Dark Mode Light Mode
Rahasia Ilmu: Latihan Beban Tubuh Repetisi Tinggi untuk Otot Raksasa
Jika penggemar butuh latar belakang cerita untuk menyukai band, elemen itu tidak akan bertahan lama
Struktur Organisasi Danantara Indonesia: Implikasi pada 24 Maret

Jika penggemar butuh latar belakang cerita untuk menyukai band, elemen itu tidak akan bertahan lama

Siapa sih yang nggak kenal Ghost? Band metal asal Swedia yang ikonik, dengan penampilan dan cerita yang unik luar biasa. Setelah 15 tahun sejak album Opus Eponymous meledak di kancah musik, Ghost telah menjelma menjadi kekuatan yang diperhitungkan, gak cuma di musik, tapi juga di novel, film, dan budaya pop secara luas.

Ghost, lewat sang frontman Tobias Forge, terus berevolusi, selalu memberikan sesuatu yang baru, yang bikin penasaran. Nah, album keenam mereka, "Skeletá", udah siap mengguncang dunia pada 25 April nanti. Kita bakal ngobrol banyak tentang album ini, perjalanan Ghost, dan apa aja yang bisa kita harapkan dari mereka di masa depan.

Album Baru, Wajah Baru: Menyambut Era Papa Perpetua

Album Skeletá bukan sekadar kumpulan lagu, tapi juga babak baru dalam lore Ghost. Single andalan mereka, "Satanized", udah membuktikan kalau album ini bakal penuh energi dan catchy. Tapi yang lebih menarik, Ghost selalu punya kejutan, dan kali ini mereka memperkenalkan frontman baru, Papa Perpetua.

Papa Perpetua tampil dengan jubah ungu yang mewah dan detail kromatik yang mengkilap. Tampangnya aja udah ngasih petunjuk kalau era baru ini bakal lebih modern dan beda dari sebelumnya. Tobias Forge sendiri bilang, "Dia lagi dalam proses menemukan tempatnya." Jadi, kita tunggu saja bagaimana Papa Perpetua akan memperkaya cerita Ghost.

Mengungkap Introspeksi di Balik Topeng

Tobias Forge mengungkapkan bahwa Skeletá akan menjadi lebih introspektif dibanding album sebelumnya, Impera. "Kutulis 10 lagu yang diharapkan berisi kegembiraan yang bersifat penyembuhan," katanya. Kalau Impera lebih melihat ke kritik sosial, kali ini Forge ingin mengeksplorasi sisi personal, dengan tema-tema universal seperti cinta, benci, harapan, dan penyesalan.

Proses kreatif di balik karakter-karakter Ghost juga menarik. Forge mengakui ada bagian dirinya yang masuk ke dalam karakter-karakter itu, tapi dia juga menjaga jarak. "Aku menciptakan sosok lain," katanya. Bagi dia, karakter-karakternya hanyalah bentuk lain dari dirinya.

Evolusi Ghost: Dari Underground ke Puncak Dunia

Perjalanan Ghost dari band underground hingga menjadi salah satu band metal paling berpengaruh adalah cerita yang inspiratif banget. Album pertama Ghost ditulis "di dalam ruang hampa," tanpa tahu akan jadi seperti apa. Dan ternyata, proyek yang berawal dari hasrat pribadi ini, berhasil mewujudkan mimpinya menjadi musisi profesional.

Forge juga menekankan pentingnya terus berinovasi. "Aku selalu berusaha untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya," jelasnya. Bahkan di skena metal, yang dikenal cenderung konservatif, Forge mencari jalan berbeda. Authenticity menurutnya bukan berarti mengulang-ulang formula yang sama, tapi terus bergerak maju.

Menyimak Inspirasi di Balik Musik

Tobias menjelaskan, inspirasi terbesar bagi Ghost adalah Black Sabbath, band legenda yang akan jadi penampil di konser terakhir mereka. Dia sangat mengagumi sosok Ozzy Osbourne, baik sebagai frontman maupun sebagai musisi solo. Tentu saja, pengaruh band seperti Sabbath tetap mendalam, khususnya rilisan seperti “Vol. 4”, “Sabbath Bloody Sabbath” dan “Sabotage”.

Pengaruh Black Sabbath terlihat jelas dalam lirik dan aransemen musik Forge. Dia menyebut Geezer Butler sebagai penulis lirik yang berani dan otentik. Bagi Forge, musik metal bukan hanya soal heaviness, tapi juga tentang kedalaman emosi dan cerita.

Mengembangkan Visi: Dari Musik ke Layar Lebar?

