Dark Mode Light Mode

Lagu Paling dan Paling Jarang Diputar dari Setiap Album Led Zeppelin: Apa Artinya?

Oke, mari kita bedah langsung daftar setlist paling sering dan jarang dimainkan oleh legenda rock, Led Zeppelin!

Saat membahas band legendaris seperti Led Zeppelin, salah satu hal paling menarik adalah bagaimana mereka berinteraksi dengan penggemar melalui penampilan live. Bagi Jimmy Page dan Robert Plant, panggung adalah ‘rumah' sesungguhnya. Meski perjalanan mereka mungkin penuh dengan pesawat, hotel, dan pengawal, namun semangat untuk bermusik tidak pernah pudar.

Data dari setlist.fm memberikan kita sudut pandang menarik tentang lagu-lagu mana yang menjadi favorit Zeppelin, dan mana yang kurang diminati. Kita akan masuk ke dalam dunia setlist mereka, menyingkirkan album Coda yang rilis setelah mereka bubar. Ingat, kita hanya melihat penampilan yang secara resmi diakui sebagai Led Zeppelin, jadi tur solo Page dan Plant di tahun '90-an tidak masuk hitungan.

Mari siapkan diri untuk "Ramble On" dan selami dunia live Led Zeppelin!

Dazed and Confused: Album Pertama yang Mengguncang Dunia

Album debut self-titled Led Zeppelin tahun 1969 menjadi gerbang menuju kejayaan mereka. Lagu "Dazed and Confused" yang ikonik seringkali diperpanjang dalam konser, menjadi lebih dari sekadar lagu, tapi sebuah pengalaman. Versi studio-nya saja sudah berdurasi sekitar enam setengah menit, loh!

Lagu ini, dengan 382 kali penampilan, adalah lagu yang paling banyak dimainkan secara live oleh Led Zeppelin. Di sisi lain, ada "Your Time Is Gonna Come," yang hanya dimainkan sekali saja di Seattle pada Desember 1968. Kurang hype, ya?

Bisa dibilang, album pertama ini adalah fondasi dari kekuatan live Led Zeppelin. Lihat saja bagaimana "Dazed and Confused" yang epik bisa bertransformasi di panggung.

Dari Whole Lotta Love Hingga Ramble On: Kejutan di Album Kedua

Album Led Zeppelin II juga tidak kalah serunya. "Whole Lotta Love" menjadi andalan dengan 295 kali penampilan. Namun, "Ramble On" ternyata cuma muncul sekali pada konser reuni (a.k.a. reunion concert) tahun 2007. Lumayan langka tuh!

Dan, ada fakta menarik: Jimmy Page nggak suka lagu "Living Loving Maid (She's Just a Woman)" sampai lagu itu nggak pernah dimainkan secara live! Padahal, "Heartbreaker" sendiri sudah dimainkan sebanyak 261 kali.

Jadi, di album ini, ada beberapa kejutan tentang lagu mana yang paling diminati dan nggak. Ini adalah keunikan yang membuat Zeppelin selalu menarik.

Since I've Been Loving You: Soulful di Panggung, Tapi…

Untuk album ketiga, Led Zeppelin III, ada "Since I've Been Loving You" yang begitu memukau saat dibawakan secara live. John Paul Jones bahkan memainkan organ, menciptakan suasana yang soulful dan mendalam. Keren banget, kan?

Sayangnya, ada dua lagu yang nggak pernah dimainkan secara live: "Out on the Tiles" dan "Hats Off to (Roy) Harper." "Friends" malah hanya dimainkan sekali. Nggak semua lagu bisa sama populernya, ya!

Penampilan live ini menunjukkan betapa luasnya spektrum musik Zeppelin. Penggemar setia pasti tahu betul bagaimana mereka bisa mengubah suasana hanya dengan satu lagu saja.

Stairway to Heaven: Tetap Menawan Meski Ada yang Jenuh

Led Zeppelin IV memang ikonik, dengan "Stairway to Heaven" yang mungkin sudah sering banget kita dengar. Tapi, angka-angkanya tidak bohong: lagu ini adalah lagu yang paling banyak dimainkan dari albumnya dan menjadi salah satu lagu paling sering dibawakan sepanjang karier mereka.

