Kalian pernah dengar, ‘kan, kalau band itu nasibnya nggak menentu? Pas banget, nih, ada berita soal Great Grandpa, band indie rock dari Seattle yang bikin album baru setelah jeda yang lumayan lama. Album mereka, Patience, Moonbeam, bukan cuma sekadar comeback biasa, tapi juga seperti pernyataan sikap.
Mari mulai dengan sedikit kilas balik. Setelah album debut mereka yang menjanjikan, dunia seolah berhenti berputar saat pandemi melanda. Kabar buruknya adalah, beberapa band yang sedang naik daun, nasibnya jadi nggak jelas. Muncul spekulasi kalau Great Grandpa bakal bubar. Vokalis mereka, Al Menne, sempat merilis album solo yang cukup bikin hati terenyuh, Freak Accident, tapi untungnya dugaan itu salah besar.
Album baru mereka, Patience, Moonbeam, menunjukkan Great Grandpa yang telah berevolusi. Ini adalah bukti nyata semangat kolektif yang membara. Semua personel, mulai dari Al Menne sebagai vokalis, Pat Goodwin dengan struktur lagu yang unik, Dylan Hanwright dengan riff gitarnya yang bikin candu, sampai Caroline Goodwin di balik fondasi emosional dan ritmis. Bahkan, Cam LaFlam, sang drummer, juga mendapat porsi yang menonjol.
Album ini adalah perpaduan yang mengejutkan secara sonik dan struktural. Mereka mengambil langkah mundur dari genre indie rock yang "membatasi" dan bereksperimen dengan cara baru. Great Grandpa menyatukan berbagai pengaruh, dari sentuhan elektronik industrial, instrumen ala country-western, sampai pop-chamber yang indah.
Album ini terasa seperti hasil dari eksperimen yang berani. Ada yang langsung nge-hits, ada yang butuh waktu buat ‘nyantol'. Beberapa lagu membangun suasana perlahan, sementara yang lain langsung meledak. "Kid," lagu penutup yang menyentuh soal kehilangan, dibuka dan diakhiri dengan vokal a capella yang diproses, lalu berlanjut menjadi petualangan sonik yang mengingatkan pada "A Day in the Life"-nya The Beatles.
Kalian mungkin bertanya-tanya, gimana sih, musiknya? Patience, Moonbeam menawarkan pengalaman mendengarkan yang seru. Ada lagu-lagu yang "berdiri sendiri", ada juga yang butuh beberapa kali dengar untuk bisa ngeh. Semua itu berkat sense of melody yang luar biasa dari band ini.
Great Grandpa: Bangkit dari Abu, Menemukan Kembali Energi
Band ini hadir dari Seattle. Lima tahun adalah waktu yang lama dalam dunia musik. Kembali dengan musik baru setelah lima tahun, rasanya seperti kelahiran kembali. Album Patience, Moonbeam adalah bukti nyata kalau mereka masih eksis dan terus berkarya.
Salah satu hal menarik adalah keberagaman lirik dan vokal Al Menne. Kalian akan dibuat takjub dengan caranya beralih dari bisikan ke nyanyian lembut, sampai suara bertenaga tinggi. Liriknya pun bervariasi, ada yang blak-blakan, ada juga yang playful dan surealis, seperti lagu yang menyebutkan Dr. Bronner's, Michelle Duggar, bahkan Donald Glover.
Album ini menawarkan sesuatu yang baru. Ini bukan cuma sekadar kumpulan lagu indie rock, tapi juga perjalanan musikal yang penuh kejutan. Jangan kaget kalau kalian nemuin hal-hal yang nggak biasa dalam aransemen musiknya. Tapi jangan salah, disitulah letak daya tariknya!
Struktur yang Tak Biasa: Keunikan di Balik Patience, Moonbeam
Struktur lagu di album Patience, Moonbeam seringkali keluar dari pakem. Jangan kaget kalau kalian baru nemu "hook" atau bagian yang gampang diingat di akhir lagu. Hal ini sengaja dilakukan untuk menciptakan kesan yang lebih mendalam. Band ini tidak takut bereksperimen.
Album ini juga punya ciri khas tersendiri. Setiap anggota band memberikan kontribusi yang signifikan. Ini bukan cuma solo project-nya Al Menne, tapi benar-benar kerja sama yang solid dari seluruh personel. Mulai dari penulisan lirik sampai aransemen musik, semua terlibat aktif.
Melodi yang Membius: Daya Tarik Utama Patience, Moonbeam
Satu hal yang pasti, Great Grandpa punya indera melodi yang luar biasa. Meskipun aransemennya anti-mainstream, mereka tetap bisa menciptakan lagu yang mudah diingat. Bahkan, lirik-lirik yang awalnya terdengar aneh, kalau didengar terus-menerus, bisa jadi sangat berkesan.
Ambil contoh, pengulangan enam kata "it’s closer when I see you, damn" di lagu "Emma". Kalimat sederhana ini bisa menjelma menjadi bagian yang sangat dalam. Inilah yang membuat Patience, Moonbeam bukan cuma sekadar album indie rock, tapi juga pengalaman yang menyenangkan untuk dinikmati, dan dinyanyikan bersama.
Mungkin kalian akan menemukan pengaruh dari banyak genre. Tapi, semua itu disatukan dengan harmoni yang sangat baik. Hasilnya? Album yang benar-benar merepresentasikan evolusi Great Grandpa.
Patience, Moonbeam membuktikan bahwa kreativitas tak mengenal batas. Great Grandpa kembali dengan sangat kuat dan siap menggebrak dunia musik. Setelah semua tantangan yang mereka hadapi, mereka tak hanya bertahan, tetapi juga menciptakan karya terbaik mereka.