Semarang lagi-lagi bikin kita berbangga hati. Di bawah kepemimpinan Hevearita Gunaryanti Rahayu, alias Mbak Ita, Jumat (20/9) jadi hari penuh penghargaan buat Pemkot Semarang. Bukan satu, tapi dua penghargaan sekaligus! Pertama dari Jawa Pos Radar Semarang dan satu lagi dari TV One. Wah, kayaknya Semarang udah nggak bisa berhenti menang, ya?
Di ajang Anugerah Jawa Pos Radar Semarang 2024, dengan tema “Dedikasi Membangun Negeri”, Wali Kota Semarang diganjar penghargaan berkat inovasi ketahanan pangan lewat urban farming. Mantap sih, apalagi di saat bahan pangan susah dicari, Semarang bisa bikin program yang efektif dan keren banget. Tapi, semoga aja urban farming ini bukan cuma buat seremonial ya, karena yang terpenting, dampaknya harus nyata di masyarakat. Jangan sampai cuma ketahanan pangan di atas kertas!
Nggak cuma itu, BLU Trans Semarang juga dapet penghargaan berkat program Transportasi Ramah Disabilitas. Hebat! Bus low decker dan micro bus disabilitas bikin Semarang jadi lebih inklusif. Tapi ngomong-ngomong, sudah sering lihat belum bus-bus ini wara-wiri? Semoga sih bukan sekedar gagah-gagahan aja ya, biar penghargaan ini juga bener-bener dirasakan manfaatnya sama penyandang disabilitas.
Sementara itu, di Jakarta, TV One juga kasih penghargaan ke Pemkot Semarang soal pencegahan stunting. Hebat banget! Kota lain mungkin harus belajar, karena stunting di Semarang bisa turun drastis dari 21,30% jadi 10,40%. Cuma ya, jangan sampai gara-gara sibuk terima penghargaan, kita lupa kalo ini kerjaan besar yang belum selesai. Stunting itu musuh besar, dan penghargaan bukan berarti kita bisa berleha-leha, bukan?
Tapi memang nggak bisa dipungkiri, Semarang serius banget ngurusin ketahanan pangan. Program Pak Rahman yang bikin harga pangan terjangkau dan BUMP Lumpang Semar Sejahtera buat rantai pasokan makanan, semua patut diapresiasi. Tinggal kita lihat, apakah keberhasilan ini bisa bertahan lama atau sekedar tren sesaat?
Belum lagi soal urban farming yang udah diimplementasikan di ratusan titik. Program ini keliatannya keren banget di atas kertas, tapi semoga nggak berhenti di proposal aja. Inovasi itu penting, tapi eksekusi jauh lebih penting! Jangan sampai urban farming ini jadi kebun pajangan buat pamer penghargaan.
Dan soal SANPIISAN, program pengentasan stunting yang bahkan dapet perhatian dari PBB, ya kita kasih tepuk tangan. Tapi Mbak Ita, kita semua tau, penghargaan itu tambahan aja, kerja keras buat warganya yang harus jadi prioritas. Mudah-mudahan penghargaan-penghargaan ini bisa jadi penyemangat, bukan jadi alasan buat puas diri.