Lucunya, semua lagu dari Led Zeppelin IV pernah dimainkan live setidaknya sekali. Namun, "Four Sticks" hanya dimainkan dua kali, berdekatan pula! Satu kesempatan untuk rekaman yang berharga!

Meskipun ada beberapa yang merasa jenuh dengan "Stairway to Heaven," fakta menunjukkan bahwa lagu ini tetap menjadi favorit dan bagian tak terpisahkan dari warisan musik Led Zeppelin.

The Song Remains the Same: Lebih dari Sekadar Judul Film

Album Houses of the Holy juga menyimpan beberapa kejutan. "The Song Remains the Same" menjadi highlight dengan 172 kali penampilan. Uniknya, lagu ini awalnya akan berupa instrumental saja, tapi Plant mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih istimewa.

Adapun "The Crunge" dimainkan sebanyak 12 kali, semuanya di tahun 1975. Sayangnya, "D'yer Mak'er," salah satu lagu dengan semua anggota Zeppelin sebagai penulis, sama sekali tidak pernah dimainkan secara live. Waduh!

Album ini membuktikan bahwa kreativitas Zeppelin tidak pernah berhenti bereksplorasi. Mereka berani meramu berbagai genre dan menciptakan pengalaman yang unik bagi para pendengar.

Kashmir dan Custard Pie: Gelombang Epik di Panggung

Physical Graffiti memiliki "Kashmir" yang epik dengan lebih dari 100 kali penampilan. Lagu ini lahir dari proses kreatif yang panjang, dan hasilnya memang sangat memukau.

Beberapa lagu dari album ini, termasuk "Custard Pie," juga ternyata jarang dimainkan. "Custard Pie" pernah dimainkan dua kali, pertama tahun 1975 dan sekali lagi pada resepsi pernikahan putra John Bonham, Jason Bonham, tahun 1990. Bayangin, band pengiring pernikahan segahar Led Zeppelin. Keren abis!

Album ini adalah puncak dari kemampuan bermusik Zeppelin, dengan lagu-lagu yang begitu kaya dan kompleks. "Kashmir" menjadi signature yang tak terlupakan.

Achilles Last Stand: Sisa-Sisa Kekuatan di Album Presence

Di akhir karier, pilihan lagu-lagu live menjadi lebih terbatas. Presence tahun 1976 hanya memiliki dua lagu yang pernah dimainkan secara live. "Achilles Last Stand" menjadi andalan dengan 57 kali penampilan.

Ada pula "For Your Life," yang kembali dimainkan pada konser reuni 2007. Wajar saja karena Presence sendiri disebut sebagai album Led Zeppelin "yang tertinggal" (mengacu pada kurangnya perhatian untuk album tersebut).

Di album tersebut, Zeppelin tetap tunjukkan semangat juang mereka. Meski tidak sesemarak sebelumnya, mereka tetap memberikan yang terbaik.

Hot Dog dan In the Evening: Album Terakhir yang Penuh Energi

Album terakhir mereka, In Through the Out Door, memiliki "Hot Dog" dan "In the Evening" yang sama-sama populer, dengan 17 kali penampilan. Ternyata, cukup asyik juga untuk bernyanyi dan bertepuk tangan bersama!

Nggak semua lagu mendapatkan sorotan yang sama, dengan "All My Love" hanya dimainkan 13 kali dan sisanya hanya menghiasi studio rekaman. Tapi semua tetap tak mengurangi kebesaran yang diraih Led Zeppelin.

Secara keseluruhan, dari data-data di atas, kita bisa melihat bagaimana setiap album Led Zeppelin mencerminkan perjalanan karier mereka yang luar biasa dan dinamis dalam bermusik.

Akhirnya, melalui data ini, kita bisa lebih menghargai bagaimana Led Zeppelin menciptakan pengalaman live yang tak terlupakan. Mereka menciptakan setlist yang bervariasi dan memastikan musik mereka tetap hidup di hati para penggemar di seluruh dunia.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Microsoft Akhirnya Mematikan OneNote untuk Windows 10: Dampak Bagi Pengguna

Next Post

Warga Negara Indonesia Korban Kecelakaan Bus di Saudi Butuh Perawatan Medis Mendesak