Jangan Kaget, "Silent Terror" Bisa Jadi Lebih Mengerikan dari yang Kamu Kira
Pernah gak sih, lagi asik scroll media sosial, tiba-tiba muncul berita tentang terorisme? Pasti langsung mikir, "Wah, serem nih." Tapi, gimana kalau ternyata ancaman itu ada di sekitar kita, cuma gak kelihatan? Nah, itulah yang lagi jadi perhatian serius para pejabat negara.
Sebagai generasi yang hidup di era informasi serba cepat, kita seringkali terpapar dengan berbagai berita, mulai dari yang penting sampai yang cuma bikin penasaran sesaat. Kita memang hidup di zaman di mana informasi bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Namun, di tengah riuhnya informasi itu, ada hal-hal yang luput dari perhatian, salah satunya adalah ancaman terorisme yang kini bersembunyi.
Beberapa waktu lalu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyampaikan bahwa pencegahan terorisme kini semakin kompleks. Gak ada lagi aksi teror yang kasat mata, bukan berarti masalahnya hilang. Malah, bisa jadi lebih rumit karena kelompok-kelompok ini bergerak di bawah permukaan. Mereka mungkin gak lagi bikin bom atau serangan terbuka, tapi tetap punya cara lain untuk menyebarkan ideologi mereka.
Bayangin, kamu lagi asik nongkrong di kafe favorit, terus denger obrolan yang sedikit demi sedikit mulai mengarah ke hal-hal yang gak bener. Atau, kamu dapat ajakan ikut acara yang awalnya kelihatan biasa aja, tapi lama-lama kok makin aneh dan mencurigakan. Itulah kenapa kewaspadaan itu penting banget.
BNPT sendiri lagi gencar-gencarnya melakukan pencegahan. Salah satunya dengan memperkuat peran Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi. Tujuannya, supaya BNPT bisa menjalankan tugasnya dengan baik, sesuai dengan misi pemerintah dan rencana pembangunan jangka menengah.
Kenapa Terorisme "Silent" Lebih Berbahaya?
Kalau terorisnya terang-terangan, kita bisa langsung waspada, bahkan lapor polisi. Tapi, kalau mereka bergerak diam-diam, menyusup dalam kegiatan sehari-hari, siapa yang bisa nyangka? Apalagi kalau targetnya adalah anak-anak muda yang masih mencari jati diri dan gampang terpengaruh.
Ini bukan berarti kita harus paranoid dan curiga sama semua orang. Tapi, kita perlu lebih kritis dalam menyaring informasi dan berhati-hati dalam bergaul. Jangan mudah percaya sama omongan orang di media sosial atau di dunia nyata, apalagi kalau isinya provokatif, penuh kebencian, atau mengajak melakukan hal-hal yang aneh.
BNPT juga punya program kerja yang fokus pada community engagement. Mereka mau lebih dekat dengan masyarakat, bikin program yang dampaknya langsung terasa, dan gak cuma acara seremonial yang gak jelas manfaatnya. Ini langkah bagus, karena pencegahan terorisme itu bukan cuma tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita sebagai warga negara.
Transparansi Itu Kunci
Selain pendekatan ke masyarakat, transparansi juga penting banget. BNPT bilang, kegiatan yang gak rahasia harusnya dipublikasikan, biar masyarakat tahu apa yang mereka kerjain. Ini bagus untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap akuntabilitas dan keterbukaan. Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi, kan?
Dengan begitu, kita bisa lebih percaya sama apa yang dilakukan pemerintah, dan kita juga bisa ikut mengawasi. Kalau ada yang mencurigakan, kita bisa lapor, dan pemerintah bisa ambil tindakan yang cepat dan tepat.
Kita Gak Mau Ada "Silent Majority" yang Salah Arah, Kan?
Bayangin, kalau ada kelompok yang ideologinya menyimpang, tapi mereka berhasil menyusup ke berbagai lapisan masyarakat. Mereka bisa mempengaruhi orang-orang di sekitar kita, bahkan teman, keluarga, atau tetangga. Mengerikan, bukan?
Itulah kenapa kita harus terus belajar, membuka diri terhadap informasi, dan gak gampang percaya sama berita bohong atau ujaran kebencian. Kita juga harus berani bersuara kalau ada sesuatu yang gak beres. Jangan biarkan terorisme berkembang dalam keheningan.
Pencegahan terorisme itu kayak menjaga kesehatan mental. Harus terus dirawat, jangan sampai ada bibit-bibit penyakit yang tumbuh subur di pikiran kita. Kita harus tetap waspada, kritis, dan jangan pernah lelah untuk belajar dan meningkatkan kualitas diri.
Kita semua punya peran dalam menjaga keamanan negara. Bukan cuma tugas BNPT, tapi juga tugas kita sebagai masyarakat. Mari bersama-sama, lindungi diri, keluarga, dan lingkungan sekitar dari ancaman terorisme. Ingat, keamanan kita ada di tangan kita sendiri.