Laptop Masa Depan atau Hanya Sekadar Mainan?
Lenovo kembali membuat heboh di Mobile World Congress 2025. Jika diukur dari kadar imajinasi dan keberanian mengambil risiko, mereka memang jagonya. Tahun lalu, kita disuguhi laptop dengan layar transparan. Tahun sebelumnya, ada laptop yang layarnya bisa digulung, yang kabarnya bakal mulai dijual musim panas ini. Di MWC 2025, Lenovo punya beberapa kejutan lagi, termasuk ThinkBook bertenaga surya dan satu lagi dengan layar memanjang yang bisa dilipat.
Laptop konsep yang satu ini bikin penasaran. Namanya ThinkBook "Codename Flip" AI PC Concept. Nama yang cukup "anti-mainstream", sih. Tapi, apakah teknologi ini benar-benar revolusioner, atau cuma sekadar konsep yang bikin bingung? Mari kita bedah.
Lima Mode dalam Satu Laptop: Ribet atau Canggih?
Laptop ini bisa dilipat ke dalam dan ke luar, menawarkan lima mode berbeda. Kamu bisa menutupnya dalam bentuk Z untuk mode tablet, mengangkat dan memiringkan bagian atas layar untuk mode baca, atau melipat semua untuk mode clamshell. Ada juga mode share, di mana kamu bisa menampilkan informasi kepada orang di hadapanmu, dan mode vertikal. Butuh melihat langsung untuk memahami bagaimana perangkat ini bekerja.
Konsep ini mengingatkan pada Huawei Mate XS, yang punya layar fleksibel super tipis. Tapi, kelemahan desain seperti ini biasanya rentan terhadap goresan mikro, terutama di bagian layar yang tidak terlindungi saat dilipat.
Layar Ganda atau Layar Rusak?
Berbeda dengan ponsel Huawei, Lenovo ini adalah laptop 13 inci yang, saat dibuka, berubah menjadi layar 18,1 inci yang lebih tinggi. Dengan dua jendela berukuran penuh yang ditumpuk, kamu seperti punya pengaturan dua layar untuk kerja dan bermain. Tapi, jangan kaget kalau ada garis lipatan di tengahnya.
Ini memberi banyak ruang untuk melakukan multitasking dengan spreadsheet, email, presentasi, dan konferensi. Kamu juga bisa membuka TikTok dalam layar penuh, dan pura-pura bekerja.
"ThinkBook Flip": Buat Siapa, Sih?
Layar OLED fleksibel yang digunakan Lenovo sangat reflektif. Cahaya dan pantulan di mana-mana, membuat laptop ini hampir tidak bisa digunakan di luar ruangan. Jadi, sepertinya perangkat ini lebih cocok untuk lingkungan perkantoran, di mana kamu bisa memanfaatkan layar besar untuk memvisualisasikan informasi dan presentasi.
Karena masalah goresan, laptop ini sepertinya lebih baik dipakai saat kerja dan ditinggal di kantor saja. Jelas tidak akan bertahan kalau dimasukkan ke dalam tas ransel.
Teknologi yang Canggih, Tapi…
Laptop konsep ThinkBook ini dilengkapi Smart ForcePad, dashboard tiga lapis yang muncul secara adaptif di touchpad. Ini bukan fitur baru, tapi memberikan fungsi tambahan dengan akses cepat ke kontrol pemutar media dan toggle lainnya. Lenovo melengkapi konsep ThinkBook dengan spesifikasi kelas atas, termasuk prosesor Intel Core Ultra 200V atau AMD Ryzen AI 300 Series dan memori LPDDR5x 32GB yang mendukung sistem.
Namun, fitur-fitur ini tidak terlalu penting sekarang, karena perangkat ini masih dalam tahap pengembangan. Jika Lenovo benar-benar membuat laptop berbasis Codename Flip untuk pasar, mungkin butuh beberapa tahun lagi. Kita berharap tampilan layarnya lebih baik dan lebih tahan lama.
Saat teknologi berkembang, pertanyaan besarnya adalah, apakah kita benar-benar membutuhkan semua inovasi ini? Atau, apakah kita hanya terjebak dalam lingkaran konsep yang keren, tapi kurang esensial?