Dark Mode Light Mode

Intrepid, Studio di Balik Ashes of Creation, PHK 13 Karyawan Tanpa Penjelasan Jelas

Wah, Dunia Game Lagi Panas Nih!
Kita semua tahu bagaimana dunia game itu, kan? Penuh drama, hype, dan pastinya persaingan yang sengit. Baru-baru ini, ada kabar yang bikin para gamer dan developer geleng-geleng kepala. Soalnya, ada sebuah studio game besar yang…ya, kurang lebih melakukan sesuatu yang bisa dibilang cukup tricky. Kabar baiknya, game yang dinanti gak begitu terpengaruh. Tapi, buat para developer, ini jadi sinyal yang perlu dicermati.

Kabar Buruk dalam Balutan Kata-kata Indah

Jadi gini, sebuah studio game yang punya 195 orang karyawan, memutuskan untuk "berpisah" dengan 13 orang di antaranya. Kalau dihitung-hitung, sih, cuma 6% dari total karyawan. Tapi coba bayangin kalau kamu salah satu dari 13 orang itu. Pastinya, nggak enak banget, deh. Pihak manajemen studio, diwakili oleh Bapak Krohn (bukan nama sebenarnya, ya), bersikeras bahwa hal ini nggak akan mengganggu proses pengembangan game.

Memang sih, angka 6% itu nggak terlalu besar. Tapi, tetap aja ada kesan kurang enak karena masalah layoffs. Nah, yang bikin makin menarik adalah cara mereka menyampaikan berita ini. Alih-alih bilang, "kami melakukan pemecatan atau pengurangan karyawan," mereka lebih memilih istilah yang lebih halus, kayak "berpisah" atau "meninggalkan".

Fenomena Layoffs: Bukan Cuma di Sini Saja

Masalah layoffs atau pemecatan, memang lagi jadi tren di industri game, ya. Bukan cuma studio ini, banyak perusahaan game lain di seluruh dunia juga melakukan hal serupa. Entah karena alasan restrukturisasi, efisiensi, atau mungkin perubahan strategi bisnis. Tapi, apa pun alasannya, efeknya tetap sama: orang-orang kehilangan pekerjaan.

Hal yang lebih disayangkan lagi, seiring dengan tren layoffs, ada peningkatan kerahasiaan seputar masalah ini. Perusahaan cenderung enggan memberikan penjelasan detail, bahkan cenderung menghindari kata "pemecatan" atau "pengurangan karyawan." Mereka lebih memilih kata-kata yang lebih diplomatis.

Rahasia di Balik Kata-kata "Perpisahan"

Kalian tahu, kan, kalau layoffs atau pemecatan itu punya banyak synonyms? Ada yang bilang "dipecat," "dirumahkan," "diberhentikan," bahkan "dipensiunkan dini" (ini agak ekstrem, sih). Tapi, intinya tetap sama: seseorang kehilangan pekerjaan. Tapi, kenapa sih, perusahaan game suka nggak blak-blakan soal ini? Mungkin karena:

  • Menjaga citra: Perusahaan nggak mau terlihat buruk di mata publik. Pemecatan identik dengan masalah keuangan atau manajemen yang kurang baik.
  • Menghindari dampak negatif: Pemberitaan tentang pemecatan bisa mempengaruhi moral karyawan yang lain, bahkan calon investor.
  • Menghindari tuntutan hukum: Terkadang, ada isu-isu hukum yang bisa muncul akibat pemecatan, jadi mereka berusaha menghindari hal itu dengan menggunakan kata-kata yang lebih aman.

Intinya, sih, semua perusahaan pengen terlihat baik di mata orang lain.

Dampak ke Developer: Lebih dari Sekadar PHK

Buat para developer, masalah layoffs ini bukan cuma sekadar kehilangan pekerjaan, lho. Ini bisa jadi sinyal bahwa industri game sedang mengalami perubahan besar. Mungkin ada pergeseran fokus ke jenis game tertentu, atau perubahan teknologi yang memaksa perusahaan untuk merampingkan tim.

  • Ketidakpastian: Layoffs menciptakan ketidakpastian di antara developer yang masih bekerja. Mereka jadi khawatir akan nasib mereka sendiri.
  • Kurangnya kepercayaan: Sikap perusahaan yang kurang transparan soal layoffs bisa meruntuhkan kepercayaan karyawan.
  • Perubahan budaya kerja: Layoffs juga bisa mengubah budaya kerja di dalam perusahaan. Suasana bisa jadi kurang kondusif untuk kreativitas dan inovasi.

Memahami Dampak ke Pemain: Game Tetap Aman?

Untungnya, pihak studio memastikan bahwa layoffs ini nggak akan mengganggu proses pengembangan game. Mereka bilang, 13 orang yang terkena masalah ini adalah tim kecil. Jadi, seharusnya, nggak akan ada perubahan signifikan pada roadmap atau jadwal rilis gamenya.

Tapi tetap saja, ada potensi dampak kecil. Mungkin, ada beberapa fitur tambahan yang terpaksa ditunda atau dipangkas. Tapi, secara umum, gamer kemungkinan besar nggak akan merasakan perubahan yang berarti. Kalau game sudah mendekati waktu peluncuran, ya kemungkinan besar tetap akan launch, kok.

Tips untuk Developer Game di Masa Sulit Ini

Buat kalian para developer game, ada beberapa hal yang bisa dilakukan di tengah situasi yang agak challenging ini:

  • Terus update: Ikuti perkembangan industri game, teknologi, dan tren pasar.
  • Perluas skillset: Kuasai skill yang beragam, jangan cuma fokus pada satu bidang saja.
  • Bangun jejaring: Jalin hubungan baik dengan developer lain.
  • Siapkan portfolio: Pastikan kalian punya portfolio yang bagus dan up-to-date.
  • Pilih perusahaan tepat: Jangan hanya mempertimbangkan gaji, tapi juga budaya kerja dan stabilitas perusahaan.

Kesimpulan

Dunia game memang penuh dinamika. Jangan kaget kalau ada kabar-kabar kurang enak, kayak layoffs ini. Yang penting, tetap semangat, terus belajar, dan jangan pernah menyerah mengejar mimpi kalian di dunia game.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Perlindungan Hukum Pekerja Perempuan Mendesak: Dampaknya bagi Masyarakat

Next Post

AvatarOS Raises $7M Seed to Dominate Indonesian Market with AI Influencers