Dark Mode Light Mode

Lust For Life… Album Review: Kebangkitan yang Memabukkan dalam Bahasa Indonesia

Ah, Courting, band yang selalu membuat telinga kita penasaran, kali ini kembali dengan album ketiga mereka yang berjudul "Lust For Life, Or: How To Thread The Needle And Come Out The Other Side To Tell The Story". Judulnya aja udah bikin penasaran, kan? Jangan kaget kalau setelah membaca artikel ini, kamu langsung pengen dengerin semua lagunya.

Album ini hadir setelah dua album sebelumnya yang penuh dengan eksperimen: "Guitar Music" yang kaya akan electronic-rock avant-garde, dan "New Last Name" yang berubah haluan ke arah alt-pop beraroma hyperpop. Jadi, bisa dibilang Courting ini memang suka banget bikin kejutan. Mereka seolah-olah nggak mau terpaku pada satu genre aja, layaknya seorang chameleon di dunia musik.

Perubahan genre mereka memang sangat menarik, seperti yang mereka lakukan dengan album debut dan lanjutannya. Mereka selalu punya cara untuk memadukan berbagai elemen, yang hasilnya adalah musik yang unik dan sulit ditebak. Ini membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekadar band, tapi juga seniman yang punya visi jelas.

Tentu saja, para penggemar yang mengikuti perjalanan musik Courting udah nggak kaget lagi sama perubahan yang mereka lakukan. Sudah menjadi ciri khas mereka untuk terus bereksperimen dan menyuguhkan sesuatu yang baru. Namun, apa yang mereka tawarkan kali ini?

Courting: Melaju Kencang di Jalur Indie Rock dengan Sentuhan Hyperpop

Nah, di album ketiga ini, Courting memutuskan untuk sedikit keluar dari zona nyaman dan menghadirkan sebuah karya yang lebih matang. Mereka mengatakan bahwa album ini dibuat dengan pendekatan yang lebih "less overthinking" dan punya immediacy yang lebih kuat. Hasilnya? Musik indie classic yang lebih "heady" dari sebelumnya.

Album ini seperti sebuah perjalanan yang menggabungkan elemen-elemen berbeda, dari electronica ala Kasabian yang membuat ketagihan, nuansa pub rock yang mengingatkan kita pada masa kejayaan, hingga sentuhan proto-punk yang segar. Kalian bisa membayangkan betapa menariknya perpaduan ini, kan?

Perubahan ini tentu saja memberi warna baru dalam musik mereka, membuktikan bahwa Courting tidak takut untuk menghadapi tantangan. Ini seperti para rockstar yang tiba-tiba menyegarkan musik mereka dengan sentuhan hyperpop, sebuah kombinasi yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Vokalis Sean Murphy-O'Neill bahkan berteriak "It's ‘Lust For Life'! / Live in stereo!" di lagu "Stealth Rollback," memberikan vibe Britpop era Oasis yang kental. Ada juga beberapa lagu yang lebih straightforward dalam genre rock-pop yang mengingatkan kita pada era kejayaan musik Britpop.

Lagu seperti "Namcy" dan "After You" seolah sudah dipersiapkan menjadi anthem di berbagai festival musik indie, cocok banget buat didengerin sambil sing along bareng teman-teman. Meski demikian, unsur alt-pop modern juga tetap terasa, terutama dalam lagu-lagu seperti "Pause at You" yang kental dengan nuansa indie sleaze dan "Eleven Sent (This Time)" yang menghadirkan shoegaze bernuansa jazz.

Stealth Rollback: Sebuah Kejutan Bernuansa Industrial Hyperpop

Salah satu daya tarik album ini adalah lagu "Stealth Rollback," yang menjadi sebuah eksperimen yang sangat unik. Lagu ini dimulai dengan outro industrial hyperpop yang kuat, lalu perlahan berubah menjadi horor folk yang menghantui dengan trance-y keys, sebelum akhirnya kembali ke intro indie rock yang kering.

"Lust For Life" sendiri, title track dalam album ini, punya sentuhan eksperimental hyperpop ala A. G. Cook, lalu ditutup dengan outro yang terasa begitu cerah. Pokoknya, album ini seolah-olah diramu sedemikian rupa untuk membuat para pendengarnya terus penasaran.

Bahkan, ada juga lagu yang menyertakan string yang mengharukan di lagu pembuka "Rollback Intro" yang kemudian kembali hadir di "Likely Place For Them To Be," sebuah lagu punk rock encore yang bikin kita terkesan. Hal ini membuat album ini seperti sebuah lingkaran, yang membuktikan bahwa Courting punya intricacy, considered, and brazen artistry yang patut dapatkan lebih banyak perhatian.

Bukti Nyata: Mereka Bukan Cuma Sekadar Band, Tapi Sebuah Karya Seni

Album "Lust For Life" merupakan bukti nyata bahwa Courting bukan hanya sekadar band yang mencoba-coba berbagai genre. Mereka adalah seniman sejati yang punya visi jelas dan berani mengambil risiko. Musik mereka cocok banget buat para penggemar yang haus akan inovasi.

Courting berhasil membuktikan jika mereka bisa bikin musik yang bikin kita terus pengen dengerin lagu-lagunya berulang kali. Kita bisa merasakan passion mereka dalam bermusik, dan yang paling penting, mereka tidak pernah takut untuk tampil berbeda.

Album yang sudah dirilis pada 14 Maret 2025 ini, menjadi bukti keseriusan mereka dalam terus berkarya dan memberikan kejutan-kejutan baru. Mereka seolah-olah ingin mengatakan bahwa musik itu tidak punya batasan, dan kita bebas untuk terus bereksperimen.

Kesimpulan: Courting Memang Spesial!

Singkatnya, album "Lust For Life, Or: How To Thread The Needle And Come Out The Other Side To Tell The Story" adalah rollercoaster genre yang penuh kejutan. Courting membuktikan diri bahwa mereka bukan hanya mampu bermain dengan berbagai genre, tetapi juga mampu meramu elemen-elemen tersebut menjadi sebuah karya yang utuh dan memukau. Album ini bukan cuma buat penggemar indie, tapi juga buat semua yang suka musik yang fresh, tricky, dan engaging. Jadi, siap untuk ikut merasakan petualangan musik mereka? Jangan ragu untuk menyelami dunia Courting, karena mereka memang spesial!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Debridemen dan Drainase Endoskopik Biportal Sisi Tunggal untuk Infeksi Lumbal: Pilihan Penanganan yang Efektif

Next Post

Sekolah Rakyat: Upaya Pemerintah Memutus Rantai Kemiskinan