Dark Mode Light Mode

Marianne Faithfull: EP Pascawafat Rilis untuk Record Store Day

Baiklah, mari kita mulai!

Empat lagu baru yang direkam oleh Marianne Faithfull sebelum wafatnya akan dirilis untuk Record Store Day pada 12 April. Kabar ini sungguh mengharukan, sekaligus menjadi perayaan bagi karir seniman legendaris ini. Album mini (EP) berjudul Burning Moonlight ini awalnya direncanakan rilis pada Februari, namun tertunda lantaran kepergian Faithfull pada 30 Januari lalu. Keputusan keluarga untuk tetap merilis karya ini adalah bukti betapa besarnya cinta dan dedikasi Faithfull terhadap musik.

Karya terakhir ini, dikeluarkan oleh Decca Records, akan tersedia dalam bentuk fisik untuk Record Store Day, sementara versi digitalnya bisa dinikmati mulai 6 Juni. Faithfull sendiri sebelum wafat sempat menyampaikan rasa bahagianya. "Ini adalah waktu yang tepat untuk melihat ke belakang. Membantu saya mengingat semua hal yang telah saya lakukan," katanya. Walaupun mengaku tak terlalu suka nostalgia, ia mengaku menikmati masa refleksi tersebut.

Putra Faithfull, Nicholas Dunbar, dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Ketika kami berduka atas kepergian Marianne, kami dengan senang hati mengumumkan rilis lagu-lagu ini yang ia kerjakan selama setahun terakhir hidupnya. Marianne hidup untuk menciptakan dan menampilkan musik – itu adalah kekuatan pendorongnya dan ia tak pernah berhenti. Hingga akhir hayatnya, ia menanti rilis ini yang kini melengkapi dan merayakan karir artistiknya yang luar biasa." Sungguh, semangatnya membara!

EP ini terinspirasi dari dua album solo pertama Faithfull yang dirilis pada hari yang sama, 15 April 1965. Album self-titled-nya adalah rekaman pop, sementara Come My Way lebih cenderung ke arah folk. Setiap sisi dari EP baru ini terinspirasi oleh salah satu rekaman tersebut. Produser eksekutif Andrew Batt mengatakan, "Sangat tidak biasa untuk memulai karir seperti ini, jadi kami memutuskan untuk membawa musik itu kembali ke lingkaran penuh."

Burning Moonlight: Kembalinya Musik Pop dan Folk Sang Legenda

Sisi pertama dari EP ini mengambil isyarat dari sejarah pop Faithfull. Judul trek, yang sudah dirilis hari ini, terinspirasi oleh baris pertama dari singel debutnya, "As Tears Go By": "It is the evening of the day." Lagu kedua, "Love Is," ditulis bersama Oscar Dunbar. Ini adalah perpaduan yang sangat menarik, menggabungkan warisan musik Faithfull dengan sentuhan modern.

Sisi kedua, yang mengusung genre folk, menyertakan lagu tradisional "Three Kinsmen Bold," yang dipelajari Faithfull dari ayahnya, Glynn, dan interpretasi baru dari lagu andalan Faithfull, "She Moved Thru’ the Fair." Pilihan lagu ini menunjukkan karakter musik yang kaya dari Faithfull. Ini mengingatkan kita pada akar musiknya.

Head pertama kali bekerja dengan Faithfull pada album Before the Poison tahun 2004. Head, yang juga terlibat dalam EP ini, mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali bekerjasama dengan Faithfull. "Saya sangat senang kami menemukan waktu di mana Marianne merasa mampu menulis dan bernyanyi lagi," ujarnya. Kita tahu, Faithfull sempat berjuang melawan COVID-19, yang membuatnya dirawat di rumah sakit selama 22 hari pada tahun 2020.

Proses Kreatif di Balik Burning Moonlight: Sebuah Perjuangan Artistik

Head melanjutkan, "Saat ia meminta saya memproduseri lagu-lagu ini, kami semua menyadari bahwa kesehatannya membuatnya sulit, tapi, seperti halnya Marianne, ia bertahan, dan saya pikir kami mampu mengambil arah baru lagi – sesuatu yang selalu ia coba dorong dirinya untuk lakukan sepanjang karir panjangnya." Semangatnya sangat menginspirasi. Kita jadi tahu, semangat juang Faithfull tak pernah padam, bahkan di saat-saat sulit.

EP ini juga menjadi rilis pertama Faithfull sejak album She Walks in Beauty bersama Warren Ellis, yang dirilis pada tahun 2021. Keterlibatan banyak pihak dalam proyek ini, termasuk cucu Faithfull Oscar Dunbar, menunjukkan betapa besar rasa sayang dan dukungan terhadap sang legenda. Selain itu, ini juga semakin membuktikan bahwa semangat bermusik Faithfull begitu membara, bahkan hingga akhir hayatnya.

Warisan Musik Marianne Faithfull: Sebuah Penghormatan

Album mini Burning Moonlight ini bukan hanya sekadar rilisan musik. Ini adalah penghormatan, perayaan, sekaligus warisan terakhir dari seorang musisi yang telah mengukir namanya dalam sejarah musik dunia. Setiap lagu dalam EP ini adalah potongan puzzle dari perjalanan karir Faithfull, yang memperlihatkan keragaman dan kedalaman artistiknya.

Kita bisa merasakan bagaimana musik Faithfull terus berkembang, bereksperimen, dan beradaptasi sepanjang waktu. Dari pop yang lembut hingga folk yang mendalam, ia selalu berhasil menyajikan sesuatu yang baru dan menarik. Musiknya selalu berhasil menyentuh hati pendengarnya. Penggemar musik, dari kalangan Gen Z hingga para milenial, pasti akan setuju bahwa karyanya sangat berharga.

Penghargaan ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyembuhkan, menginspirasi, dan menyatukan. Karya-karya Faithfull akan terus hidup, mengiringi generasi baru penikmat musik dan menginspirasi para musisi muda. Kita juga bisa belajar dari semangatnya dalam berkarya.

Musik Faithfull mengajarkan kita untuk tidak takut mencoba hal baru. Untuk terus berkarya meski keadaan sulit. Album ini menjadi simbol dari perjuangan Faithfull meraih mimpinya. Bahkan hingga akhir hayatnya, Faithfull tetap berkarya.

Menantikan Burning Moonlight: sebuah perpisahan yang manis

Dengan rilisnya Burning Moonlight, kita tidak hanya mendapatkan empat lagu baru. Kita mendapatkan kesempatan untuk merasakan kembali keajaiban musik Marianne Faithfull. Album mini ini adalah kado perpisahan yang manis, yang akan terus menemani kita.

Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki Burning Moonlight. Dukung karya terakhir dari legenda musik ini dan nikmati alunan melodi serta lirik yang kaya makna. Mari kita merayakan kehidupan dan karir Marianne Faithfull melalui musiknya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Samsung Umumkan Galaxy A56 5G dan A36 5G: Persiapan Hadapi Era 5G di Malaysia

Next Post

Puncak Jaya: Penangkapan Enam Terkait Kerusuhan Pemilu, Stabilitas Terancam