Led Zeppelin: Ketika Sebuah Film Dokumenter Mengguncang Jagat Musik, Tapi…
Wow, jadi film dokumenter Becoming Led Zeppelin yang sudah tayang sejak awal bulan ini benar-benar bikin heboh, ya? Jimmy Page sampai turun gunung buat berterima kasih ke para penggemar yang sudah rela merogoh kocek buat nonton di bioskop atau di IMAX. Keren, sih, tapi kenapa cuma dia yang muncul?
Film ini bahkan berhasil meraup lebih dari $6 juta di seluruh dunia setelah debutnya, dengan $3 juta di akhir pekan pembuka. Bahkan, pembukaan di AS saja bisa menyentuh angka $2,6 juta, sekaligus jadi pembukaan box office terbesar untuk perilisan musik eksklusif IMAX. Salut buat yang bikin, tapi kok rasanya ada yang kurang, ya?
Jimmy Page: Sang Juru Bicara Dadakan Led Zeppelin?
Oke, jadi cuma Jimmy Page yang sibuk klarifikasi sana-sini soal film ini, sementara personel lain adem ayem kayak lagi liburan di Kutub Utara. Bahkan, di acara premiere film di Venice Film Festival tahun 2021, cuma dia doang yang eksis. Jangan-jangan, dia emang pengen eksis sendiri?
Terus, akun media sosial resmi Led Zeppelin juga kayak lagi hibernasi. Hampir dua tahun nggak ada postingan apa pun selain berita reissue vinyl Led Zeppelin IV pada April 2023, dan postingan terakhir di TikTok cuma buat ngerayain ulang tahun ke-50 album Houses Of The Holy pada bulan sebelumnya. Gimana sih cara manajemen media sosial band legendaris ini?
Sepak Terjang Led Zeppelin di Era Digital: Antara Ada dan Tiada
Padahal, sekarang kan zamannya serba digital, ya? Hampir semua orang punya akun media sosial, mulai dari selebritis sampai tukang bakso pinggir jalan. Tapi, kenapa Led Zeppelin malah kayak nyembunyiin diri di balik batu? Apa mereka nggak tertarik buat keep up with the times, atau justru males ngurusin hal-hal kayak gitu?
Mungkin, mereka mikir kalau karya-karya mereka udah cukup buat bikin nama mereka tetap berkibar. Atau, bisa jadi mereka nggak mau diganggu sama drama dunia maya yang kadang-kadang bikin pusing. Siapa yang tahu isi hati legenda rock n roll?
Led Zeppelin dan Generasi Z: Apakah Cinta Kita Bersemi Kembali?
Tapi, pertanyaannya, apakah generasi Z dan milenial masih peduli sama Led Zeppelin? Kalau dilihat dari antusiasme penggemar terhadap film dokumenter ini, sepertinya sih iya. Tapi, apakah demam ini akan bertahan lama?
Generasi sekarang kan sukanya yang serba instan dan cepat. Apa mereka mau nyisihin waktu buat dengerin album-album klasik yang isinya lagu-lagu panjang? Atau, mereka lebih tertarik sama tren musik kekinian yang lebih easy listening? Waktu yang akan menjawab, sih.
Led Zeppelin mungkin adalah salah satu band yang paling berpengaruh dalam sejarah musik. Namun, jika band tersebut tidak mampu beradaptasi, kemungkinan penggemar akan bergeser ke tren musik lain. Sangat disayangkan.
Sebagai penutup, mari kita harap Led Zeppelin tetap bersinar, entah dengan cara konvensional atau dengan cara yang lebih kekinian. Yang penting, musik mereka tetap bisa dinikmati oleh semua generasi. Mari kita lihat, kejutan apa lagi yang akan mereka berikan nanti!