Ghost, dengan visual yang sangat kuat, memang punya potensi besar di dunia film. Bahkan sebelum Rite Here Rite Now, pengaruh film sangat terasa dalam karya-karya mereka. Forge mengakui ketertarikannya pada dunia film. "Aku tertarik dengan film hampir sebanyak aku tertarik pada musik," katanya.

Tobias juga mengakui sempat merasa ada batasan untuk menembus dunia film. Namun kini ia telah sedikit mencicipi dunia tersebut, dan ia mulai melihat peluang untuk berkontribusi. Siapa tahu, suatu hari nanti, kita akan melihat Ghost menghiasi layar lebar.

Menuju Tujuan Akhir: Apakah Ada Akhir Cerita?

Pertanyaan besar: adakah akhir dari perjalanan Ghost? Forge mengatakan ia cukup terbuka mengenai cerita bandnya yang bisa saja berakhir karena ia tidak ingin berlarut-larut. Tetapi selama musik yang digarap masih bisa dinikmati, ia tetap punya mimpi yang ingin ia capai.

Tobias ingin melihat Ghost mencapai puncak kesuksesan baru, seperti pengalaman Rammstein yang berhasil tampil di stadion. Ia juga mengaku terinspirasi oleh The Stones, saat melihat tata panggungnya yang luar biasa. Itulah mimpi besarnya sebagai musisi, membuat pertunjukan yang bisa "menguasai" sebuah kota.

Target Baru: Menghidupkan Kembali Era Rock!

Ghost, bagi Tobias, adalah bukti bahwa musik rock masih bisa berkembang dan meraih sukses. Ia menargetkan Ghost untuk menjadi contoh nyata, sebagai band baru yang sukses. Ia juga menyebutkan contoh seperti Sleep Token, yang juga menunjukkan bahwa hal itu mungkin tercapai.

Forge punya ambisi untuk membawa Ghost lebih jauh. Mengingat produksi panggung yang sangat ia minati. Ia ingin melihat Ghost dapat merilis panggung spektakuler yang akan dikenang banyak orang.

Pengaruh Black Sabbath: Mentor Bagi Ghost

Black Sabbath dan Ozzy Osbourne memberikan pengaruh besar terhadap perjalanan musik Tobias Forge. Ia tumbuh di era 80-an dimana sosok Ozzy Osbourne lebih dikenal dengan sosok rockstar. Namun, ia juga selalu mendengarkan rilisan Black Sabbath terdahulu. Bahkan era Ronnie James Dio pun punya tempat spesial di hatinya.

Bagi Forge, Black Sabbath adalah inspirasi tentang introspeksi dan keberanian dalam lirik. Lewat lagu mereka, ia belajar kalau seorang musisi harus berani jujur tentang perasaan terdalamnya.

Kesuksesan Ghost: Bukti Nyata

Bagi banyak orang di industri musik, Ghost adalah bukti nyata kalau musik rock tetap punya masa depan. Band ini menunjukkan bahwa masih ada ruang bagi band-band baru untuk meraih kesuksesan besar.

Tobias Forge, lewat Ghost, memberi harapan bagi musisi lain bahwa bukan hal yang mustahil untuk melebihi ekspektasi. Dan ia yakin bahwa musik rock masih punya tempat di hati para penggemar.

Konser Terakhir Black Sabbath: Sebuah Kehormatan

Ghost akan menjadi bagian dari konser terakhir Black Sabbath yang bertabur bintang. Sungguh sebuah kehormatan bagi mereka. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan rasa hormat mereka. Ini akan jadi momen bersejarah, untuk mengenang pengaruh Black Sabbath di dunia musik.

Jadi, Apa yang Bakal Didapat di Album Skeletá?

Dengarkan Skeletá untuk mengetahui apa yang menarik dari album tersebut, sekaligus saksikan konser Ghost untuk mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. Untuk tiket dan informasi lebih lanjut, bisa langsung cek ke website.

Kesimpulan: Sebuah Warisan Metal yang Abadi

Singkatnya, Ghost bukan cuma sekadar band metal. Mereka adalah fenomena budaya. Band ini berhasil menciptakan dunia yang unik, dengan musik yang kuat, visual yang memukau, dan lore yang menarik. Album Skeletá adalah babak baru dalam perjalanan mereka, dan kita semua diundang untuk ikut serta dalam petualangan ini. Ghost adalah bukti bahwa musik rock masih hidup dan terus berkembang, dan warisan mereka akan terus menginspirasi musisi dan penggemar selama bertahun-tahun ke depan.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Rahasia Ilmu: Latihan Beban Tubuh Repetisi Tinggi untuk Otot Raksasa

Next Post

Struktur Organisasi Danantara Indonesia: Implikasi pada 24 Maret