Ketika Karaoke Menjadi Lebih Dari Sekadar Iseng: Kisah Seorang Juara Dunia
Pernahkah kamu membayangkan, hobi bernyanyi di depan layar dengan lirik yang bergerak bisa membawamu keliling dunia? Atau bahkan, menjadikanmu juara dunia? Mungkin bagi sebagian orang, karaoke hanya sekadar hiburan pelepas penat, melepas stres dengan teriakan nada tinggi yang kadang fals. Tapi, bagi beberapa orang, karaoke adalah panggung, kompetisi, dan cara untuk mengekspresikan diri yang paling jujur.
Seorang wanita dari kota Curicó, Chili, bernama Elizabeth Moya, membuktikan bahwa karaoke bisa menjadi lebih dari sekadar mengisi waktu luang. Pengalaman bernyanyi karaokenya dimulai sejak usia tujuh belas tahun. Bermula dari bar lokal, ia menyanyikan lagu "Hero" milik Mariah Carey. Ia merasakan deg-degan luar biasa, bahkan cenderung overthinking.
Dua puluh tahun berlalu, karaoke bukan lagi sekadar kegiatan iseng. Ia mulai mengunggah video dirinya menyanyi lagu-lagu cover di internet. Tidak lama kemudian, ia mendapatkan kesempatan untuk tampil di sebuah kasino lokal. Sejak saat itu, panggungnya semakin luas, dari kasino ke restoran, hingga pusat perbelanjaan di seluruh Chili. Kamu bisa membayangkan betapa serunya?
Dari Kompetisi Lokal ke Panggung Dunia
Elizabeth tidak hanya bernyanyi untuk kesenangan, tapi juga untuk berkompetisi. Ia mulai mengikuti berbagai ajang kompetisi menyanyi. Pada tahun 2022, ia berhasil menjadi semi-finalis dalam ajang "The Voice Chile". Tahun berikutnya, dia memenangkan kompetisi Karaoke World Championships tingkat nasional di Chili, yang mengantarkannya ke babak final di Finlandia.
Kompetisi karaoke ternyata jauh berbeda dari sekadar bernyanyi dengan teman-teman di bar. Kamu tidak hanya dinilai dari kemampuan vokal, tetapi juga bagaimana kamu membawakan lagu. Intonasi, diksi, dan penguasaan panggung juga menjadi faktor penentu. Ini bukan hanya soal suara merdu, tapi juga soal bagaimana kamu menjual emosi.
Elizabeth memilih lagu-lagu yang menantang kemampuan vokalnya, seperti "Never Enough" dari "The Greatest Showman" dan "I Have Nothing" milik Whitney Houston. Meskipun tidak fasih berbahasa Inggris, ia berhasil menyampaikan emosi dalam lagu-lagu tersebut. Itu membuktikan bahwa bahasa universal musik mampu menembus batas-batas bahasa dan budaya.
Rahasia Sukses di Panggung Karaoke
Bagi Elizabeth, karaoke adalah tentang mengekspresikan perasaan melalui lirik lagu. Ia mengaku tidak pandai berbicara tentang perasaannya sendiri, tetapi ia bisa menyampaikan emosi itu melalui lirik lagu orang lain. Mungkin ini juga yang dirasakan oleh banyak dari kita, kan? Kita seringkali lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui lirik lagu yang mewakili gejolak batin kita.
Perbedaan utama antara kompetisi menyanyi dan karaoke adalah adanya lirik di layar. Kamu tidak perlu menghafal seluruh lirik, tapi kamu harus bisa menguasai panggung dan menyampaikan emosi. Persaingan di dunia karaoke juga sangat ketat, tetapi suasana kompetisi tetap menyenangkan.
Final Karaoke World Championships berlangsung di Turku, Finlandia. Bagi Elizabeth, ini adalah pengalaman pertama kali keluar dari negara asalnya, Chili. Iklim, bahasa, dan semuanya terasa baru dan sedikit bikin deg-degan. Namun, dukungan dari teman-temannya yang hadir memberikan semangat tambahan.
Juara Dunia yang Tetap Membumi
Di babak final, Elizabeth harus menyanyikan empat lagu di hadapan juri dan penonton. Rasa gugup melandanya, ia bahkan hampir tidak ingin naik ke atas panggung. Ia merasa asing, seolah-olah ia tidak pantas berada di sana. Tapi, nyatanya, ia berhasil memenangkan kompetisi tersebut.
Elizabeth meraih skor 429 poin, mengungguli pesaing lainnya yang meraih 417 poin. Ketika namanya diumumkan sebagai pemenang, ia merasa sangat terkejut. Kegembiraan menyelimuti hatinya. Semua kontestan lain adalah penyanyi yang sangat hebat dan sukses dalam karir musik mereka.
Bahkan setelah meraih gelar juara dunia, Elizabeth mengaku masih merasa ‘impostor syndrome'. Ia merasa tidak yakin dengan pencapaiannya. Namun, kini ia mulai merekam lagu-lagu ciptaannya sendiri. Elizabeth mungkin merasa semua ini seperti mimpi.
Semua ini berawal dari kegemarannya menyanyikan lagu milik Mariah Carey. Dari sekadar menyanyi di bar lokal di kampung halamannya, kini ia menjadi juara dunia. Karaoke bukan hanya hobi bagi Elizabeth, tapi sudah menjadi bagian dari dirinya. Siapa sangka, dari menyanyikan lagu-lagu di depan layar, kita bisa meraih mimpi yang lebih besar?