukan gerombolan gangster di Semarang, yang menyebabkan seorang mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) terluka parah. Peristiwa tragis ini menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan kelompok remaja nakal yang dikenal dengan sebutan ‘kreak-kreak’. Kasus ini jelas mengundang keprihatinan Mbak Ita dan masyarakat Semarang.

Dalam keterangannya, Mbak Ita menyayangkan tindakan brutal tersebut dan meminta penegak hukum segera menyelesaikan proses penyelidikan serta menyeret para pelaku ke jalur hukum. Dia menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai salah satu solusi untuk membentuk kepribadian yang lebih baik di kalangan anak muda. “Pendidikan karakter ini harus dimulai sejak dini, terutama bagi para pelajar di Kota Semarang,” ujar Mbak Ita dengan penuh keseriusan.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang juga sudah bergerak dalam memberikan penguatan karakter bagi para siswa. Mbak Ita menyebutkan bahwa penguatan ini bukan hanya berlaku di sekolah negeri, tapi juga akan menyasar sekolah-sekolah swasta. “Kami akan mengumpulkan para kepala sekolah swasta untuk membahas implementasi pendidikan karakter. Jadi, bukan hanya akademis yang penting, tapi juga moral dan perilaku yang baik,” imbuhnya.

Selain pendidikan karakter, Mbak Ita menekankan bahwa anak-anak perlu dibekali pengetahuan hukum. Hal ini dianggap penting agar mereka mengerti konsekuensi dari tindakan melanggar hukum dan tidak dengan mudah terlibat dalam tindakan kriminal. “Mereka perlu tahu bahwa tindakan pidana, seperti yang dilakukan oleh gerombolan gangster ini, bisa membawa mereka ke jeruji besi,” jelas Mbak Ita.

Ke depan, Mbak Ita berencana memperkuat sinergi dengan kepolisian dan mengadakan rapat bersama Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut dalam menangani masalah ini. Termasuk upaya memberikan penyuluhan hukum di sekolah-sekolah dan komunitas remaja, agar mereka sadar dan paham tentang hukum.

Mbak Ita juga mendorong agar penegakan hukum dilakukan secara tegas, supaya memberikan efek jera bagi para pelaku, terutama kelompok gangster yang belakangan sering bikin resah di kota ini. “Kita tidak bisa membiarkan aksi-aksi brutal ini terus berlanjut. Penegakan hukum harus dijalankan dengan tegas untuk memberi pelajaran bagi pelaku dan mencegah kejadian serupa,” pungkasnya.

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *