Horsegirl: Ketika Musik Indie-Rock Gen Z Mencuri Hati Gen X (Lagi?)
Siapa bilang anak muda sekarang cuma demen dengerin musik yang easy listening dan gampang viral di TikTok? Coba deh, sekali-kali, dengerin Horsegirl. Band indie-rock asal Chicago ini, dengan segala ke-“berisik”-annya, berhasil membuktikan kalau musik yang agak "nyeleneh" pun bisa punya tempat di hati anak muda zaman sekarang. Album terbaru mereka, "Phonetics On and On," bahkan lebih dari sekadar bukti eksistensi. Album ini adalah pernyataan. Sebuah deklarasi bahwa musik indie-rock, dengan segala kompleksitasnya, masih relevan—dan bahkan bisa jadi lebih menarik—daripada yang kamu kira.
Dulu, pas album pertama mereka keluar, banyak yang bilang Horsegirl ini cuma ‘band indie-rock biasa.' Musik mereka disebut-sebut terinspirasi dari band-band legendaris gen X. Tapi, di "Phonetics On and On," Horsegirl kayak naik kelas. Mereka nggak cuma niru-niru, tapi malah meracik ulang elemen-elemen yang mereka sukai jadi sesuatu yang fresh dan punya identitas sendiri. Tentu saja, ada campur tangan produser Cate Le Bon yang bikin musik mereka lebih rapi dan terarah. Nah, itu dia salah satu contoh gimana kolaborasi yang tepat bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Indie-Rock, Bukan Cuma Buat yang Nostalgia-an
Generasi Z (dan juga milenial yang masih cinta musik) ini emang unik. Di satu sisi, mereka bisa sangat trendy dan mengikuti arus, tapi di sisi lain, mereka juga punya keinginan untuk mengeksplorasi hal-hal yang lebih dalam. Mungkin inilah kenapa Horsegirl bisa diterima dengan baik. Musik mereka menawarkan sesuatu yang berbeda dari yang biasa kita dengar di radio atau playlist Spotify. Mereka mengajak kita untuk berpikir, merasakan, dan—yang paling penting—tidak takut untuk keluar dari zona nyaman.
Bayangkan, musik yang raw dan jujur, dengan lirik-lirik tentang kesepian, kebingungan, dan perasaan terasing, tapi tetap terasa relatable. Di tengah dunia yang serba "perfect" di media sosial, kejujuran inilah yang mungkin paling dicari oleh anak muda. Horsegirl, dengan segala ke-“absurd”-annya, berhasil menawarkan kejujuran itu lewat musik. Dan, jangan salah, kejujuran itu bisa jadi senjata yang paling mematikan.
‘Minimalist Pop' yang Bikin Ketagihan
Salah satu hal yang bikin "Phonetics On and On" istimewa adalah bagaimana mereka meramu musik yang kompleks jadi sesuatu yang mudah dinikmati. Mereka menyebutnya "minimalist pop," dan memang, setiap elemen musik di album ini terasa perfectly placed. Nggak ada satu pun instrumen yang terasa berlebihan. Semuanya saling melengkapi, menciptakan harmoni yang bikin kita nggak bisa berhenti dengerin.
Lagu-lagu seperti "2468," "Well I Know You're Shy," dan "I Can't Stand to See You" adalah contoh konkritnya. Mereka berhasil menggabungkan melodi yang catchy. Tapi tetap understated, dengan lirik yang dalam, dan aransemen musik yang unik, dan itu semua bikin lagu-lagu tersebut meninggalkan kesan yang mendalam. Jadi, jangan heran kalau kamu bakal langsung ketagihan setelah dengerin satu atau dua lagu dari album ini.
Lebih Dari Sekedar Musik: Sebuah Gaya Hidup?
Mendengarkan musik Horsegirl, mungkin, bisa jadi lebih dari sekadar mencari hiburan. Musik mereka bisa jadi soundtrack buat kamu yang merasa nggak selalu cocok dengan standar yang ada. Musik mereka buat kamu yang suka rebel, out of the box, dan nggak takut untuk jadi diri sendiri.
Jika kamu merasa bosan dengan musik yang itu-itu saja, yang semua isinya tentang cinta yang berlebihan, atau lagu-lagu yang nggak punya makna, mungkin inilah saatnya kamu mencoba sesuatu yang baru. Cobalah buka telinga dan hati kamu untuk Horsegirl. Siapa tahu, mereka bisa jadi teman baru dalam perjalanan hidupmu.
Semakin banyak anak muda yang sadar kalau musik itu bukan cuma hiburan, tapi juga cara untuk mengekspresikan diri, mencari identitas, dan bahkan mengubah dunia. Horsegirl, dengan segala "keanehan" mereka, adalah contoh nyata dari hal itu. Mereka membuktikan kalau musik indie-rock, dengan segala kesulitannya, masih punya tempat di hati anak muda zaman sekarang. Dan, siapa tahu, mungkin saja, mereka bisa menginspirasi kita semua untuk jadi lebih berani, lebih jujur, dan lebih nggak peduli dengan apa kata orang.