Dark Mode Light Mode

Kesehatan Jadi Alasan Johnny Mathis, 89, Pensiun dari Panggung

Sepertinya ada yang mau pensiun nih, tapi bukan dari kantor atau ngegosip. Penasaran? Oke, mari kita mulai!

Panggung hiburan global, khususnya dunia musik, baru saja kehilangan sosok legenda. Johnny Mathis, penyanyi pop Amerika Serikat yang namanya sudah melambung sejak tahun 1956, telah mengumumkan pengunduran dirinya dari pertunjukan langsung. Kabar ini, meskipun menyedihkan bagi para penggemar setianya, tentu saja bukan hal yang mengherankan mengingat usia sang maestro. Ini menandai akhir dari era yang gemilang, yang telah menemani banyak generasi.

Pengumuman resmi melalui media sosial memberikan detail terkait keputusan ini. Disebutkan bahwa karena faktor usia dan masalah memori yang semakin terasa, Mr. Mathis memutuskan untuk mundur dari tur dan konser langsung. Keputusan ini tentu saja menjadi momen haru bagi para penggemar yang telah mengikuti perjalanan karirnya selama puluhan tahun. Pengunduran diri ini adalah babak baru dalam perjalanan hidupnya.

Pihak Mathis menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para penggemar di seluruh dunia atas dukungan dan cinta yang tak pernah padam terhadap musiknya. Ungkapan "Wonderful, Wonderful" menjadi penutup yang manis dari perjalanan karier yang luar biasa ini. Walaupun berat, kita semua menghargai keputusan ini.

Johnny Mathis, yang kini berusia 89 tahun, awalnya memiliki beberapa konser yang dijadwalkan pada tahun 2025. Namun, hanya empat tanggal lagi yang akan ia jalani sebelum mengakhiri kariernya di Englewood, New Jersey, pada tanggal 18 Mei. Ini adalah kesempatan terakhir bagi penggemar untuk menyaksikan sang legenda secara langsung.

Konser terakhir itu akan mengakhiri karier yang sangat berkesan. Mathis dikenal sebagai salah satu baladaris romantis terbesar Amerika, dengan suara lembut dan khas yang memukau jutaan pendengar. Lagu-lagu seperti "Misty" dan "Chances Are" menjadi lagu ikonik yang melekat di hati banyak orang. Tak lupa, lagu Natalnya yang legendaris, "When a Child Is Born," juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan akhir tahun.

Mathis pernah memegang rekor untuk album dengan minggu terbanyak di tangga lagu AS, yaitu kompilasi "Johnny's Greatest Hits," yang bertahan selama 490 minggu antara tahun 1958 dan 1968. Enam albumnya menjadi platinum, dan ia memiliki 10 album Top 10 berturut-turut pada akhir 1950-an dan awal 60-an. Sebuah pencapaian yang fenomenal!

Kisah Sukses: Dari Atlet ke Musisi Legendaris

Sebelum merajai dunia musik, tahukah kalian kalau Johnny Mathis pernah menjadi atlet yang menjanjikan? Ya, ia adalah pemain basket dan pelari yang berbakat. Namun, takdir membawanya ke jalur musik, dan suara emasnya pun memukau dunia. Perjalanan hidupnya benar-benar inspiratif dan membuktikan bahwa passion dapat mengantarkan seseorang meraih kesuksesan.

Mathis menunjukkan bahwa kerja keras, dedikasi, dan kualitas seni yang luar biasa mampu membawanya ke puncak. Ia membuktikan bahwa seseorang dapat meninggalkan jejak abadi dalam industri yang kompetitif. Siapa sangka, dari seorang atlet berbakat, kini ia menjadi seorang ikon musik yang namanya akan terus dikenang sepanjang masa.

Perubahan tren musik di era 60-an memang sedikit memudarkan popularitasnya. Gaya crooning yang khas mulai ditinggalkan. Namun, para penggemarnya tetap setia mendukungnya. Mathis tetap produktif, merekam 53 album studio antara tahun 1960 dan 1990! Luar biasa, bukan?

Kebangkitan di Tengah Perubahan

Memasuki pertengahan hingga akhir tahun 70-an, Mathis kembali meraih kesuksesan yang gemilang. Lagu Natalnya, "When a Child Is Born," menjadi nomor satu di Inggris. Ia juga berkolaborasi dengan Deniece Williams dalam lagu duet "Too Much, Too Little, Too Late" yang menduduki puncak tangga lagu AS. Bahkan Mathis tak ragu untuk beradaptasi dengan genre disco yang sedang tren saat itu.

Sebuah album yang hilang dari periode ini, yang dibuat bersama Nile Rodgers, berjudul "I Love My Lady," akhirnya dirilis pada tahun 2017. Album studio terbarunya, "Christmas Time Is Here," dirilis pada tahun 2023. So sweet, tetap produktif walau usia tak lagi muda!

Kata-kata Bijak dari Sang Legenda

Pada tahun 2018, Mathis pernah berbicara tentang bagaimana kualitas kesehatannya akan memengaruhi durasi kariernya. “Semuanya bergantung pada apakah Anda secara fisik mampu dan dalam kondisi kesehatan yang baik," katanya. "Kesehatan adalah hal yang paling penting karena Anda tidak akan merasa ingin melakukan apa pun jika Anda tidak sehat. Dan sebagai vokalis, Anda memiliki hal lain yang perlu dikhawatirkan. Pita suara adalah daging dan darah, jadi apa pun bisa terjadi pada mereka… Rawatlah hal yang membawa Anda ke panggung.”

Kata-kata ini menjadi pengingat bagi kita semua. Kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga. Dan, tentu saja, sebagai seorang seniman, kesehatan vokal sangatlah penting. True words of wisdom.

Kepergian Johnny Mathis dari panggung akan sangat terasa, namun warisan musiknya akan terus hidup. Lagu-lagunya akan terus menginspirasi dan menemani kita di berbagai momen. Selamat jalan, Maestro! Terima kasih atas semua musik yang luar biasa!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Temukan Foto Anda dengan AI di Apple Photos, Tanpa Bantuan Siri

Next Post

Druckmann Ungkap Cerita The Last of Us HBO Lampaui Game: 'Saya Tak Menyisakan Apapun'