Wonder Woman Gagal Terbang: Bisnis Game yang Penuh Drama
Pernah nggak sih, kamu ngarep banget sama sesuatu, terus tiba-tiba blam, harapan itu buyar kayak balon ditiup terlalu kencang? Nah, nasib game Wonder Woman yang baru-baru ini dibatalkan, kurang lebih begitu deh. Padahal, banyak banget penggemar DC yang udah nggak sabar nungguin game ini. Tapi, apa daya, kenyataan emang suka nggak sesuai ekspektasi.
Kegagalan Suicide Squad dan Dampaknya yang Nggak Main-Main
Pembatalan game Wonder Woman ini ternyata punya akar masalah yang cukup rumit. Salah satunya, karena performa game Suicide Squad: Kill the Justice League yang zonk abis. Kabarnya, kegagalan Suicide Squad ini bikin Warner Bros. rugi besar, sekitar $200 juta! Bayangin, uang segitu bisa buat beli berapa banyak action figure Wonder Woman, coba?
Karena kerugian yang nggak main-main ini, David Haddad, bos WB Games waktu itu, akhirnya harus rela mundur dari jabatannya. Keputusan-keputusan yang diambil Haddad selama pengembangan game Wonder Woman juga ternyata punya andil besar dalam pembatalan proyek ini. Siapa sih yang nggak kesel kalau udah berharap banyak, eh, malah nggak jadi?
Keputusan Haddad yang paling bikin geleng-geleng kepala adalah dia nge-cancel IP baru dari Monolith, tim pengembang game Wonder Woman. Alhasil, beberapa petinggi Monolith pada cabut, deh. Ujung-ujungnya, tim harus bangun ulang dari nol.
Selain itu, game Wonder Woman sempat mau pakai sistem Nemesis yang keren banget dari game Shadow of Mordor. Tapi, rencana itu berubah, dan Wonder Woman malah mau dibuat jadi game aksi linier kayak God of War. Hmm, terlalu banyak perubahan, mungkin?
Rugi Ratusan Juta Dolar dan Dampak Buruknya
Bukan cuma Suicide Squad, game MultiVersus dan Quidditch Champions juga nggak laku keras. Kerugian dari kedua game itu nambah lagi $100 juta. Total, waduh, banyak banget.
JB Perrette, sang penerus tahta, punya rencana mau fokus ke merek-merek besar yang udah punya nama, kayak potensi sekuel Hogwarts Legacy atau Game of Thrones: Kingsroad.
Bisnis Game yang Nggak Selalu Indah Kayak di Trailer
Ini bukan kali pertama kegagalan Suicide Squad bikin studio game kena imbasnya. Rocksteady, pengembang Suicide Squad, juga harus ngelepas sejumlah karyawan gara-gara game-nya nggak laku. Miris, ya?
Selain Wonder Woman, WB Games juga memutuskan untuk menutup studio Player First Games, yang mengembangkan MultiVersus.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Pembatalan game Wonder Woman ini jadi pelajaran berharga, sih. Dalam bisnis game, keputusan yang salah bisa berakibat fatal.
- Perencanaan yang Matang Itu Penting: Jangan sampai salah ambil keputusan, ya.
- Dengerin Penggemar: Masukan dari penggemar bisa menyelamatkan game.
- Fokus sama Kualitas: Produk berkualitas bakal lebih punya peluang sukses.
Semoga aja, ke depannya, WB Games bisa belajar dari pengalaman ini dan menghasilkan game-game yang lebih baik lagi.
Membangun Harapan Baru di Tengah Kekacauan
Meskipun Wonder Woman nggak jadi, bukan berarti harapan kita sebagai gamer hilang begitu aja. Mungkin aja, suatu saat nanti, kita bisa lihat Wonder Woman beraksi di game yang lebih keren lagi. Siapa tahu, kan? Tunggu aja kejutan dari industri game.